Hikmah Surga

Hikmah surga ini berisi sekilas tentang beberapa artikel ilmiah pribadi sebaagai wujud pengembangan diri dan aktualisasi diri pada bidang pendidikan

Minggu, 15 Juni 2008

Makna Sholat

MAKNA SHALAT
oleh: Safrudin Aziz

 Shalat dimulai dengan thoharoh, maknanya adalah suci. Mensucikan diri dimulai pertama kali dengan membasuh muka, karena ada beebrapa alas an yakni: pertama, wajah adalah sebagai citra diri. Maksudnya suatu kebaikan dan kejelekan dapt terlihat melalui wajah.disamping itu wajah menjadi pembeda antara paras yang ayu, sedengan dan jelek muka.. kedua wajah sebagai pinttu pertama masuk stimulus. Apabila pintu pertama baik, maka proses selanjutnya akan baik pula dan akan dapat berjalan dengan baik pula.
 Dalam shalat, orang harus menghadap qiblat. Qiblat berasal dari kata qobbala-yaqbulu-qiblatan, yang berarti arah (menghadap arah). Qiblatnya orang islam adalah bangunan yang dibuat oleh ibrahim as dan Isma’il yang terkenal dengan nama ka’bah. Ka’bah adalah symbol ketauhidan. Sehingga ka’bah bersifat konstansi atau tetap. Dimanapun ka’bah dilihat ya tetep tetap. Sementara para ‘abd yakni peribadatan manusia disekeliling ka’bah adalah symbol ketidak tetapan, baik gerakan, posisi maupun hati. Disamping itu ketidak tetapan dapat ditafsirkan dengan bagaimana cara memperoleh/menggali sumber hukum hukum Allah,sepertihalnya ijtihad melalui ijma dan qiyas. Sedangkan yang menjadi patokan hukum Allah adalah bersifat tetap.
 Masuk waktu. Shalat hendaknya dilaksanakan dengan tepat waktu. Hal ini dijelaskan dalam Al-qur’an bahwa inna assholata kanat ngalal mukminiina kitaaban mauquutaa. Yakni shalat adalah kewajiban mukmin dan waktunya sudah ditentukan. Dengan melakukan shalat dengan tepat waktu berarti kita telah berbuat disiplin. Dan apabila shalat seseorang dapat dikatakan baik bilamana tingkah lakunya juga baik.kata kitaban mauquta juga perintah untuk menghargai waktu. Kata mauquta asluhu al-waqt yang berarti waktu. Yang menurut quraish shihab al-waqt bermakna batas akhir kesempatan/peluang untuk menyelesaikan pekerjaan. (peluang tidak akan datang yang kedua kalinya. Dan bila kita tidak memanfaatkan peluang itu maka anda menjadi gelo dan ngajog) bisa menyesal diudnia maupun akhirat. Kitaban mauquta juga dapat diimplementasikan dengan perilaku disiplin, yakni disiplin dalam menyelesaikan tugas secara professional deengan pertimbangan penggunaan waktu sesedikit mungkin dengan hasil sebanyak mungkin. Dan dengan hasil yang dicapai melalui disiplin tersebut seseorang akan dikenal atas hasil karyanya dan mendapatkan keuntungan yang besar. Kitaban mauquta juga dapat diartika dengan mencapai prestasi yang tinggi dimata sang kholik. Ada contoh: jika diperintah oleh bos demi keberhasilan dan keuntunngan perusahaan/bos kita diharuskan kerja kerja keras sampai lebur tiap malam karena terkejar target. Tetapi shalat yang menjadi keuntungan dan kebutuhan kita sepanjang hidup didunia dan akhirat sering kita lupakan dan terabaikan.
 Menutup aurot. Kata aurot berasal dari kata auroh yang merupakan turunan /derivasi dari kata ‘awara yang berarti hilang perasaan. Jika kata ini dihbungkan dengan amta berarti hilang potensi pandangannya. Bila dikaitkan dengan hati berarti hilang potensi untuk merasa (tidak berperasaan). Kata aurot juga berasal dari kata ‘ara yang berarti menimbun atau menutupi. Dan bersal juga dari kata ‘awara yang bermakna mencemarkan bila terlihat/tampak. Sedangkan secara teminologi, aurot adalah anggota atau bagian tubuh manusia yang biasa terbuka akan menimbulakn rasa malu aib dan keburukan-keburukan lainnya.
 Niat sebagai wujud komitmen diri. Niat artnya al-qosdu, yakni krentege ati. Utawa nyeja. Niat dalam konsep dunia kerja tercermin dalam visi dan misi. Jika visi seseorang bekerjaadalah mencari uang sebanyak banyaknya, maka cetakan fisik orang itu adalah bekerja jika ada imbalan. Sebaliknya jika tidak ada imbalan dipastikan orang ini ogah untuk melaksanakannya. Sekalipun dilakukan sudah dipastikan dia melakukan dengan tidak rela/ngedumel.akibatnya pekerjaan akan memiliki kualitas yang tidak bagus karena asal selesai dan hanya sebatas terbebas dari tugas. Orang yang demikian akan selalu mengejar dan memperebutkan tempat basah sekalipun harus makan kawan/koleganya.
 Takbirotul ikrom sebagai wujud percaya diri. Takbirotul ikrom berarti pengagungan kepada Allah. Jika spirit takbirotul ikrom tumbuh dalam setiap jiwa, maka daapt dipastikan tidak ada lagi sifat sombong, congkak, dan membusungkan dada. Seperti firman Allah Anna robbukum al-a’la yakni Akulah Tuhan kalian yang paling tinggi. Berbeda dengan takbirotul ihrom yang berarti takbir pengharaman. Yang diharamkan adalah perbuatan-perbuatan selain shalat. Dengan kata lain seseorang yang telah melafalkan Allahu Akbar sebagai bacaan takbirotul ihrom berarti perbuatan-perbuatan selain shalat adalah haram.
 Berdiri, ruku’ dan sujud sebagai loyalitas. Hal bermakna bahwa berdiri tegak dan sujud dalam shalat menggambarkan gagasan tentang manusia sempurna, berdiri tegak merupakan symbol kekuatan dan kekuasaan,sementara sujud adalah wujud kelemahan dan kehambaan dari seseorang yang beriman.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda