tag:blogger.com,1999:blog-6752373732391523502024-03-05T17:09:41.735-08:00Hikmah SurgaHikmah surga ini berisi sekilas tentang beberapa artikel ilmiah pribadi sebaagai wujud pengembangan diri dan aktualisasi diri pada bidang pendidikanPapan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-31496966401923582362009-01-18T19:19:00.001-08:002009-01-18T19:20:32.440-08:00Sejarah Al-Irsyad<div align="justify">PERHIMPUNAN AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH<br />Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah (Jam'iyat al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah) berdiri pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Tanggal itu mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang pertama, di Jakarta. Pengakuan hukumnya sendiri baru dikeluarkan pemerintah Kolonial Belanda pada 11 Agustus 1915.<br /><br />Tokoh sentral pendirian Al-Irsyad adalah Al-'Alamah Syeikh Ahmad Surkati Al-Anshori, seorang ulama besar Mekkah yang berasal dari Sudan. Pada mulanya Syekh Surkati datang ke Indonesia atas permintaan perkumpulan Jami'at Khair -yang mayoritas anggota pengurusnya terdiri dari orang-orang Indonesia keturunan Arab golongan sayyid, dan berdiri pada 1905. Nama lengkapnya adalah SYEIKH AHMAD BIN MUHAMMAD ASSOORKATY AL-ANSHARY.<br /><br />Al-Irsyad adalah organisasi Islam nasional. Syarat keanggotaannya, seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Al-Irsyad adalah: "Warga negara Republik Indonesia yang beragama Islam yang sudah dewasa." Jadi tidak benar anggapan bahwa Al-Irsyad merupakan organisasi warga keturunan Arab.<br /><br />Perhimpunan Al-Irsyad mempunyai sifat khusus, yaitu Perhimpunan yang berakidah Islamiyyah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, di bidang pendidikan, pengajaran, serta social dan dakwah bertingkat nasional. (AD, ps. 1 ayat 2).<br /><br />Perhimpunan ini adalah perhimpunan mandiri yang sama sekali tidak mempunyai kaitan dengan organisasi politik apapun juga, serta tidak mengurusi masalah-masalah politik praktis (AD, ps. 1 ayat 3).<br /><br />Syekh Ahmad Surkati tiba di Indonesia bersama dua kawannya: Syeikh Muhammad Tayyib al-Maghribi dan Syeikh Muhammad bin Abdulhamid al-Sudani. Di negeri barunya ini, Syeikh Ahmad menyebarkan ide-ide baru dalam lingkungan masyarakat Islam Indonesia. Syeikh Ahmad Surkati diangkat sebagai Penilik sekolah-sekolah yang dibuka Jami'at Khair di Jakarta dan Bogor.<br /><br />***<br /><br />Berkat kepemimpinan dan bimbingan Syekh Ahmad Surkati, dalam waktu satu tahun, sekolah-sekolah itu maju pesat. Namun Syekh Ahmad Surkati hanya bertahan tiga tahun di Jami'at Khair karena perbedaan paham yang cukup prinsipil dengan para penguasa Jami'at Khair, yang umumnya keturunan Arab sayyid (alawiyin).<br /><br />Sekalipun Jami'at Khair tergolong organisasi yang memiliki cara dan fasilitas moderen, namun pandangan keagamaannya, khususnya yang menyangkut persamaan derajat, belum terserap baik. Ini nampak setelah para pemuka Jami'at Khair dengan kerasnya menentang fatwa Syekh Ahmad tentang kafaah (persamaan derajat).<br /><br />Karena tak disukai lagi, Syekh Ahmad memutuskan mundur dari Jami'at Khair, pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Dan di hari itu juga Syekh Ahmad bersama beberapa sahabatnya mendirikan Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah, serta organisasi untuk menaunginya: Jam'iyat al-Islah wal-Irsyad al-Arabiyah (kemudian berganti nama menjadi Jam'iyat al-Islah wal-Irsyad al-Islamiyyah).<br /><br />Setelah tiga tahun berdiri, Perhimpunan Al-Irsyad mulai membuka sekolah dan cabang-cabang organisasi di banyak kota di Pulau Jawa. Setiap cabang ditandai dengan berdirinya sekolah (madrasah). Cabang pertama di Tegal (Jawa Tengah) pada 1917, dimana madrasahnya dipimpin oleh murid Syekh Ahmad Surkati angkatan pertama, yaitu Abdullah bin Salim al-Attas. Kemudian diikuti dengan cabang-cabang Pekalongan, Cirebon, Bumiayu, Surabaya, dan kota-kota lainnya.<br /><br />Al-Irsyad di masa-masa awal kelahirannya dikenal sebagai kelompok pembaharu Islam di Nusantara, bersama Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis). Tiga tokoh utama organisasi ini: Ahmad Surkati, Ahmad Dahlan, dan Ahmad Hassan (A. Hassan), sering disebut sebagai "Trio Pembaharu Islam Indonesia." Mereka bertiga juga berkawan akrab. Malah menurut A. Hassan, sebetulnya dirinya dan Ahmad Dahlan adalah murid Syekh Ahmad Surkati, meski tak terikat jadwal pelajaran resmi.<br /><br />Namun demikian, menurut sejarawan Belanda G.F. Pijper, yang benar-benar merupakan gerakan pembaharuan dalam pemikiran dan ada persamaannya dengan gerakan reformisme di Mesir adalah Gerakan Pembaharuan Al-Irsyad. Sedang Muhammadiyah, kata Pijper, sebetulnya timbul sebagai reaksi terhadap politik pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu yang berusaha untuk menasranikan orang Indonesia.<br /><br />Muhammadiyah lebih banyak peranannya pada pembangunan lembaga-lembaga pendidikan. Sedang Al-Irsyad, begitu lahir seketika terlibat dengan berbagai masalah diniyah. Ofensif Al-Irsyad kemudian telah menempatkannya sebagai pendobrak, hingga pembinaan organisasi agak tersendat. Al-Irsyad juga terlibat dalam permasalahan di kalangan keturunan Arab, hingga sampai dewasa ini ada salah paham bahwa Al-Irsyad merupakan organisasi para keturunan Arab.<br /><br />***<br /><br />Al-Irsyad juga berperan penting sebagai pemrakarsa Muktamar Islam I di Cirebon pada 1922, bersama Syarekat Islam dan Muhammadiyah. Sejak itu pula, Syekh Ahmad Surkati bersahabat dekat dengan H. Agus Salim dan H.O.S. Tjokroaminoto. Al-Irsyad juga aktif dalam pembentuan MIAI (Majlis Islam 'A'laa Indonesia) di zaman pendudukan Jepang, Badan Kongres Muslimin Indonesia (BKMI) dan lain-lain, sampai juga pada Masyumi, Badan Kontak Organisasi Islam (BKOI) dan Amal Muslimin.<br /><br />Di tengah-tengah suasana Muktamar Islam di Cirebon, diadakan perdebatan antara Al-Irsyad dan Syarekat Islam Merah, dengan tema: "Dengan apa Indonesia ini bisa merdeka. Dengan Islamisme kah atau Komunisme?" Al-Irsyad diwakili oleh Syekh Ahmad Surkati, Umar Sulaiman Naji dan Abdullah Badjerei, sedang SI Merah diwakili Semaun, Hasan, dan Sanusi.<br /><br />Selaku penganut paham Pan Islam, tentu Syekh Ahmad Surkati bertahan dengan Islamisme. Semaun berpendirian, hanya dengan komunisme lah Indonesia bisa merdeka. Dua jam perdebatan berlangsung, tidak ditemukan titik temu. Namun Syekh Ahmad Surkati ternyata menghargai positif pendirian Semaun. "Saya suka sekali orang ini, karena keyakinannya yang kokoh dan jujur bahwa hanya dengan komunisme lah tanah airnya dapat dimerdekakan!"<br /><br />Peristiwa ini sekaligus membuktikan bahwa para pemimpin Al-Irsyad pada tahun 1922 sudah berbicara masalah kemerdekaan Indonesia!<br /><br />***<br /><br />Seperti yang diajarkan Muhammad Abduh di Mesir, Al-Irsyad mementingkan pelajaran Bahasa Arab sebagai alat utama untuk memahami Islam dri sumber-sumber pokoknya. Dalam sekolah-sekolah Al-Irsyad dikembangkan jalan pikiran anak-anak didik dengan menekankan pengertian dan daya kritik. Tekanan pendidikan diletakkan pada tauhid, fikih, dan sejarah.<br /><br />Sejak didirikannya, Al-Irsyad Al-Islamiyyah bertujuan memurnikan tauhid, ibadah dan amaliyah Islam. Bergerak di bidang pendidikan dan dakwah. Untuk merealisir tujuan ini, Al-Irsyad sudah mendirikan ratusan sekolah formal dan lembaga pendidikan non-formal di seluruh Indonesia. Dan dalam perkembangannya kemudian, kegiatan Al-Irsyad juga merambah bidang kesehatan, dengan mendirikan beberapa rumah sakit. Yang terbesar saat ini adalah RSU Al-Irsyad di Surabaya dan RS Siti Khadijah di Pekalongan.<br /><br />Tercatat banyak lulusan Al-Irsyad, baik dari kalangan keturunan Arab maupun non-Arab yang telah memainkan peran penting di berbagai bidang. Lulusan pribumi yang turut berperan penting dalam modernisme Islam di Indonesia antara lain:<br /><br />Yunus Anis: Alumnus Al-Irsyad yang dikenal sebagai seorang pemimpin yang menonjol dari Gerakan Muhammadiyah. Ia mendapat kehormatan dijuluki "tulang punggung Muhammadiyah" karena pengabdiannya sebagai sekretaris jenderal di organisasi tersebut selama 25 tahun.<br /><br />Prof. Dr. T.M. Hasby As-Shiddique: Putera asli Aceh, penulis terkenal dalam masalah hadist, tafsir, dan fikih Islam moderen. Guru besar di IAIN Yogyakarta ini bahkan pernah menjabat Rektor Universitas Al-Irsyad di Solo (sekarang sudah tutup)<br /><br />Prof. Kahar Muzakkir: Berasal dari Yogyakarta. Lulus dari Madrasah Al-Irsyad, Kahar Muzakkir melanjutkan studinya di Dar al-Ulum di Kairo. Ia sangat aktif berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan termasuk penandatangan Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Kemudian ia menjadi Rektor Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.<br /><br />Muhammad Rasjidi: Menteri Agama Republik Indonesia yang pertama, berasal dari Yogyakarta. Ia pernah menjadi professor di McGill University di Montreal, Kanada, dan juga mengajar di Universitas Indonesia, Jakarta. Semasa hidupnya menulis banyak buku.<br /><br />Prof. Farid Ma'ruf: Asli Yogyakarta, profesor di IAIN, yang juga salah satu tokoh besar Muhammadiyah di awal-awal berdirinya. Lulusan Madrasah Al-Irsyad ini sempat menjabat Direktur Jenderal Urusan Haji di Departemen Agama.<br /><br />Al-Ustadz Umar Hubeis: Jabatan pertamanya adalah sebagai Direktur Madrasah Al-Irsyad Surabaya. Di waktu yang bersamaan ia aktif di Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Umar Hubeis bahkan pernah menjadi anggota DPR mewakili Masyumi. Ia juga menjadi professor di Universitas Airlangga, Surabaya. Semasa ia hidupnya beliau juga menulis beberapa buku, terutama fikih. Yang terkenal adalah Kitab FATAWA.<br /><br />Said bin Abdullah bin Thalib al-Hamdani: Lulusan Al-Irsyad Pekalongan ini sangat menguasai fikih dan menjadi professor di Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta. Ia juga menulis buku-buku fikih. Di kalangan cendekiawan dan intelektual Islam Indonesia, ia dijuluki Faqih Al-Irsyadiyin (cendekiawan terkemuka di bidang hokum Islam dari Al-Irsyad). Sayang kebanyakan bukunya yang umumnya ditulis dalam bahasa Arab, belum diterjemahkan.<br /><br />Abdurrahman Baswedan: Pendiri Partai Arab Indonesia (PAI) dan aktifis Masyumi ini pernah menjadi Wakil Menteri Penerangan RI.<br /><br />***<br /><br />Namun perkembangan Al-Irsyad yang awalnya naik pesat, kemudian menurun drastic bersamaan dengan masuknya pasukan pendudukan Jepang ke Indonesia. Apalagi setelah Syekh Ahmad Surkati wafat pada 1943, dan revolusi fisik sejak 1945. Banyak sekolah Al-Irsyad hancur, diporak-porandakan Belanda karena menjadi markas laskar pejuang kemerdekaan. Sementara beberapa gedung milik Al-Irsyad yang dirampas Belanda, sekarang berpindah tangan, tanpa bisa diambil lagi oleh Al-Irsyad.<br /><br />Sampai 1985, Al-Irsyad tinggal memiliki 14 cabang, yang seluruhnya berada di Jawa. Namun berkat kegigihan para aktifisnya yang sudah menyebar ke seluruh pelosok Nusantara, Al-Irsyad berkembang kembali, sejak 1986. Puluhan cabang baru berdiri. Dan kini tercatat sekitar 130 cabang, dari Sumatera ke Papua.<br /><br />Di awal berdirinya di tahun 1914, Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah dipimpin oleh ketua umum Salim Awad Balweel.<br /><br />Dalam Muktamar terakhir di Bandung (2000), yang dibuka Presiden Abdurrahman Wahid di Istana Negara pada 3 Juli 2000, terpilih Ir. H. Hisyam Thalib sebagai ketua umum baru, menggantikan H. Geys Amar SH yang telah menjabat posisi itu selama empat periode (1982-2000).<br /><br />***<br /><br />Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah memiliki empat organ aktif yang menggarap segmen anggota masing-masing. Yaitu Wanita Al-Irsyad, Pemuda Al-Irsyad, Puteri Al-Irsyad, dan Pelajar Al-Irsyad. Peran masing-masing organisasi yang tengah menuju otonomisasi ini (sesuai amanat Muktamar 2000), cukup besar bagi bangsa. Pemuda Al-Irsyad misalnya, ikut aktif menumpas pemberontakan G-30-S PKI bersama komponen bangsa lainnya. Sedang Pelajar Al-Irsyad termasuk salah satu eksponen 1966 yang ikut aktif melahirkan KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia).<br /><br />Di luar empat badan otonom tersebut, Al-Irsyad Al-Islamiyyah memiliki majelis-majelis, yaitu Majelis Pendidikan & Pengajaran, Majelis Dakwah, Majelis Sosial dan Ekonomi, Majelis Awqaf dan Yayasan, dan Majelis Hubungan Luar Negeri. Di luar itu ada pula Lembaga Istisyariyah, yang beranggotakan tokoh-tokoh senior Al-Irsyad dan kalangan ahli).<br />Sumber: Website PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah: <a href="http://www.alirsyad.org/">www.alirsyad.org</a> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-10569427428346828032009-01-18T19:11:00.000-08:002009-01-18T19:19:33.022-08:00Pemikiran Syurkati Tentang Pendidikan<div align="justify">Pemikiran Ahmad Surkati tentang Pendidikan<br />Nama lengkap Ahmad Surkati adalah Ahmad bin Muhammad Surkati al-Kharraj al-Anshari. Beliau lair pada tahun 1872 di Afdu Donggala Sudan. Berasal dari keluarga yang taat beragama. Mempunyai ayah yang konon masih ada hubungan dengan Jabir Abdullah al-Anshari, nama ayahnya adalah Muhammad. Masa kecil Amad surkati berada dalam keluarga yang taat beragama, sehingga secara tidak langsung ia mendapatkan dasar-dasar agama dari orang tuanya. Ia didik dengan cara Islami, Ia belajar agama, membaca, menulis, menghafal al-Quran.<br />Pendidikan dalam keluarga menjadi dasar dan membentuk kepribadian inteleknya untuk terus menempuh jalur keilmuan dalam hidupnya meskipun ayahnya telah meninggal, tetapi semangat itu tidak pernah runtuh dan pudar. Semangat untuk terus menuntut ilmu tumbuh dan mendekam dalam diri Ahmad Surkati berkat didikan dan teladan yang di berikan oleh ayahnya. Bahkan sejak kecil Ahmad Surkati sering di ajak yahanya ke forum-forum majlis ilmu. Pada usia 22 tahun Ahmad Surkati menunaikan ibadah haji, kemudian menetap di Madina selama 4 tahun.<br />Di madinah Amad Surkati belajar berbagai disiplin ilmu, seperti fiqh, tafsir, hadis. Setelah 4 tahun berlalau Ahmad Surkati pindah ke Mekah. Ahmad Surkati berada di mekah selama 11 tahun, Amad Surkati belajar kepada seorang guru yang bernama Yusuf al-khayyat.<br />Kutipan di atas memperjelas bahwa Ahmad Surkati adalah seorang penuntut ilmu sejati, pantang menyerah , tidak bosan dan mempunyai daya juang tinggi. Hal ini dapat di pahami dari kegigihan dan kesabaran Ahmad Surkati dalam menuntut ilmu, baik di Mekah maupun di Madinah, di sisi lain, waktu yang digunakan juga lama. Hal ini yang memungkinkan seorang Ahmad Surkati benasr-benar ,menjadi seorang pembelajar yang tanggu dan gigih. Sehingga prestasi demi prestasi diperolehnya.<br />Hal ini dapat dibuktikan dengan prestasi gemilangnya yang diperoleh pada tahun 1906, pada saat berumur 34 tahun, Ahmad Surkati telah memperoleh ijazah tertinggi guru agama dari pemerintah Istambul Turki, bahkan Ahmad Surkati menjadi pelajar pertama di Sudan yang memperoleh ijazah tersebut. Di Arab, Ahmad Surkati masuk empat besar<br />Sebagai pelajar berprestasi.<a name="_ftnref4"></a><br />Berbagai prestasi tersebut, serta dalamnya ilmu yang dimiliki mengantarkan Ahmad Surkati pada tataran ulama besar. Ramayulis dan Samsul Nizar menyatakan bahwa Ahmad Surkati meniti karir sebagai guru dan ulama berawal ketika mulai mengajar di masjid haram al-Musyarafah. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena ia hijrah ke Indonesia untuk mengembangkan ilmunya.<a name="_ftnref5"></a> Di Indonesia Ahmad Surkati mendirikan lembaga pendidikan al-Irsyad, yang mempunyai prinsip gerakan sebagai berikut:<a name="_ftnref6"></a><br />1. untuk mengukuhkan doktrin persatuan dengan membersihkan shalat dan doa dari kontaminasi unsur politheisme.<br />2. untuk mewujudkan kesetaraan di antara kaum muslim dan mencari dalil yang shahih dalam al-Quran dan sunnah serta mengikuti jalan yang benar untuk semua solusi masalah agama yang diperdebatkan.<br />3. untuk memerangi taqlid am (penerimaan membabi buta) yang bertentangan dengan dalil aqli dan naqli.<br />4. untuk mensyiarkan pengetahuan alam sesuai Islam dan menyebarkan kkebudayaan arab yang sesuai dengan ajaran Allah.<br />5. mencoba untuk menciptakan pemahaman dua arah antara dua muslim yaitu Indonesia dan Arab.<br />Inti dari prinsip-prinsip al-Irsyad adalah untuk menumbuhkan budaya ilmiah pada kalangan umat Islam, dengan merujuk kepada Al-Quran dan sunnah. Ketika budaya ilmia tumbuh subur dalam masyarakat Islam maka secara tidak langsung akan membentuk sebuah pola pikir yang berkarakter Islam dengan merujuk kepada al-Quran dan sunnah. Yang menarik dari pemikiran Ahmad Surkati adalah ketidak mauannya memaksakan budaya Arab kepada masyakat Indonesia, hal ini dibuktikan dengan prinsipnya untuk menciptakan sebuah pemahaman yang dapat diterima oleh dua komunitas Islam yaiitu Indonesia dengan Arab.<br />Kemudian konsep pengembangan yang dilakukan ole Ahmad Surkati pada alk-Irsyad adalah sebagai berikut:<a name="_ftnref7"></a><br />1. Memperbaiki kondisi religius dan sosio ekonomi kaum muslim pada umumnya dan Arab pada khususnya dengan mendirikan madrasah, ruma piatu, panti asuhan dan rumah sakit.<br />2. Menyebarkan reformasi Islam di antara para muslim melalui tulisan dan publikasi, pertemuan, kuliah, kelompok studi dan misi tertentu.<br />3. Membantu organisasi lain demi kepentingan bersama.<br />Pengembangan al-Irsyad di atas, dapat dipahami sebagai sebuah terobosan baru di Indonesia terutama dalam hal pembaharuan masyarakat islam, Ahmad Surkati tidak saja mereformasi keadaan masyarakat, melarang sesuatu, tetapi juga memberi solusi cerdas, sehingga apa yang dilakukannya mendapat sambutan yang baik di kalangan masyarakat Islam.<br />Dari konsep pengembangan tersebut, mengindikasikan agama tidak dapat tegak secara sempurna, tanpa di dukung ekonomi yang mapan dan tingkat pendidikan yang memadai. Di sampin itu untuk mewujudkan keadaan tersebut perlu kerjasama dengan organisasi lain yang mempunyai visi dan misi yang sama. Peluang tersebut menjadi celah yang dimanfaatkan Ahmad Surkati dalam mengembangkan al-Irsyad.<br />Untuk mendukung perombakan dan reformasi penmdidikan Islam Indonesia, Ahmad Surkati mendirika pendidikan berjenjang, yaitu:<a name="_ftnref8"></a><br />1. Madrasah Awaliyah berjenjang tiga tahun.<br />2. Madrasah Ibtidaiyah berjenjang empat tahun.<br />3. Madrasah Tajhiziyah berjenjang dua tahun.<br />4. Sekolah Tinggi yang dinamakan takhassus.<br />Adanya penjenjangan dalam institusi pendidikan yang dilakukan oleh Ahmad Surkati membuktikan keseriusannya dalam memgembangkan pengetahuan dan syiar Islam di Indonesia. Bahkan langkah kebijakan pendidikan berjenjang memberi keuntungan akan kesinambungan keilmuan para siswanya, di sisi lain, adanya pendidikan berjenjang yang di kelola oleh satu organisasi menjamin ketersambungan pemahaman dan pencapaian tujuan gerakan organisasi al-Irsyad.<br />Sebagai seorang ilmuwan Amad Surkati juga seorang penulis yang yang cukup poduktif di antara karyanya adalah:<a name="_ftnref9"></a><br />1. Risalah Surat al-Jawab,berisi tentang alasan Ahmad Surkati dalam hal perkawinan , terutama kafaah.<br />2. Al-masail al-Thalaq, ditulis pada tahun 1925 membahas tentang pemurnian ajaran islam.<br />3. Al-Washiyyat al-Amiriyyah, ditulis pada tahun 1918, berisi tentang anjuran berbuat baik.<br />4. Zedeleer Uit Den Qoran, ditulis pada tahun 1932, membahas tentang akhlak.<br />5. Al-Khawatir al-Hhisan, berisi tentang sajak-sajak.<br />6. Al-Dakhirah al-Islamiyah, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Amad Surkati pada tanggal 1 Muharram taun 1342 H. Majalah ini membahas tentang masalah keislaman dan pendidikan.<br />Pemikiran Pendidikan<br />Bentuk gerakan pembaharuan Ahmad Syurkati dibidang pendidikan diilhami oleh pembaharuan yang dilakuakn oleh Muhammad Abduh,”transformasi pendidikan dan pemurnian ajaran Islam dalam pengarauh praktek-praktek yang salah.”. dalam hal ini H.A.r. Gibb menyimpulakn bahwa Ahmad Syurkati menyerap pemikirean Muhammad Abduh dalam basis perjuangannya, yaitu:<a name="_ftnref10"></a><br />1. Pemurnian Islam dari pengaruh dan kebiasaan yang merusak (the purification of Islam from corrupting influence and practices).<br />2. penyusunan kembali pendidikan tinggi bagi umat Islam (the reformation of muslim higher eduvation).<br />3. Mempertahankan Islam dari pengaruh Eropa dan serangan orang Nasrani (the defence of Islam againt European influence and Christian attack).<br />Ahmad Surkati mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang sempurna dalam rangka mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi. Lebih lanjut Ahmad Surkati menyatakan bahwa kesempurnaan manusia tersebut perlu di berdayakan, pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dengan pendidikan. Sebab dengan pendidikan potensi yang dimiliki oleh manusia dapat dimaksimalkan. Ahmad Surkati meyakini bahwa pendidikan dan pengajaran adalah kunci tercapai dan terciptanya kemajuan peradaban manusia.<a name="_ftnref11"></a><br />Kutipan di atas dapat dipahami bahwa kesempurnaan manusia dapat lebih ditingkatkan dengan pendidikan. Pendidikan juga akan mampu menjamin kemajuan peradaban manusia, dengan catatan pendidikan yang dilakukan dengan pengajaran yang baik berdasarkan al-Quran dan sunnah. Kata-kata bijak Ahmad syurkati yang berisi tentang pendidikan adalah sebagai berikut:<a name="_ftnref12"></a><br />1. Pengajaran merupakan dasar dan pokok kemajuan dan kemuliaandan kebersihan.<br />2. Bangsa yang mempunyai guru-guru mulia dan di letakkan pada posisi mulia, maka bangsa itu menjadi mulia.<br />3. Bangsa yang merendahkan / menghinakan guru-gurunya maka bangsa itu akan hina dan celaka.<br />4. Bangsa yang melalaikan urusan pendidikan / pengajaran maka genertasi muda / bangsa itu akan mengalami kehinaan dan kerendahan serta kehancuran.<br />Inti dari kata bijak Ahmad Syurkati di atas adalah perlunya manusia menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa, serat peradabannya. Sebaliknya bangsa yang tidak memperdulikan pendidikan akan mengalami kemunduran peradaban dan akhirnya hancur menjadi fosil-fosil peradaban.<br />Dalam pendidikan politik Ahmad Surkati mengatakan setidaknya ada delapan langkah konkrit yang hendaknya segera dilakukan oleh majelis koordinasi yang anggotanya terdiri dari Umat Islam, dan ketua yang terpilih langsung diangkat menjadi khalifah. Di antara delapan langkah tersebut adalah:<br />1. Menyusun petunjuk untuk mengangkat harkat dan martabat kaum muslimin.<br />2. Membentuk persataun dan kesatuan umat Islam diseluruh dunia dalam kerukunan yang terkoordinasi.<br />3. Membentuk kesatuan wawasan dalam kaitannya dengan mazhab dan aliran dalam islam.<br />4. Membentuk forum pembahasan dan musyawarah terhadap adanyaberbagai masalah keagamaan dan hasilnya dapatdijadikan tolok ukur yang dipercaya kebenarannya.<br />5. Membentuk pusat berkumpulnya paramufti dan qadhi (al-mafati al-murshidin wa al-qudat al-shar’iyah) dari seluruh penjuru dunia.<br />6. Memajukan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi internasional, di samping jugasebagai bahasa ilmiah.<br />7. membentuk usaha dakwah dengan pendekatan kasih sayang dan tolong menolong sehingga nilai-nilai agama fungsional terhadap kehidupan manusia.<br />8. Dewan coordinator umat islam mengangkat wakil-wakilnya di berbagai bangsa yang beragama Islam, dana di antara tugasnya adalah menyerap informasi darai umat Islam setempat.<a name="_ftnref13"></a><br />Sistem Pendidikan<br />Ahmad Syurkati menyatakan bahwa sistem pendidikan hendaknya mencerminkan kebutuhan masyarakat. Dalam arti pendidikan hendaknya mampu mengakomodasi kebutuhan yang ada dalam masyarakat, pernaikan secara menyeluruh baiki jasmani dan rohani dan yang tidak kalah penting sistem pendidikan harus bersinergi dengan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.<a name="_ftnref14"></a><br />Dari kutipan di atas, dapat diambil pengertian bahwa pendidikan hendaknya tidak memisahkan diri dengan kebutuan masyarakat, pendidikan hendaknya menciptakan suasana yang mampu memberi kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan masyarakat sekitarnya, sehingga pendidikan mampu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat. Hal itu dapat terwujud ketika pendidikan diarahkan dan dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat pada saat itu, serta disesuaikan dengan potensi geografis masyarakatnya. Perlu juga pendidikan mengkombinasikan nilai nilai ketuhanan dan kemanusiaan, sehingga ana semacam hubungan yang erat antara pendidikan dengan Tuhan dan manusia, dan pada akhirnya pendidikan akan memberi kepuasan bagi anak didik, guru, masyarakat dan bangsa.<br />Tujuan Pendidikan dan Kurikulum<br />Tujuan pendidikan menurut Ahmad Syurkati lebih mengacu kepada perlindungan terhadap manusia dari keterbelakangan dan keangkuhan diri sendiri, terutama dalam posisinya sebagai khalifah Allah di dunia ini.<a name="_ftnref15"></a> Kutipan tersebut mengindikasikan bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam membantu individu keluar dari kungkungan kesengsaraan, kemunduran kualitas, kejatuhan nilai diri. Keterbelakangan dan keangkuhan diri, merasa diri mampu memecahkan permasalahan, tantangan dalam meniti dan mengemban kedudukan khalifah di bumi ini. Lebih lanjut tujuan pendidikan yang di kemukakan oleh Ahmad syurkati mengisyaratkan perlunya perhatian khusus terhadap permasalahan, problem, keadaan individu peserta didik, yang mengalamai berbagai macam perbedaan latar belakang, ekonomi, budaya, kemampuan, bakat dan potensi, maka dari itu perlindungan terhadap setiap individu peserta didik menjadi sangat penting demi tercapainya pribadi yang parupurna berdasarkan apa yang ada pada peserta didik.<br />Adanya perbedaan individu berakibat kepada berbagai kondisi pembelajaran, metode, pendekatan yang kesemua itu bermuara kepada tercapainya tujuan pendidikan yang terfokus kepada pengembangan konsep tauhid,<a name="_ftnref16"></a> seperti keyakinan pada kesendirian Allah dalam melaksanakan penciptaan, pemeliharaan dan penertiban alam ini, keyakinan akan kemandirian Allah akan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, terakhir pendidikan hendaknya mengembangkan, memantapkan keyakinan peserta didik bahwa Allah adalah yang paling berhak untuk disembah, dan terlebih penting peserta didik mampu menghadirkan Tuhan dalam berbagai kativitas kesehariannya.<a name="_ftnref17"></a><br />Ramayulis dan Samsul Nizar memahami dan menyimpulkan tujuan pendidikan Islam yang didefinisikan oleh Ahmad syurkati lebih tertuju kepada pengembangan konsep tauhid bagi manusia<a name="_ftnref18"></a>. Adanya pengembangan konsep tauhid tersebut diharapkan manusia akan:<br />1. Membaca ayat-ayat qauliyah yang terdapat dalam wahyu Allah.<br />2. Membaca ayat-ayat kauniyah yang terdapat di alam raya.<br />3. mengembangkan, memberdayakan, dan memelihara potensi alam sesuai dengan kehendak Allah.<br />Kesimpulan Ramayulis dan Samsul Nizar terhadap tujuan pendidikan yang didefinisikan oleh Ahmad syurkati di atas, menyiratkan bahwa sebenarnya pengembangan konsep tauhid dalam pendidikan akan memberi peluang kepada peserta didik untuk meneliti, observasi, dan berbagai uji coba terhadap berbagai penemuan dari hasil penelitian, atau mengadakan semacam pengembaraan intelektual dalam wadah institusi penelitian yang lebih terkonsep dan terorganisir.<br />Al-Irsyad menerapkan kurikiulum modern, dalam arati ada semacam kurikulum yang dibuat secara khusus. Materi dan kitab diusesuaikan berdasarkan dengan tingkat dan waktu lama belajar santri/siswa. Dalam operasionalnya keiagatan pembelajaran dilakukan secara sistematis, berurutan dimyuali darai awal/ pendahuluan pada setiap kitab yang akan dipelajari sampai kepada bab penutup. Demikikan juga dalam merujuk dan menggunakan kitab, biasanya dari kitab yag termudah, kemudian dilanjutkan kepada kitab yang dianggap paling sulit. Atau dari kitab yang tingkatannya rendah sampai kepada kitab yang tingkatan tinggi.<a name="_ftnref19"></a><br />Materi pelajaran yang diajarakan adalah Bahasa Arab, Qawaid, nahwu, Sharf, Balaghah, bahasa Belanda, agama Islam dari al-Quran beserta tafsirnya, hadis dengan Musthalah hadisnya, ilmu hitung, ilmu bumi, ilmu ukur/handasah, ilmu mantiq, ilmu tarikh, dan ilmu tata buku.<a name="_ftnref20"></a> Konsep di atas terlihat bahwa kurikulum yang di susun oleh Ahmad Syurkati menunjukkan keahliannya dalam bidang kurikulum, kurikulum yang di susunnya memberi peluang bagi siswa untuk berkembang dan berkompetesi berdasarkan kemampaun dan bakat yang mereka miliki.<br />Tidak itu saja, selain mampu menerpakan konsep psikologi pendidikan dalam menyusun kurikulum Ahmsd Syurkati juga tidak membedakan dan mengelompokkan ilmu pengetahuan, ada kemungkinan Ahmad Syurkati menyadari bahwa semua ilmu adalah dari Allah, sehingga tidak ada dalam dirinya pikiran dan keyakinan pemisahan ilmu yang secara murni membahas bidang keagamaan dan ilmu yang secara khusus mempelajarai hal-hal bersifat keduniaan.<br />Dari konsep penyusunan kurikulum yang dilakukan oleh Ahmad Syurkati tersirat sebagai tokoh pendidikan yang tidak mengakui adanya dikotomi dalam ilmu pengetahuan, tidak meyakini adanya pemisahan ilmu umum dan ilmu agama. Maka sebenarnya tidak perlu adanya islamisasi ilmu pengetahuan.<br />Pendekatan dan metode<br />Pendekatan yang dilakukan oleh Ahmad Syurkati adalah:<br />9. memperhatikan muridnya, dari segi budi pekerti dan intelektual.<br />10. pemikiran yang mampu diterima oleh muridnya.<br />11. menggunakan pendekatan rasional dalam pembelajaran.<br />12. personal psikologis dan konseling dalam memahami minat, bakat dan kemampuan siswanya.<br />Metode yang digunakan oleh Ahmad Syurkati adalah diskusi, praktek, ceramah, keteladanan. Ahmad Surkati mengatakan bahwa untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian yang luas dalam menafsirakan Al-Quran seorang mufassir hendaknya pertama, menguasai berbagai ilmu, ilmu agama Islam maupun ilmu-ilmu umum lainnya. Kedua, menggunakanpendekatan ma’thur yaitu memahami dan menafsirkan alQuran berdasarkan keterangan Al-quran dan hadis. Ketiga, pendekatan tauhid.<a name="_ftnref21"></a><br />Kutipan di atas, dapat dipahami bahwa Ahmad Surkati adalah pakar pendidikan berbagai bidang beberapa disiplin ilmu. Hal ini dapat ditilik dari konsep-konsep yang lebih bersifat aplikatif dan berdaya guna.<br />Lembaga pendidikan<br />Ahmad Syurkati meyakini bahwa lembaga pendidikan adalah tempat yang penting bagi berlangsungnya proses pendidikan, menurutnya lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pendidikan.<a name="_ftnref22"></a><br />Dapat dipahami bahwa sebenarnya pendapat Ahmad Syurkati di atas menyiratkan sebuah konsep manajemen. Konsep manajemen dimaksud adalah kestabilan, profesionalitas dan kepemimpinan yang berkompeten dalam pengelolaan lembaga pendidikan akan mempunyai dampak yang baik bagi proses pendidikan. Hal ini sangat mungkin terjadi, dapat dikatakan dan diyakini bahwa lembaga pendidikan yang dikelola secara baik dan profesioanl akan berpengaruh baik terhadap proses pendidikan, sebaliknya pengelolaan lembaga pendidikan yang jelek dan tidak profesional akan berpengaruh buruk terhadap proses pembelajaran.<a name="_ftnref23"></a><br />Ahmad Syurkati meyakini bahwa lembaga pendidikan menentukan keberhasilan pendidikan, lebih lanjut ia mengatakan bahwa lembaga pendidikan yang baik akan melambangkan kemajuan sebuah pendidikan, sebab dengan adanya lembaga pendidikan yang dikelola dengan baik akan mengarakan proses pendidikan terarah dan terprogfram secara jelas dan terorganisir.<a name="_ftnref24"></a><br />Menurut Ahmad Syurkati lembaga pendidik mempunyai fungsi sebagai berikut:<br />1. Pengembangan dakwah Islam.<br />2. Agen pemersatu visi dan misi menuju kesemprnaan manusia.<br />3. Mengembangakan tradisi inteletual.<br />4. Menghadang pemisahan pemikiran bersifat keagamaan dan keduniaan.<br />Ahmad Syurkati mengatakan bahwa lembaga pendidikan akan berfungsi dengan baik dan dapat meningkatkan kualitasnya dengan jalan:<br />1. Membentuk penilik/semacam dewan pengawas pendidikan untuk melakukan inspeksi ke lembaga-lembaga pendidikan di daerah agar tidak terjadi penyelewengan dan kesalahan dalam pelaksaan proses pendidikan.<br />2. Pengawas pendidikan hendaknya membuat laporan dari iknspeksi yang telah dilakukan.<br />3. Lembaga pendidikan/ pengelola pendidikan hendaknya mengadakan pertemuan dalam membuatt prasarana pendidikan, kurikulum, maupun silabus.<br />4. Mengangkat pegawai perpustakaan.<br />5. Sekolah/ lembaga pendidikan hendaknya menyediakan buku-buku pelajaran/ buku khusus yang dapat dipinjamkan kepada siswa/ yang dapat dimanfaatkan oleh semua murid.<br />6. Mempunyai perpustakaan dengan koleksi yang lengkap.<br />7. Mempunyai media publikasi sendiri.<br />8. Mempunyai dewan komite sekolah yang anggotanya dari parktisi pendidikan dan masyarakat.<br />9. Kepala dibebaskan dari tugas mengajar agar fokus kepada tugasnya sebagai kepala sekolah.<br />10. Memperhatikan penduduk sekitar sekolah.<br />11. Membuat pendidikan kejuruan/ kealian sehingga siswa siap kerja dan mandiri.<br />12. Penyusunan kurikulum hendaknya memperhatikan kebutuhan masyarakat.<br />Dari kutipan di atas tergambar bahwa Ahmad Surkati terlahir sebagai manusia yang cerdas, terutama dalam menghasilkan konsep-konsep bersifat aplikatif. Sehingga pencerahan di kalangan umat Islam waktu itu. Konsep Ahmad Surkati tersebut merupakan konsep ideal sebuah institusi pendidikan. Kalau hal di atas dapat diwujudkan dengan baik maka institusi pendidikan akan lebih baik dan banyak peminat. Di sisi lain, kualitas akan makin baik dan terjamin.<br />Pendidik dan pembelajaran dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya merupakan satu kesatuan dalam dunia pendidikan, ketika seseorang telah melaksanakan proses pembelajaran maka ia dikatakan sebagai seorang pendidik. Begitu juga seseorang tidak dapat dikatakan sebagai pendidik kalau tidak pernah melakukan aktivitas pembelajaran/ mendidik. Begitu juga pembel;ajaran akan hancur jika pendidik tidak ahli/ profesional.<br />Ahmad Syurkati menyadari arti penting pembelajaran dan peran pendidik dalam pendidikan, maka berdasarkan hal itu memberikan kriteri tertentu kepada calon pendidik, yaitu, berakhlak mulia dan profesional.<a name="_ftnref25"></a><br />Meskipun hanya dua kriteria, telah memenuhi dan layak untuk menjadi seorang pendidik. Karena akhlak yang baik menjadi modal dasar yang kuat bagi guru untuk menapaki jalan pendidikan. dengan akhlak yang baik akan mempermudah guru berinteraksi dengan siswanya. Sebaliknya guru yang tidak berakhlak pada dasarnya ia telah menapaki jalan kegagalan dalam dunia pendidikan. karena siswaakan makin jauh dari anak didik.</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-76305798522038637492008-06-16T21:12:00.001-07:002008-06-16T21:14:17.083-07:00Lepas Artikel<div align="center">Kriteria mati </div><div align="justify"><br />Kematian: ainama takuunuu ydrikumul mautu walau kuntum fii buruujim mussyyadah : dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu sekalipun kamu dalam benteng-benteng yang kuat dan tinggi. (anisa 78*<br /><br />Ana tangis, layung-layung<br />Tangise wong wedi mati<br />Gedongana, kuncenana<br />Mangsa wurunga wong mati<br /><br />Allohulladzii kholakoqum min do’fin jangala min ba’di dho’fin quwwatan tsumma jangala min ba’din quwwatin do’fan wasyaibatan : Allah, dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian menjadikan kamu susdah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian menjadikan kamu seduah kuat itu lemah kembali dan beruban (arrum 54).<br /><br />Walaa talbisul haqqo bil bathili wataktumul haqqo wa antum ta’lamuun : dan janganlah kamu samarkan yang benar dengan yang salah danjanganlah sembunyikan kebenaran padahal kamu mengetahui (baqoroh 42)<br /><br />Nan tua di pamulia<br />Nan samo gadang diharagokan<br />Nan kacia disayangi<br />Artinya yang tua dimuliakan, yang sesuai dihargai, yang kecil disayangi)<br />Dalam hadits: laisa minna man lam yuwaqqir kabiirona walam yarham shoghiirona : bukan termasuk golongan kami orang yangtidak menghormati orang-orang tua kami, dan tidak menyanyangi orang-orang yang kecil, diantara kami.<br />Serta:<br />Tantang mato indak dipisiangkan<br />Tantang dado indak dibusungkan<br />Tantang paruik indak dikampihkan<br />Artinya : tantang mata tidak dipincingkan, tentang dada tidak dibusungkan, tentang perut tidak dikempiskan.<br /><br />thooha, maa anjala ngalaikal quraanaa litasqoo, illa tadkirotan liman yahsyaa, tanjiilam mimman kholqil ardho wassamaawatil ngulaa, arrohmaanu ngalalngarsyis tawaa, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhii wamaa bainahuma wamaa tahtaassaaroo, wain tajhar bil qouli fainnahuuya’lamussirro wa akhwaa, Allahuulaailaaha illa huwa lahuul asmaaul khusnaa.<br />Umar kemudian berkata: maa akhsanaa hadzaal kalaama wa akromaahuu : wahai alangkah indah kalimah ini dan alangkah mulianya.<br /><br />Allohumma ayyidil islaama biiaabil hakaamibin hisyaam au bingumar bin khotoob : wahai Tuhanku: kuatkanlah islam dengan Abil Hikam(abu jahal) bin hisyam atau dengan umar bin khotob.<br /><br />Perkataan AbuTholib<br />Walaqod ngalimtu bianna diina muhammad, min khoiri adyaanil bariyyatidiinaa<br />Laulamalaamaatu au hadzaaru masabbatin lau jad tanii samhan bidzaaka mubiinaa<br />Artinya memang aku tahu sesungguhnya agama muhammada itu sebaik-baik agama bagi umat manusia. Kalaulah tidak lantaran hendak menghindarkan cela dan maki orang banyak niscaya kan kau dapati aku memeluk agama itu dengan sepenuh hati.<br /><br />Innal ardho yuriisuhaa ngibadiyasshoolihuun : sesungguhnya bumi itu hanya patut dan pantas untuk mewarisinya ialah mereka hambaku yang saleh (al-anbiya 105<br /><br />Ayat asmaul husna<br />Huwallohulladzii laa ilaaha illa huwa ngaalimul ghoibi wasyahaadati, huwarrohmaanurrohiim, huwalladzii laa ilaaha illa huwa almalikul quddusussalaamul mu’miniinal muhaimiinul ngaziizul jabbarul mutakabbir, subhaanallohi ngamma yussrikuun, huwallohul khooliqul baariul mushowwiru lahul asmaaulkhusnaa, yasabbihu lahuu maa fiss samaawaati wal ardhi wahuwal ngaziizul hakiim<br /><br />Afaroaitumull ma alladzii tasyrobuun. Aantum anjaltumuuhuu munal muzni am nahnul munziliin, lau nasyaau jangalnaahu ujaajaan falaulaa tasykuruun : sudahkan kamu perhatikan air yang kamu minumi apakah kamu yang menurunkannya dari mega, ataukah kami yang menurunkannya? Jika kami kehendaki niscaya kami jaikan dia asin maka kenapakah tidak kamu bersyukur?<br />Afaroaitumunnaarollatii tuuruuun, aantum ansya’tum syajarotahaa am nahnul munsyiuun : sedahkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan: apakah kamu yang menjadikan pohonnya ataukah kami yangmengadaknnya<br />afala yanduruuna ilal ibili kaifa khuliqot, wailassamaai kaifa rufi’at, wailal jibali kaifa nusibat, wailal ardi kaifa sutihat fadzakkir innama anta mudzakkir lasta ngalaihim bimushoitir : apakah mereka tidak mau memperhatikan unta itu bagaimana dijadikan, langit bagaimana ia dikembangkan tinggi, gunung-gunung bagaimana ia dipancangkan tegak, dan bagaimana bumi itu dibentangkan luas mendatar? Maka ingatlah karena engkau hanya seorang pemberi. Ingat bukanlah engkau seorang yang berkuasa atasmereka. (alqhosyiyah 17-22)<br /><br />: Qul huwalladzii an syaa akum wajangala lakumuss sam’a wal abshoro wal afidzaata, qoliilam maa tasykuruun: katakanlah ya Muhammad, Dia Allah telah memberikan amanah dan memberikan pendengaran, mata dan hati kepadamu. Tapi sangat sedikit mereka yang bersyukur.<br />Hasan Al Bana Mati Ditembak<br />... yeikh Hasan Al-Bana dilahirkan pada tahun 1906, yang dibesarkan dalam keluarga Islam yang taat. Dengan asuhan secara Islam itulah maka ia boleh berkata: “Hanya Islamlah ayah kandungku.” Hal itu kerana rasa cintanya terhadap ajaran Islam, kerana ajaran itulah yang membentuk watak dan keperibadiannya.<br />Ayah kandungnya sendiri adalah Syeikh Ahmad Abdurrahman yang lebih terkenal dengan panggilan as-Sa’ati, atau si tukang jam.<br />Hasan Al-Bana hafal 30 Juz kitab suci Al-Quran, padahal umur beliau pada saat itu baru 20 tahun. Ketika umur yang sekian itu beliau berhasil menginsafkan Syeikh Abdul Wahab Jandrawy, Pemimpin (Syeikh) Al-Azhar University yang mempunyai pengaruh besar pada segenap lapisan masyarakat dan mempunyai hubungan yang akrab dengan berbagai pihak.<br />Namun Syeikh yang banyak ilmunya itu tidak mempunyai roh jihad membela rakyat dan Islam dari kezaliman Raja Farouk dan penjajah Inggeris. Kecuali Syeikh Jandrawy ini adalah seorang pemimpin Sufi yang mempunyai banyak pengikut setiap malam berzikir dan berselawat dengan nyanyian-nyanyian khusus ahli Thariqat, tetapi mereka tidak mengerti sama sekali bahawa mereka itu terkurung oleh suasana yang diliputi kejahilan dan kejumudan umat. Mereka jauh dari semangat dan keagungan Islam kerana suasana kemunduran umat yang membelenggu.<br />Pada tahun 1927, ketika Hasan Al-Bana baru berusia 21 tahun, beliau telah lulus dari Perguruan Darul Ulum Mesir, beliau terus mengajar di Ismailiyah. Di Ismailiyah beliau semakin mengerti suasana rakyat Mesir yang telah sempurna rosaknya. Amat nyata perbezaannya antara kehidupan bangsa Mesir yang menjadi pekerja kasar dengan rumah serta perkampungan yang buruk; dengan kehidupan orang-orang kulit putih yang menempati gedung-gedung megah dengan segala keangkuhannya. Kecuali kemiskinan dan kebodohan, rakyat juga banyak yang rosak moralnya kerana pengaruh kehidupan Barat yang sengaja direka oleh kaum penjajah untuk menghancurkan rakyat Mesir dari segi yang lain.<br />Dalam suasana yang demikian itulah Hasan Al-Bana mendirikan suatu jemaah yang dinamakan “Al-lkhwanul Muslimin” (Persaudaraan orang-orang Muslim) pada bulan Dzul Kaedah 1347 Hijrah (Mac 1928) yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita Sayid Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh. Semangat kedua beliau itulah sebagai rantai yang menyambung kepada cita yang diinginkan oleh Hasan Al-Bana beserta kawan kawannya di dalam membentuk organisasi tersebut.<br />Adapun khiththah gerakan lkhwanul Muslimin yang menuju cita yang diredhai Allah berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW itu melalui tahapan yakni:<br />1. Membentuk peribadi Muslim<br />2. Membentuk rumahtangga dan keluarga Islam<br />3. Cara hidup kampung Islam<br />4. Menuju kepada negeri Islam<br />5. Menuju kepada pemerintahan Islam.<br />Gerak Ikhwanul Muslimin meliputi segala bidang dakwah, mulai pendidikan terhadap anak-anak, pelajaran Al-Quran bagi orang dewasa, pendidikan keluarga, bidang sosial walaupun nampaknya sederhana sekalipun, dari kampung-kampung sampai kepada Universiti di kampus-kampus, mulai artikel sampai penerbitan buku dan majalah-majalah, sampai kepada urusan politik dalam amar makruf nahi mungkar, dan sebagainya.<br />Sampai kepada Muktamar Ikhwanul Muslimin yang ketiga tahun 1934, tampak tokoh-tokoh intelektual dan para ulama terkenal yang menjadi anggota dan pendukung Ikhwan, seperti Syekh Thanthawi Jauhari, seorang ahli tafsir terkenal dan Guru Besar. Kemudian Sayid Quthub, Dr. Abdul Qadir Audah, seorang Hakim terkenal, dan juga Dr. Hasan Al-Hadlaiby, dan sebagainya.<br />Syeikh Hasan Al-Bana bersama kawan-kawannya tidak mampu berdiam diri menghadapi kekuasaan Raja Farouk yang telah tenggelam dalam kemabukan, rasuah, dan sewenang-wenang. Perbezaan pendapat, perselisihan, dan akhirnya pertentangan dengan penguasa yang aniaya dan dibantu oleh kekejaman penjajah Inggeris tidak dapat dihindarkan.<br />Tentu saja penyokong Kerajaan bekerja keras untuk dapat mengawasi gerak-geri para anggota Ikhwanul Muslimin. Kaum Imperialis Inggeris pula di dalam mencelakakan Ikhwanul Muslimin mempunyai peranan yang sangat besar.<br />Akhirnya pada pagi hari tanggal 13 Februari 1949 beliau memanggil puteranya. Kemudian beliau bercerita kepada puteranya itu bahawa semalam beliau bermimpi merasa dikunjungi Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib berkata kepada beliau: “Wahai Hasan, kamu telah menunaikan kewajipan, semoga amalmu diterima oleh Allah.”<br />Kemudian pada petang harinya, beliau meninggalkan rumah bersama kawan-kawan seperjuangan pergi menunaikan tugas. Tiba-tiba beliau di tembak oleh seorang anggota Polis kakitangan Raja Farouk, dan tersungkurlah beliau di tepi jalan Kairo, dan beliau menemui syahidnya setelah sampai di hospital.<br />Beliau meninggal dunia kerana ditembak di pinggir jalan raya, dan tidak diketahui siapa pembunuhnya. Bahkan pembunuhnya mendapat hadiah dari Raja Farouk.<br />Jenazah beliau hanya disolatkan oleh ayah beliau sebagai Imam dan anak lelaki beliau sebagai makmum. Hanya dua orang. Kerana di sekeliling rumah beliau dijaga ketat oleh askar negara untuk melarang siapapun masuk rumahnya memberikan penghormatan terakhir kepada beliau.<br />^ Kembali ke atas ^<br /><br />Al Sayyid Quthub Dihukum Gantung<br />Tidak lama setelah penembakan terhadap Hasan Al-Bana, terjadilah penangkapan besar-besaran terhadap anggota Ihwanul Muslimin oleh regim Nasser, yang beliau waktu itu menjawat tugas Perdana Menteri dan Ketua Dewan Revolusi Mesir. Anggota Ikhwanul Muslimin yang ditangkap ketika itu sebanyak 10,000 (sepuluh ribu) anggota dan seluruhnya dimasukkan ke dalam penjara, termasuk mereka yang berjasa dalam perang melawan Inggeris di Suez.<br />Baru 20 hari sejak penangkapan besar-besaran itu, terdapat 1,000 orang tahanan anggota Ikhwanul Muslimin yang mati akibat seksaan dan penganiayaan. Dan 6 (enam) orang yang dijatuhi hukuman mati.<br />Di antara anggota-anggota Ikhwanul Muslimin yang ditahan dalam penjara itu adalah Hakim Dr. Abdul Qadir Audah, Muhammad Faraghali, dan Sayyid Quthub. Para tahanan itu tidak sedikit yang dijatuhi hukuman penjara antara 15 tahun sampai seumur hidup, dan juga hukuman mati, dan kerja paksa memotong dan memecah batu-batu di gunung-ganang. Mereka yang membangkang mogok tidak mahu kerja paksa kemudian ditembak. Pernah kejadian yang mogok itu ditembak sekaligus 22 orang dalam penjara mereka. Kejadian itu pada tahun 1977.<br />Adapun Sayyid Quthub, beliau pernah dihebahkan oleh pihak lnggeris, barangsiapa yang dapat menangkapnya akan mendapat hadiah 2000 Pound Sterling.<br />Sayyid Quthub ini lahir pada tahun 1903 di Musha, sebuah kota kecil di Asyut, Mesir. Beliau telah hafal Al-Quran 30 Juz sejak masih anak-anak, meraih gelaran sarjana dalam tahun 1933 dari Universitas Cairo, kemudian bekerja pada Kementerian Pendidikan. Kementerian Pendidikan kemudiannya mengirim beliau untuk belajar di Amerika Syarikat selama dua tahun.<br />Sepulang dari Amerika Syarikat beliau ke Inggeris, Swiss, dan Itali. Sepulangnya dari luar negeri beliau kemudian menyatakan keyakinannya bahawa Mesir harus membebaskan diri dari kebudayaan asing yang negatif dan merosak keperibadian Islam serta ketimuran itu.<br />Beliau adalah seorang penyair dan sasterawan yang hasil karyanya diperhatikan orang. Pada tahun 1946 beliau menulis buku berjudul “Al-’Adalatul Ijtima’iyah Fil Islam” (Keadilan Sosial Di Dalam Islam). Buku ini amat popular dan cemerlang sehingga menjadikan beliau termasyhur. Apalagi setelah buku ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, beliau benar-benar seorang tokoh yang berwawasan. Terutama buku ini sebagai jawapan dari sikap Nasser yang mengumandangkan Sosialisme Arab itu.<br />Sebenarnya Sayyid Quthub ditahan jauh sebelum peristiwa “Sandiwara Penentangan” terhadap Nasser pada tanggal 26 Oktober 1954, iaitu dua hari setelah Ikhwanul Muslimin dilarang oleh Nasser. Adapun kesalahan beliau yang paling banyak ialah kerana beliau mengarang dan menulis beberapa buku yang bersifat semangat Islam. Selain “Keadilan Sosial Dalam Islam,” juga buku “Mu’alimut Thar” (Tonggak-tonggak Jalan) yang isinya menolak kebudayaan jahiliyah moden dalam segala bentuk dan praktiknya.<br />Kekejaman terhadap para tahanan dan terhadap beliau dari penguasa mesir tak terkira. Melebihi Nazi Jerman.<br />Hal ini telah diungkapkan oleh para bekas tahanan yang kemudian selamat kembali kepada keluarga mereka. Mereka banyak berkisah tentang kekejaman penguasa zaman Raja Farouk mahupun oleh Pemerintah Nasser. Ramai para bekas tahanan itu yang bercerita sambil bercucuran air mata bila teringat kawan-kawannya yang mati diseksa dan dibantai di hadapan mata kepala mereka sendiri. Hukuman cambuk, cucian otak dengan alat-alat elektronik sehingga para korban menjadi hilang akal, dan sebagainya.<br />Bermacam-macam tuduhan yang dilontarkan. Tuduhan palsu, fitnah yang dibuat-buat, yang kesemuanya itu tidak ada kesempatan bagi para anggota Ikhwan untuk membela diri. Mereka tetap mengatakan Ikhwanul Muslimin salah, mengkhianati negara dan bangsa, dan sebagainya serta tuduhan-tuduhan yang tidak masuk akal.<br />Adik Sayyid Quthub yang bernama Muhammad Quthub meninggal dalam penjara. Dan Sayyid Quthub sendiri dibebaskan oleh penguasa pada tahun 1964 atas usaha Presiden lrak, Abdus Salam Aref almarhum. Selepas dari tahanan ini keluarlah buku beliau berjudul “Tonggak-tonggak Islam,” sehingga pada bulan Ogos 1965 beliau ditangkap dan ditahan lagi bersama 46,000 (empat puluh enam ribu) anggota Ikhwanul Muslimin.<br />Dalam pengadilan beliau berkata, “Aku tahu bahawa kali ini yang dikehendaki oleh pemerintah (Nasser) adalah kepalaku. Sama sekali aku tidak menyesali kematianku, sebaliknya aku berbahagia kerana mati demi cinta. Tinggal sejarah yang memutuskan, siapakah yang benar, Ikhwan ataukah regim ini.<br />Ketika beliau di mahkamah pada tahun 1954 juga berkata: “Apabila tuan-tuan menghendaki kepada saya, inilah aku dengan kepalaku di atas tapak tanganku sendiri!”<br />Pada bulan Ogos 1966 Mahkamah Tentera menjatuhkan hukuman gantung kepada tokoh Ikhwanul Muslimin termasuk beliau. Dengan sebuah senyum pada hari Isnin, di waktu fajar menyingsing tanggal 29 Ogos 1966, beliau meninggal dunia di tiang gantung sebagai jalan untuk menemui Allah!<br />Demikianlah hukum yang terjadi di dunia ini, yang benar belum tentu menang dan yang salah belum tentu kalah. Namun pada umumnya yang berkuasa itulah yang dibenar-benarkan, kerana pihak yang tidak mendapat kesempatan untuk berbicara kerana bukan penguasa, walau tidak kuasa berkata bahawa dirinya benar. Dan Nasser merasa dirinya di pihak yang benar sehingga Ikhwanul Muslimin dianggap sebagai pengkhianat bangsa dan negara. Padahal setiap Mesir ditimpa bahaya, penguasa selalu minta tolong kepada para anggota Ikhwanul Muslimin untuk tampil ke depan membela tanah air, tetapi setelah keadaan aman, Ikhwanul Muslimin dijauhkan dari kebenaran, diketepikan, dianggap sebagai organisasi yang najis dan ekstrim.<br />Demikianlah nasib para pejuang dalam membela kebenaran, bahawa risiko yang dihadapinya tidak sedikit dan bahkan sering membawa korban, diseksa, dianiaya dan demikian itulah cara Allah untuk mengetahui keimanan dan ketakwaan seseorang. Dengan demikian, jelaslah bahawa siapa saja yang tidak mahu berjuang untuk membela kebenaran adalah orang yang lemah mentalnya, dan akan mendapat seksa di akhirat nanti.<br />^ Kembali ke atas ^<br /><br />Ibnu Taimiyah Dipenjarakan<br />Nama lengkap beliau adalah Taqiyuddin Abdul Abbas Ahmad bin Abdul Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Taimiyah Al-Harrani Al-Hambali, yang lahir pada hari Isnin, 10 Rabiul Awwal 66l H. (22 Januari 1263 M) di Harran. Ayah beliau adalah seorang alim ahli agama, seorang besar dalam bidang agama Islam, iaitu Syihabuddin Abu Ahmad Halim Ibnu Taimiyah. Ayah beliau ini adalah seorang Imam Muhaqqiq yang banyak ilmunya, meninggal tahun 681H Neneknya adalah Syeikhul Islam, Majduddin Abul Barakat Abbas Salam Ibnu Taimiyah, seorang Hafiz Hadith yang ternama.<br />Kerana diburu oleh bangsa Monggol, maka ayah beliau pindah ke Damaskus dengan seluruh keluarganya. Di Damaskus itulah beliau mempelajari agama Islam, yang ternyata sebagai anak yang cerdas. Guru beliau antara lain adalah ulama besar yang bernama Zainuddin Abdul Daim Al-Mukaddasi, Najmuddin Ibnu Asakir, dan seorang ulama perempuan terkenal, Zainab binti Makki, dan sebagainya yang lebih dari seratus guru lagi banyaknya.<br />Beliau kuat ingatan, cepat hafal, lekas faham, dan tidak bosan membaca serta tidak pernah beristirehat di dalam menambah ilmu, juga dalam perjuangannya.<br />Setelah ayah beliau meninggal dunia, beliau menggantikan ayah beliau mengajarkan ilmu fiqh dalam mazhab Hambali dan dalam ilmu tafsir. Pada tahun 691H. (1292 M) beliau pergi haji, dan di Kota Makkah beliau bertemu dengan ramai ulama besar. Ramai ulama yang beliau tinggalkan namanya kerana salah dalam sesuatu debat dan pendapat di dalam masalah hukum.<br />Itulah Ibnu Taimiyah, ulama besar yang merengkuk dalam penjara Mesir. Baru saja beliau bebas dari penjara, kemudian ditangkap lagi dan dipenjarakan yang kedua kalinya selama setengah tahun lagi. Sebabnya kerana beliau menulis sebuah kitab yang isinya tentang masalah ketuhanan yang tidak disetujui oleh para ulama. Di dalam, penjara yang hanya setengah tahun itu beliau berhasil menginsafkan banduan yang merengkok bersama beliau sehingga semua yang insaf itu menjadi pendukung beliau dan menjadi pengikut yang setia. (Ada sumber yang mengatakan bahawa di penjara yang kedua ini selama satu setengah tahun lagi lamanya).<br />Adapun isi kitab yang menyebabkan beliau di penjara yang kedua itu adalah beliau menentang ajaran Tasawwuf Ittihadiyah yang menyatakan bahawa Allah boleh hulul (bertempat) dalam tubuh makhluk. Jelasnya kepercayaan hulul ialah kepercayaan bahawa Allah bersemayam dalam tubuh salah seorang yang memungkinkan untuk itu kerana kemurnian jiwanya atau kesucian rohnya. Adapun kepercayaan ittihad (Al-lttihad) ialah kepercayaan tentang Allah yang dapat bersatu dengan manusia. Apabila telah terjadi ittihad, maka orang yang bersangkutan tak sedar diri.<br />Hal ini mereka namakan makwu, atau sampai kepada tingkat lenyapnya zat yang fana dengan Zat Allah yang baqa. Kalau sudah sampai tingkat yang begini, maka segala yang diucapkan tidak terkena hukum syirik walaupun pada zahirnya syirik, kerana orang yang mengucapkan itu sedang dalam keadaan sukar atau mabuk kepayang. Di antara kaum sufi dan Guru Thariqat mempercayai melancarkan faham ini adalah Umar Ibnul Faridh dan Ibnu ‘Ath’allal.<br />Itulah faham sesat yang beliau tentang, tetapi beliau bahkan di penjara selama satu setengah tahun di Syam.<br />Baru beberapa hari keluar dari penjara yang kedua, ia ditangkap lagi dan dipenjarakan selama lapan bulan lamanya di Aleksandria, kerana fatwa beliau pula yang tidak sesuai dengan faham para ulama.<br />Keluar dari penjara Aleksandria, beliau dipanggil oleh Sultan Nashir Qalaun untuk memberikan fatwa di muka umum. Sebabnya sampai sikap sultan demikian ialah kerana sultan senang terhadap sifat terus-terang beliau. Beliau bersedia memberikan fatwa atau ceramah di muka umum, dan ternyata fatwa beliau itu menggemparkan para ulama yang bermazhab Syafi’e, namun beliau tetap dikasihi oleh Sultan. Bahkan beliau mendapat tawaran menjadi professor pada sebuah Sekolah Tinggi yang didirikan oleh Putera Mahkota.<br />Dalam tahun 1313 beliau diminta untuk memimpin peperangan lagi ke Syiria. Beliau diangkat menjadi professor lagi dalam sebuah Sekolah Tinggi, tetapi pada bulan Ogos 1318 beliau dilarang mengeluarkan fatwa oleh Penguasa, padahal fatwa-fatwa beliau itu diperlukan umat saat itu. Dengan diam-diam para murid beliau mengumpulkan fatwa-fatwa beliau yang cemerlang itu dan berhasil dibukukan, kemudian dicetak, yang bernama “Fatwa Ibnu Taimiyah” Alangkah sedih hati rakyat yang ternyata masih ramai yang mencintai beliau.<br />Mereka tetap mendatangi beliau minta fatwa-fatwa, terlebih lagi rakyat baru lepas rindunya terhadap beliau yang baru pulang ke Kota Damsyik yang beliau tinggalkan selama lebih dari tujuh tahun, dalam waktu itu beliau hidup dari penjara ke penjara.<br />Beberapa waktu kemudian beliau ditangkap lagi dan dipenjarakan yang keempat kalinya selama lima bulan lapan hari.<br />Demikianlah hidup beliau, dari penjara ke penjara. Semua perkara yang dijadikan masalah telah beliau keluarkan fatwanya. Soal talak tiga di dalam satu majlis hanya satu yang jatuh, tentang beliau melarang berziarah ke Masjid atas kubur keramat kecuali Masjid Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah dan Baitul Muqaddis di Jerusalem. Juga sekitar masalah keTuhanan dan memurnikan ajaran Islam, mengamalkan ibadah yang murni menurut faham yang terdahulu, iaitu faham salaf. Juga masalah syirik dan bid’ah yang membahayakan akidah Islam beliau tentang, agar Islam kembali kepada kemurniannya seperti zaman salaf.<br />Yang terakhir beliau ditangkap lagi atas perintah Sultan dalam bulan Sya’ban 726 H. (Julai 1326 M) dan kemudian dipenjarakan yang kelima kalinya selama 20 bulan. Kali ini kamar tahanannya amat sempit dan bertembok tebal. Dalam kamar tahanannya itu beliau tetap menulis, kerana menulis itu yang membawa kebahagiaan bagi beliau. Beliau dilarang berfatwa kemudian menulis, bahkan isi tulisannya sangat bagus.<br />Maka walaupun beliau hidup dalam lingkungan tembok penjara yang tebal, tetapi hati beliau tidak sedih dan tidak pula gundah. Dalam penjara inilah beliau berkata yang kemudian terkenal sampai sekarang, iaitu: “Orang yang terpenjara ialah yang dipenjara syaitan, orang yang terkurung ialah orang yang dikurung syaitan. Dan dipenjara yang sebenarnya ialah yang dipenjarakan hawa nafsunya. Bila orang-orang yang memenjarakan saya ini tahu bahawa saya dalam penjara ini merasa bahagia dan merasa merdeka, maka merekapun akan dengki atas kemerdekaan saya ini, dan akhirnya mereka tentulah mengeluarkan saya dari penjara ini.”<br />Setelah petugas tahu bahawa beliau dalam penjara terus menulis, maka semua kitab dan alat-alat tulis beliau dirampas dan dikeluarkan dari kamar penjara. Itulah hukuman yang paling kejam bagi beliau. Keadaan ini beliau terima dengan hati sedih dan bercucuran air mata.<br />Dalam penjara terakhir ini beliau bersama dengan para murid beliau yang juga dimasukkan dalam tahanan. Namun semua pengikut beliau yang ditahan itu telah dibebaskan, kecuali seorang murid beliau yang paling setia yang masih menyertai beliau dalam penjara, iaitu Ibnul Qayyim Al-Jauziyah (691-751H).<br />Setelah tidak boleh menulis lagi, beliau pun mengambil kitab suci Al-Quran yang tidak ikut dirampas. Beliau baca Al-Quran itu sampai penat, kemudian berzikir dan solat, membaca Al-Quran lagi bertilawat, kemudian solat dan berzikir. Demikianlah yang beliau kerjakan, sehingga sejak beliau tidak boleh menulis telah menamatkan (mengkhatamkan) membaca Al-Quran 80 (lapan puluh kali).<br />Dan ketika beliau membaca akan masuk ke 81 kalinya, tetapi ketika sampai kepada ayat yang ertinya,” ... Sesungguhnya orang yang muttaqin itu akan duduk di dalam syurga dan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, di dalam kedudukan yang benar, pada sisi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa.” Beliau pun tidak dapat meneruskan bacaannya lagi, kerana jatuh sakit selama 20 hari.<br />Saat itu beliau telah berusia 67 tahun, dan telah merengkuk dalam penjara yang terakhir itu selama lebih dari 20 bulan lamanya, dan ketika itu sakit beliau semakin bertambah. Orang ramai tidak mengetahui bahawa beliau dalam keadaan sakit, kerana yang mengurus diri beliau hanyalah Ibnul Qayyim Al-Jauziyah muridnya yang setia. Baru setelah muadzin berseru dari atas menara bahawa beliau telah pulang ke rahmatullah, berduyun-duyun orang mengerumuni gerbang penjara.<br />Ramai orang yang terisak menangis dan meratapi kematian beliau. Juga ramai orang yang ingin mengambil berkah dari hanya melihat wajah beliau, memegang jenazah beliau dan bahkan ada yang mencium beliau.<br />Beliau meninggal dunia hari Isnin, 20 Zul Kaedah 728 H. (26-28 September 1328 M), dalam usia 67 tahun, setelah sakit dalam penjara lebih dari 20 hari. Beliau menghembuskan nafas yang terakhir di atas tikar solatnya, sedang dalam keadaan membaca Al-Quran.<br />Walaupun begitu beliau seorang yang banyak dibenci terutama oleh mereka yang bermazhab Syafi’e, tetapi jenazah beliau diiringkan ke pusara oleh 200,000 orang lelaki dan 15,000 orang wanita.<br />Demikianlah akibat yang dialami oleh beliau dalam memperjuangkan kebenaran, demi tegaknya agama Islam di atas dunia.<br /></div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-82424612747692045582008-06-16T21:10:00.001-07:002008-06-16T21:11:08.526-07:00Gara-gara<div align="center">Perkara Lacut<br />Zaman genah keliwat-liwat<br />Insan akeh geleme maksiyat<br />Ora kembang ora tomat<br />ora mlarat ora nekat<br />ora rakyat ora pejabat<br />ora santri dadi bejat<br />huooho wolak walike zaman tolee-tolee he heeh<br />akeh nyulayani syahadat.<br />Pithik kluruk wektu sore<br />Prawan kebobolan jerene<br />Cendhol campure klapa<br />Wetheng jendhol ora due bapa ho ho<br />Gotak gatuke urip manungso<br />Wedhang kopi wedhang jae<br />Sregep ngaji sregep ngibadahe<br />Meja kayu albiso<br />Ayo podho pasrah podo rumongso, podho puaso ojo suloyo<br /><br />Zaman-zaman kolo bendu<br />Akeh bocah tambah kemayu<br />Kathoke levis kaose lunyu<br />Dibukak ning ngisur glugu<br />Payu sewu baline lemu<br />Wong tua gethun ora nggugu<br />Banjure ngguya ngguyu.<br /><br />Zaman Tua<br />Zaman tua akeh manungso duroko<br />Mumpung no ndunyo ayo podo sregep waspodo<br />Ngelingana ning dunyo mung sawetoro<br />Akeh manungso do ninggal tuntunan agomo<br />Senengane malah do tumindak dosa nyatane<br />Gawe dosa saben dina ora kroso.<br /><br />Zaman Maju<br />Zaman majuu<br />akeh wong do laku kleruu<br />Ninggalno tuntunan nuruti senenge atii<br />Ono ndunyo ati-ati lan waspodo<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-14456128964375058312008-06-16T21:08:00.001-07:002008-06-16T21:09:18.672-07:00Lailatul Qodhar<div align="center">LAILATUL QODHAR</div><div align="justify"><br />Jika dilihat dari sisi definisi, lailatul qadhar memiliki pengertian secara etimologi yang merupakan padanan kata “al-lail dan “al-qhadar”. Semua kamus serta pendapat ahli nahwu sepakat bahwa kata al-lail artinya malam, tetapi pada kata al-qadar banyak sekali perbedaan arti yang menunjukan maksud dari kata al-qadar ini. Al-qadar adalah jenis kata mustarak yaitu kata yang menunjukan manyak makna.<br />Al-maraghi dalam tafsirnya secara mufradat (kebahasaan) menafsirkan kata al-qadar dengan keagungan dan kemuliaan. Jadi lailatul qadar adalah malam keagungan dan malam kemuliaan. Asumsi yang dipakainya adalah bahwa pada malam tersebut adalah malam dimana al-qur’an diturunkan dari lauhil mahfudh ke samaa’id dunnya, yang secara berangsur-angsur selama 22 tahun lebih diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Oleh malaikat jibril pembawa wahyu.<br />Al-bagdadi menyebutkan bahwa kata al-qadar merupakan pemberitahuan dari Allah keapda para malaikat tentang ketetapannya. Oleh akrena itu lailatul qodar merupakan malam dikeluarkannya ketetapan Allah tentang turunnya Al-qur’an<br />Menurut hamka, al-qadar artinya penentuan, lailatul qadar adalah malam penentuan, yaitu malam yang menjadi penentu awal mula kelahiran islam yang ditandai dengan diturunkannya wahyu yang pertama digua hiro.<br />Maulana muhhammad ali menyebutkan bahwa kata al-qadar ini artinya ukuran jadi lailatul qadar adalah malam ukuran, yaitu malam yang menjadi moment yang menentukan batas risalah islam yang diturunkan kepada Muhammad Saw.<br />Secara terminology lailatul qadar sebagaimana al-qurtubi memandangnya sebagai lailatul hukmi.menurutnyalailatul qadar adalah lailatul hokum yang berarti malam penetapan. Oleh karena Allah SWT menetapkan pada waktu itu apa yang dikehendakinya untuk dilaksanakan. Ketetapan itu berupa ajal rezeki, bahagia, celaka dan sebagainya kepada para malaikat sebagai pelaksana ketetapan tersebut.<br />Menurut Umar Syihab lailatul Qadar diartikan sebagai malam kemuliaan, disebabkan:<br />1. sebagian dari kata al-qadar itu berarti kemuliaan.<br />2. pada malam itu malaikat jibril menampakan diri kepada nabi Muhammad saw digua hiro.<br />3. mulai malam itu perikemanusiaan mendapatkan kemuliaan dengan dikeluarkannya nur (cahaya) dari dzulumat (kegelapan).<br />Lebih lanjut umar syihab menambahkan bahwa lailatul qadar dapat diartikan sebagai malam ketetapan dengan alas an:<br />1. pada malam itu ditentukan hithah (langkah) yang akan ditempuh oleh nabi Muhammad saw dalam rangka memberikan petunjuk bagi manusia.<br />2. pada malam itu juga ditentukan garis pemisah antara kafir dan iman, syirik dan tauhid serta islam dan non islam.<br />3. kata lailatul qadar sendiri diambil dari al-quran surat al-qadar ayat 1 sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam keagungan. Kalau dicermati ternyata dalam al-qur’an sendiri lailatul qodhar sendiri disebutkan sebagai lailatul Mubarak. Disamping itu banyak juga hadis-hadis nabi yang menerangkan tentang lailatul qadar ini.<br />Apabila dilihat dari berbagai pendapat ulama seputar lailatul qadar dan berbagai keterangan yang ada baik dalam bentuk perkataan, perbuatan serta taqriri yang lazimnya dilakukan oleh baginda nabi, kelihatannay bahwa lailatul qadar ini fungsinya memberikan motivasi kepada kaum muslimin agar dapat memperbanyak amalan ibadah khususnya dimalam-malam bulan ramadhan.<br />Disamping itu secara pasti lailatul qadar di rahasiakan eksistensinya. Jadi tidak ada penetapaan yang secara pasti mengenai saat yang pasti adanya lailatul qadar. Dengan demikian konsentrasi ibadah dimalam bulan ramadhan itu terfokuskan pada satu malam saja, sedangkan malam-malam yang lainnya diabaikan. Setiap malam bulan ramadhan stu selalu diisi dengan ibadah-ibadah kepada Allah terlepas dari pahala yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang melakukan perbuatan baik karena persoalan pahala itu adalah mutlak merupakan hak prerogative Allah. Manusia hanya bisa memohon kepadanya dengan melaksanakn segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sementara lailatul qadar identik dengan akir bulan ramadhan sepertinya mengandung motivasi agar umat islam tidak ahany diawal bulan ramadhan saja giat beribadah tetapi terus sampai akhir dan tamatnya bulan tsb.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Konsep air hujan (almukminun ayat 18)<br />Permukaan bumi 70%-nya adalah air sedangkan daratan hanya 30%. Mengapa Allah menciptakannya justru 2 kali lipat dari pada daratan? Tentu ada hikmahnya. Lautan yang luas bukanlah air yang netral akan tetapi air yang penuh dengan garam dan mineral.rasanya asin dan pahit.namun hanya air yang bersih yang naik ke langit yang menghujani manusia dan buminya. Laut sebagai persediaan hujan, jika lautny sempit maka tidak bisa turun hujan.<br />selain itu Allah mampu menjadikan laut itu netral dan tidak berasa asin. Akan tetapi keasinan laut memiliki fungsi yang luar biasa bagi kemaslahatan manusia, yaitu utk memaksimalkan fungsinya sebagai alat alat angku dan transportasi mns. Selain itu air laut menetralkan air sungai kotor yang membuang kotorannya kelaut. Dan kandungan garamnya yang tinggi membuat berat jenis air laut lebih tinggi dari air biasa. Akhirnya kapal yang besar dan berat tidak mampu tenggelam(yassin 41-43).<br />Air dibumi juga berfungsi untuk menstabilkan suhu udara di permukaan bumi karena sifatnya yang menyerap panas lebih besar dari pada daratan.<br /><br /> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-5922836833672443762008-06-16T21:06:00.001-07:002008-06-16T21:07:29.476-07:00Neraka<div align="center">Luasnya Neraka</div><div align="justify"><br /><br />Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: "Mengapa aku melihat kau berubah muka?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya."Lalu nabi s.a.w. bersabda: "Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam." Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."Nabi s.a.w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota kefahaman: yaitu yg lebih bawah lebih panas)Tanya Rasulullah s.a.w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?" Jawab Jibril:"Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir."Kemudian Jibril diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?" Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat."Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab "Peringatan Bagi Yg Lalai")Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu:1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikatMudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.Wallahua'lam.</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-67438527220144167182008-06-16T21:00:00.003-07:002008-06-16T21:05:06.880-07:00Inovasi & Ijtihad Mahasiswa<div align="center">Inovasi dan Ijtihad Mahasiswa </div><div align="justify"> </div><div align="justify">Semacam sebuah masalah antara keraguan dan keyakinan dengan beragam argumentasi yang dikemukakan tentang keberadaan ijtihad yang masih menjadi polemik di berbagai kalangan di zaman modern. Karena adanya ijtihad sempat menjadikan orang konflik, bercerai bahkan sampai pertikaian yang semestinya tidak terjadi. Dengan masalah itu pihak akademisi, agamawan bahkan politisi pun sempat terciutkan ketika dihadapkan pada persoalan masalah ini.Dengan ijtihad pula yang pernah dianggap orang dapat membuat manusia (terutama umat Islam) stagnan bahkan mundur beberapa langkah dan dianggap maju oleh sebagiannya.Sungguh mereka telah terbingungkan dengan sendirinya ketika menjawab beberapa rentetan pertanyaan dengan berbagai dalih dan bertanya bertubi-tubi. Terserah orang akan membulatkan masalah itu menjadi kerucut atau persegi tiga. Jelasnya, permasalahan itu akan terlihat tanpa mengandalkan orang lain dan diri sendirilah yang akan menjawabnya.Namun, masalah itu dapat diketahui dan dicarikan solusinya apabila setiap orang mau meneropong dan membermaknai suatu pertanyaan yang kiranya tepat hendak diajukan minimal untuk diri sendiri guna tercapainya suatu kesepakatan.Dari siapa kita dapat membaca dan menulis selain oleh dan atau dari orang tua? Dari mana asal-usulnya kita tahu tentang “i-en-i-ni -ini”, “i-en-u-tu -itu”menjadi ini dan itu, menjadi sastrawan atau seorang cendikiawan, ejaan Arab “aba ta tsa”, atau “alif fathah taen an, alif kasrah tain in, alif dhamah taen un” -”an-in-un” menjadi ahli kritik agama atau bergelar ulama. Pertanyaan itu sebenarnya memang diakui gampang dijawab. Tapi, entah kenapa memang susah untuk menghayatinya apalagi sampai mengamalkannya atau hanya berpura-pura saja? Apakah tidak yakin dengan yang didapatkan atau setelah tahu ini dan itu kemudian ragu? Kenapa tidak ragu saja dari awal kemudian mengerti?Terkadang kita mendadak menjadi lugu seperti kucing yang kedinginan tersiram air hujan. Bahkan tidak jarang kucing itu lari terbirit-birit dan kocar-kacir menghindar seperti melihat sapu lidi tatkala seseorang mendapatkan pertanyaan seperti itu.Memang Islam bisa ditampilkan dengan sosok wajah yang tidak bisa diduga-duga sebagaimana kedatangaannya yang asing, Islam bisa dikritik sebagai hal yang sakral (the sacred) dan bisa sebagai pengkritik sebagai hal yang profan, Islam bisa sebagai ilmu dan ilmu bisa sebagai Islam. Islam bisa saja bergandengan, berbaur, bersenyawa bahkan merangkul dengan yang lain (seperti ajaran-ajaran agama atau kepercayaan-kepercayaan lain). Sebenarnya itu bukan suatu permasalahan yang krusial, tapi yang menjadi permasalahan di sini adalah seringkali Islam “diselingkuhkan” dengan Islam.Kalaulah pengaruh ortodok dalam Islam dengan Islam pembaharuan saling mengadakan benturan argumen mungkin itu hanya mencari titik temu kemajuan dalam lingkaran rahmatan lil-alamin, tapi kalau Islam sudah dikemas menjadi adonan yang bahan-bahannya dari luar Islam yang bukan untuk dikembangkan menjadi “Islam yang luas” (seperti istilah Hasjim Wahid), namun untuk dijadikan “kue lapis Islam” agar ketahuan yang mana Islam cokelat, kuning hitam dan biru kemudian dimakan dengan renyah, sehingga keutuhan Islam yang luas porak poranda. Dengan begitu, apakah mungkin itu yang dinamakan kehancuran Islam?Islam bukan pula ibarat binatang kutu di atas kepala yang dicari kera dalam rambut manusia kemudian dengan girangnya langsung ditelan bulat-bulat. Namun, Islam musti dicari dengan hati-hati, apabila diibaratkan dengan mengupas buah kelapa maka akan terlihat pada permulaannya serabut yang empuk, lalu batok yang keras kemudian buahnya. Setelah itu, airnya manis dan buahnya dapat dijadikan lagi minyak sebagai intisari dari buah kelapa. Tergantung bagaimana kita memanfaatkan dari buah kelapa itu apakah akan dimakan secara mentah-mentah ataupun dengan susah payah dapat dijadikan minyak dan bagian-bagiannya lagi dapat dimanfaaatkan sebagaimana mestinya. Mungkin itu gambaran kecil tentang ibarat pencarian Islam.Islam penuh dengan persyaratan sebagaimana dalam ijtihad yang mempunyai beberapa hal yang harus dipenuhi oleh seorang yang melakukan ijtihad. Seiring dengan permasalahan sosial dan agama yang semakin rumit, maka cara atau metodologinya pun banyak dikembangkan untuk mencari pemecahan solusinya.Dalam dunia pendidikan Islam dikenal pesantren dan perguruan tinggi, keduanya seringkali berinteraksi satu sama lain tentang pergumulan agama, sosial, politik bahkan teknologi baik dalam wacana maupun penelitian. Bahkan sekarang sudah ada pesantren yang bergandengan dengan perguruan tinggi ataupun pesantren yang menyelenggarakan perguruan tinggi. Itu pertanda perkembangan “perkawinan” perguruan tinggi dan pesantren di Indonesia sudah berjalan. Sehingga tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang mempunyai kemampuan ganda antara agama “plus” pengetahuan umum bisa berkembang biak dengan baik. Selama ini, bila dilihat ke belakang, banyak ulama-ulama yang hanya lahir dari pendidikan pondok pesantren. Namun, tidak menutup kemungkinan ulama-ulama zaman sekarang banyak yang keluar dari “rahim” perguruan tinggi. Dengan demikian bila ijtihad masih dapat dilakukan, maka apakah mahasiswa yang sudah mempunyai pengetahuan agama “plus” pengetahuan umum akan mengimbangi untuk dimungkinkan mengeluarkan fatwa sebagaimana ulama-ulama terdahulu atau bahkan ijtihad, bahkan mungkin wajib hukumnya? Atau malah sebaliknya bila tidak, sesuai dengan salah satu tugas tri darma perguruan tinggi mahasiswa dapat mengembangkan melalui penelitian-penelitiannya hanya terbatas pada inovasi tanpa menghasilkan ijtihad yang baik dan hanya melakukan budaya ikut-ikutan terhadap pendahulunya.<br />Berkenalan Dengan “Islam” Awal Masuk Kuliah<br />Pada paruh awal tahun 2000 terlihat semangat yang tinggi untuk masuk suasana baru yang sebelumnya tidak pernah terduga dialami oleh para mahasiswa, termasuk mahasiswa STAIN, IAIN, UIN dan perguruan tinggi lainnya. Hal ini, terbukti betapa luasnya antusiasme kaum pelajar yang masuk perguruan tinggi dengan jumlah yang banyak dibandingkan dengan angkatan sebelum dan sesudahnya.Di sisi lain, angkatan wisuda kelulusan perguruan tinggi tidak lebih banyak dibanding ketika masa pendaftarannya. Bisa jadi sisa terbanyak yang belum lulus angkatan 2000 itu karena kekurangan biaya sehingga harus bekerja banting tulang untung membayar administrasi kuliah, perkawinan, perpindahan, sakit bahkan meninggal dunia. Oleh karena itu, mahasiswa yang lulus seyogyanya harus benar-benar bersyukur dan memanfaatkan penghargaan itu, karena selain memasuki tugas baru untuk mengabdi pada agama nusa dan bangsa ia dapat mengurangi beban yang diemban selama kuliah dan menerima tugas barunya setelah kuliah.Dari mulai pendaftaran sampai registrasi dijalani dengan sendiri tanpa didampingi atau di antar oleh siapapun. Dalam benak pikiran “apapun yang terjadi akan dihadapi dengan sabar dan bermodalkan keyakinan”.Sebelum hari-hari kuliah tiba pertama harus melakukan segala peraturan yang terdapat di kampus. Karena suasana itu masih terlalu asing, walau-pun hati sedikit gundah, kesal bila sesuatu telah menimpa diri dengan tidak masuk akal atau keluar dari aturan agama.Pada saat hendak melakukan registrasi tepatnya di depan posko Resimen Mahasiswa MENWA (IAIN), seseorang menghadang hendak memberikan sebuah selebaran yang berisikan tentang keberadan salah satu jurusan. Setelah di baca lagi, ternyata famplet itu mengandung kritikan terhadap jurusan yang akan dijalani. Dalam benak pikiran, sebenarnya ada masalah apa kok rasanya sedikit janggal jurusan sendiri di kritik? Ini membuat hati bertanya-tanya dan penasaran seakan ingin cepat-cepat masuk hari kuliah.Kemudian setelah menuju tempat registrasi di sebelah al-Jami’ah. Mulailah memberikan segala persyaratan dan petugas menyuruh mahasiswa untuk memberikan ijazah yang dilegalisir, dan persaratan lainnya. Karena masa kelulusan SLTA telah melewati dua tahun. Selain itu, petugas meminta surat kelakuan baik SKKB. Terpaksa waktu itu juga (kira-kira jam 02-an) setelah berdialog dengan petugas, dari Bandung pulang ke Bogor kemudian bolak-balik antara Bogor dan sekolah Aliyah di Menes Pandeglang.Setibanya di Bogor pulang ke rumah hendak membuat KTP di kantor kepala desa. Di sana memenuhi persyaratan membuat KTP. Namun, sayang kepala desa tidak ada di kantornya, terpaksa harus ditemui ke rumahnya. Sayang, Kepala Desa itu tidak ada di rumahnya, kemudian balik lagi ke kantor desa menemui Sekretaris Desa. Syukur, Sekdes itu mempunyai stempel desa dan ia langsung memberikan stempel dan tanda tangan. Setelah itu, lekas-lekas pergi dan minta izin untuk pergi ke Menes Pandeglang hendak melegalisir ijazah terbaru. Karena jalan raya jalur Bogor Rangkas Bitung sangat jelek dan akan memakan waktu cukup lama, maka diputuskan untuk jalan Jakarta melewati terminal Kali Deres Jakarta Barat. Karena terasa sedikit capek, dalam mobil banyak pedagang yang berjualan secara memaksa kepada calon pembeli yang konsumennya penumpang bus. Hal itu, tidak digubris karena cara berjualannya yang sifatnya memaksa dan bahasanya yang kasar tidak karuan (menyindir dan mengolok-olok), diputuskanlah untuk tidur sekedar menghilangkan capek.Di sekolah petugas yang masih ada anak Kepala Sekolah yang terkenal sangat galak apalagi kepada lelaki. Bahkan ia pernah ribut dengan anak-anak santri karena peristiwa pembakaran ijazah. Ia yang sudah bergelar Kiyai Haji pernah diancam oleh anak santri pada saat datang ke pesantren. Setelah itu meng-copy izasah sebanyak sepuluh sebagaimana yang diperintahkan Kiyai Haji. Tidak lama-lama dengannya, kemudian menuju rumahnya salah satu guru di Pandeglang. Ia meminta uang dan disuruh membeli rokok olehnya agar proses legalisir cepat selesai. Setelah itu, dengan membawa sebuluh buah legalisir yang diterima. Pulanglah ke pesantren dan menemui salah satu guruku dalam mengaji untuk meminta restu agar dalam perkuliahan nanti berjalan dengan baik dan diberikanlah nasihat-nasihat olehnya. Setelah pamitan kepadanya langsung menemui guru mengaji yang lain untuk “sungkem” meminta restu yang kedua kalinya. Dari Menes Pandeglang langsung berangkat ke Bandung untuk melanjutkan proses registrasi yang belum selesai. Setelah proses registrasi rampung dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diberikan oleh panitia tinggal-lah menunggu hari-hari Ta’aruf yang diselenggarakan oleh mahasiswa-mahasiswa senior.Pada masa-masa Orientasi Penerimaan Mahasiswa Baru yang dalam istilah kampus IAIN dikenal dengan “Ta’aruf”. Selama sebulan, setiap hari bersama teman-teman baru untuk mengikutinya tidak jarang kegiatan itu melewati waktu Maghrib. Dalam mengikuti ta’aruf ketika hendak buang air kecil ke Watter Close (WC) di masjid dan keluar minta izin kepada panitia Co-card kepunyaan teman terbalik dan panitia di luar bertanya dengan menggertak. Mana Co-card-mu? tanya panitia. Teman men-jawab, ada! Kamu sudah minta izin belum keluar dari Aula ini? Tanya lagi panitia (Presma jurusan mu’amalah). Sudah, kata teman. Panitia itu terus bertanya seperti sengaja mempermaikan. Kepada siapa kamu minta izin? Tanya panitia. Teman menjawab, tuh! kepada orang yang duduk di dekat pintu (Presma jurusan Ahwal As-Syakhsiyah), jawab teman. Panitia itu sudah diduga sedang bersandiwara mempermainkan peserta. Kamu bohong! kata panitia, ia tidak mengizinkanmu tadi, ia (orang yang duduk di dekat pintu) bilang bahwa tidak mendapatkan orang yang hendak keluar Aula. Cepat kamu berdua ke WC dan balik lagi ke sini, kata panitia sambil marah-marah tidak karuan. Setelah pulang dari WC melaporlah ke panitia dan panitia itu menyuruh push-up sepuluh kali. Kemudian mereka menyuruh mendengar pidato, dan teman sebagai penceramahnya di jalan sebelah atas. Setelah itu masuk lagi dan berkumpul bersama teman-teman di atas Aula.Sewaktu mentoring jatah pembagian keompok kebetulan mendapat kelompok ke-73 yang diberi nama kelompok Abdul Qadir Jailani. Ketika berkumpul dengan kelompok mentoring di sebelah bawah Cape IAIN yang terdiri dari lima belas orang dengan dua pementor yang berasal dari Medan jurusan mu’amalah dan satu lagi dari jurusan kimia. Satu persatu ditanya oleh panitia mentoring (pementor) tentang pengertian agama Islam kemudian bagaimana rencana ke depan setelah lulus nanti dan sebagainya.Hati mulai lagi dibuat kesal bahkan gondok melihat kelakuan panitia ta’aruf yang memperlakukan mahasiswa baru (peserta) seperti yang kurang menjaga etika dan kemanusiaan. Karena pada saat acara perpisahan kegiatan ta’aruf panitia sudah melwati batas maghrib. Sambil berjalan-jalan menuju pulang ke tempat kost-an teman perbicangkan terfokus pada kekesalan terhadap kelakuan panitia.Sampai temanku memandang bahwa dalam fiqh kelakuan panitia itu sudah keluar dari jalur Islam dengan mengajak pada hal yang bathil dan layak untuk dibunuh serta mayatnya di buang ke laut. Dalam pikiran mungkin ia berpandangan dengan melihat pada pendapat ulama tentang seseorang yang sengaja meningglkan shalat fardhu.Sewaktu ta’aruf terkadang pulang ke rumah kakak di Sumedang atau ke kost-an teman yang sedang kuliah semester V jurusan geologi Universitas Padjadjaran (Unpad). Namun, kebanyakan pulang rumah kakak di Tanjung Sari Sumedang dengan menaiki mobil bus Damri walaupun sambil bergelantungan berdesak-desakan dengan penumpang lain pada pagi atau sore hari. Bersama seorang teman dari Tanjung Sari sering berangkat atau pulang berbarengan.Pada suatu saat pulang kuliah perdana di kelas, hati merasa senang seperti mimpi ada di kota provinsi ikut mengisi kampus negeri. Sewaktu dalam bus pemandangan indah terjadi ketika jalan berkelok di kawasan Jatiroke, seorang mahasiswi Unpad yang berparas cantik memandang, sedang teman mengejek saja sehingga mahasiswi itu bersikap acuh. Mahasiswa itu seperti orang yang elite, kost-annya saja indah dan megah ketika ia turun di perumahan Panorama. Teman menjelaskan kalau dalam bus kita ditanya kuliah di mana oleh mahasiswa lain lantas kita harus bilang apa? Teman itu seperti ada keraguan dan malu untuk menjelasan dan menyebutkan dari perguruan tinggi agama.Walaupun kita dari perguruan tinggi agama asal jangan ketinggalan dengan mahasiswa lain yang nota bene pengetahuan umum, biarkan saja. Sebab walaupun berasal dari Unpad atau ITB mungkin ia lebih hebat dari mahasiswa perguruan tinggi agama tentang ilmu pengetahuan yang digelutinya sedangkan, mahasiswa dari perguruan tinggi berbasis agama harus lebih paham tentang pengetahuan agama. Teman tertawa sambil berkata, begini! mengaku saja jurusan tekhnik -tekhnik agama Islam, karena dari PTAIN yang berbasis agama Islam, tapi kesan orang lain bahwa mahasiswa dari PTAIN pun ibadahnya jarang-jarang. Tapi, ada kalanya orang tahu tentang pengetahuan agama tapi memang sebagai agamawan tulen tidak -dalam artian pintar ibadah, ia hanya pintar dalam pengetahuan agama. Ada juga yang pintar ibadah tetapi kurang pengetahuan agama. Dengan begitu silahkan orang yang dari jurusan teknik perguruan tinggi umum nasional PTUN mengungguli mahasiswa yang berbasis agama dalam pengetahuan exact, tapi ia kurang paham tentang metode pengembangan agama melalui teori-teori sosial misalkan.<br />Budaya Cuwek Mahasiswa dan Keislaman<br />Terkadang dosen mempunyai karakteristik berbeda-beda, ada yang suka humoris ada yang ingin serius dan ada pula yang sensitif tidak ingin tersinggung oleh mahasiswa. Mereka akan marah apabila dalam pemberikan materi ada mahasiswanya yang bercakap-cakap. Namun, terkadang mahasiswa juga ingin kebebasan dalam proses pembelajarannya dan tidak ingin ada tekanan yang begitu berat sehingga menjadikan beban kepada mahasiswa dalam menerima materi kuliah. Tugas yang diberikan beberapa dosen terkadang menumpuk dari mulai makalah, resume terjemahan dan sebagainya. Biasanya tugas yang dianjurkan kebanyakan berupa makalah baik untuk mandiri atau pun kelompok. Untuk tugas kelompok biasanya mahasiswa perkelas dibagi ke dalam beberapa kelompok. Dosen akan memanggil “kosma” (wakil mahasiswa) kelas bersangkutan untuk membagi beberapa kelompok sesuai dengan tema materi yang hendak diberikan.Dalam metode ceramah, mahasiswa tinggal diam sambil mendengarkan ceramahan dosen di depan kelas atau keliling di antara bangku mahasiswa sambil menjelaskan materi perkuliahan. Setelah itu, memberikan kesempatan untuk mahasiswa apabila ada yang perlu dipertanyakan atau memberikan komentar.Bahkan tidak jarang dosen datang ke kelas menemui mahasiswa -sekedar memberikan tugas untuk membaca buku yang dianjurkannya setelah itu kembali lagi tanpa memberikan materi sedikit pun. Padahal belum tentu dosen tersebut telah tuntas membaca buku yang dianjurkannya. Lebih parah lagi apabila dosen hanya memberikan satu atau dua pertemuan dari enam belas kali pertemuan. Itu tentu saja akan membingungkan mahasiswa untuk menjawab pertanyaan apa yang diajukan oleh dosen.Sebenarnya seperti ada sedikit kesamaan antara SLTA dan perkuliahan dari segi materi dan metode pengajaran. Namun, yang dapat membedakan bahwa dalam perkuliahan mahasiswa diberikan kebebasan dalam memberikan kritikan-kritikan atau pun pendapat yang sesuai dengan keinginan mahasiswa. Walaupun demikian, ada juga dosen yang tetap kukuh kurang menerima pendapat mahasiswa apabila mengkritik atau berpendapat secara bebas.Terkadang juga ada dosen yang sangat ketat dalam memberikan ketentuan bagi mahasiswa dari segi penampilannya. Mahasiswa dilarang keras bila memakai kaus oblong tanpa ada krah di lehernya, bahkan dapat dikeluarkan dari kelas. Begitupun dengan sendal jepit akan sangat bermasalah bagi dosen yang sangat ketat dengan disiplinnya. Tapi, bagi dosen yang serba cuwek dengan penampilan ia akan membiarkan mahasiswa cuwek pula dalam penampilan, namun dalam salah satu penilaiannya misalkan, mahasiswa dituntut aktif dalam berbicara terutama dari segi berdiskusi.Namun, bila dilihat penampilan seseorang pelajar dari Indonesia yang belajar ke Amerika kemudian mengenal budaya pelajar di sana -Amerika yang membebaskan penampilan tetapi dari segi keilmuan ia tidak boleh ketinggalan. Seketika pulang dari luar negeri dan menjadi dosen di Indonesia ia menerapkan gaya Amerika dengan pakaian cuek tanpa ada beban dari peraturan penampilan, apakah budaya seperti itu harus menunggu seorang pelajar Indonesia ke Amerika terlebih dahulu? Padahal kalau saja memang membantu bagi mahasiswa dalam perkembangannya kenapa tidak di mulai dari sekarang saja mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengekspresikan dirinya dalam penampilan tanpa menunggu harus ke Amerika terlebih dahulu?Memang terdengar ada beberapa perguruan tinggi umum ataupun agama yang menerapkan budaya demikian. Mahasiswa bebas mengekpresikan penampilan dirinya, ia boleh memilih penampilan seperti koboy ataupun berandalan bahkan seperti artis pun dipersilahkan asalkan mahasiswa dapat menangkap materi kuliah dengan baik.Ketika bermain-main ke salah satu perguruan tinggi terfavorite ditemukan seseorang yang berpakaian seperti gelandangan, rambut yang sangat kusut, pakaian cokelat dengan banyak jaitan kemudian celana rombeng dan setelah diperhatikan ia membawa tas yang di jinjing. Ia masuk ke kampus terfavorit dan masuk ke dalam kelas. Tidak disangka ternyata ia adalah mahasiswa jurusan Teknik Informatika di salah satu perguruan tinggi terfavorite di Bandung. Dalam benak pikiran, kalau saja seperti itu keadannnya, maka mungkin saja gelandangan bila saja tahu, ia tidak sungkan-sungkan belajar ikut bersamanya memasuki kampus.Terkadang dalam perguruan tinggi favorite terlihat mahasiswanya yang sedang belajar sembari duduk memanjangkan kakinya ke depan bangku bertumpang tindih dengan kaki temannya sedangkan dosennya memakai topi seperti coboy. Mungkinkah di kampus tersebut sudah diterapkan gaya bebas? Ketika bermain ke kampus yang tidak kalah favoritenya di jalan terlihat mahasiswi cantik, pakainnya sangat ketat, kulit paha kakinya sebagian kelihatan putihnya, ia memakai topi cokelat lebar berhiaskan kembang-kembang berwarna merah seperti yang sering dilihat melalui TV dipakai turis di pinggir pantai. Sambil berjalan-jalan mahasiswi itu dari atas kawasan kampus menuju jalan raya ia berbincang dengan temannya yang memakai jilbab ana pakaian rapi. Hati bertanya-tanya sambil menumpangi motor teman menuju kelas fakultas peternakan (Fapet), di kampus ini kayanya sudah multikultur ya? Karena ada budaya Timur dan Amerika Latin sedang berjalan.Di kelas sempat aku berpikir, bagaimana jika kampus IAIN bisa seperti itu -multi-kultur? Tapi, aku berpikir mungkin perempuannya yang tidak diperkenankan membuka kerudung. Sebab di kampus IAIN sangat dianjurkan bahakan diwajibkan memakai jilbab dan berpakaian rapi. Tapi, aku mendengar sekarang IAIN Jakarta sedang heboh dengan kasus mahasiswa bernama Muqri Aji jurusan akidah filsafat yang membebaskan mahasiswa IAIN diberikan kebebasan boleh membuka kerudung. Bahkan sebagaian mahasiswanya menggelar spanduk bergambar wanita yang bertelanjang di depan kampusnya. Kemudian Muqri Aji pada suatu kesempatan acara seminar membuat gebrakan setelah peserta diam. Ia mungkin merasa kecewa dengan seminar dialog tersebut dan dengan berdiri menyatakan, “bahwa saya yang bernama Muqri Aji jurusan akidah filsafat fakultas ushuludin IAIN Jakarta pada hari ini menyatakan keluar dari Islam”. Sangat berani sekali Muqri Aji menyatakan demikian. Saya berpikir ini gara-gara budaya busana saja dapat menimbulkan keluar Islam. Pagi hari aku membaca Koran kompas bahwa presiden Amerika George W. Bush hendak berkunjung ke korea selatan guna mengikuti konfrensi tentang bahaya nuklir di korea utara. Para mahasiswa menentang dengan keras keputusan presiden amerika itu. orang-orang mahasiswa yang anti Bush menggelar aksi demonstrasi di depan kampus mereka dengan membuat gambar bush dan dipasang di lantai pintu gerbang kampus mereka agar gambar muka Bush terinjak oleh setiap mahasiswa yang hendak pulang atau masuk ke kampus mereka. Saya melihat para demonstran sangat rapi sekali dalam berbusana dengan jaket yang berwarna cokelat dan hitam. Terkadang saya memperhatikan di media masa mahasiswa-mahasiswa luar negeri seperti jepang, cina atau korea sangat reatif dalam berbusana. Pada saat ada kasus virus antrak dan kebijakan tentang perusahaan-perusahaan yang mempunyai asap tebal di kota cina kemudian para mahasiswa cina mengenakan pakaian yang menyerupai masker yang terbuat dari plastik. Kemudian saya membaca lagi tentang kebijakan yang dikeluarkan pemerintah korea untuk melelang perusahaan media masa Koran, para mahasiswa itu mengenakan baju dari Koran. Dari contoh-contoh di atas, hampir pada setiap kasus itu banyak yang berpulangkan pada ekspresi (mahasiswa) pada busana terutama pakaian. Busana seperti gambaran tentang budaya seseorang. Aku pikir bagaimana kalau orang suku Eskimo, Badui atau Asmat ingin masuk kampus mengikuti kuliah? Mungkin kah multikultur itu bisa berjalan dengan lancar terlebih di kampus yang berbasis Islam? Padahal mungkin orang Badui ingin kuliah dengan berpakaian serba hitam dan ikat kain di kepala dengan memakai golok dipinggang atau suku asmat dengan kemaluannya yang hanya diselubungi oleh kayu atau bambu saja.Mungkinkah mutikultur itu diterapkan di IAIN? Konon IAIN seperti budaya santri sebagaimana yang kubaca di selebaran para mahasiswa yang demonstrasi di kampus. Tapi, mahasiswa jarang yang kelihatan memakai kain sarung, hanya ada satu orang saja yang kulihat dari fakutas Adab memakai busana kain sarung ketika kuliah, atau yang senang dengan pakaian seperti sunan dengan pakaian serba putih jurusan KPI. Sedangkan di fakultas syari’ah mahasiswa yang memakai sendal jepit dikeluarkan.Sepertinya IAIN tidak menyerap budaya luar dan tidak menerima budaya dalam. Ia mengambang dalam budaya sistem yang terkungkung dalam ajaran yang tidak jelas entah dari Timur atau dari Barat. Tergantung budaya yang disuruh masing-masing dosen. Ada yang ujian disuruh memakai jas almamater dan ada yang ujian memakai kaus oblong saja. Tergantung budaya menurut masing-masing dosen fakultas.<br />Simbol Identitas Manusia Shalih?<br />Seorang mahasiswa datang ke rumah dosennya mengadukan curahatan hati (curhat) kemudian ia hendak shalat isya, selesai adzan berkumandang, sebelum shalat isya ia melakukan shalat sunnat dengan memakai peci hitam kebiru-biruan yang berbentuk seperti payudara bertete hitam.Di masjid para jamaah hendak mengadakan acara pengajian akbar, mereka sudah saling kenal satu sama lainnya. Mahasiswa spontan menjadi objek pandangan jamaah yang sedang berduduk sila menunggu sang imam masjid tiba karena si mahasiswa tidak begitu dikenal dan dianggap orang asing.Tanpa terkecuali dosen-pun menatap ke arah mahasiswa itu dan menjawab pertanyaan jama’ah lainnya yang ada di sekitar masjid, “ohh.. itu adalah mahasiswa saya” kata dosen.Selesai shalat kemudian berbincang-bincang dengan dosen, pada akhirnya mahasiswa itu meminta bantuan agar dosen itu menandatangani perjanjian bahwa ia bersedia menjadi dosen pembimbingnya untuk tugas Kuliah Kerja Lapangan (KKL).Dengan melihat peci yang terpakai di kepala dosen itu mengatakan dalam bentuk pujian “saya tahu kamu adalah anak pintar dan shalih, apa yang engkau mau silahkan ajukan dan saya tidak keberatan untuk membantu?”Sebagaimana yang diharapkan si mahasiswa semula, tujuannya pun lancar dan mulus. Semula tujuan mahasiswa itu adalah meminta persetujuan dari dosen yang secara akademis tidak dibenarkan karena mahasiswa itu seharusnya mengulang karena kertas KRS tidak diisi dan semestinya harus memohon persetujuan terlebih dahulu dari pihak fakultas. Namun, karena perilaku mahasiswa itu yang sopan dan baik dengan simbol peci di kepala dan bahasa yang sopan santun layaknya seorang yang bermoral tinggi dan agamais telah memecahkan hambatan akademis. Karena biasanya bila mengacu kepada ketentuan akademis kemanusiawian itu tidak berlaku di perguruan tinggi yang terpenting mematuhi peraturan dengan system yang berlaku di perguruan tinggi tertentu.Bahkan dosen yang sekaligus sekretaris jurusan itu-pun memberikan kesempatan untuk mahasiswa untuk me-rekafitulasi nilai-nilai yang belum rampung untuk diperbaiki malam itu juga dari semua nilai yang disajikan. Tapi, sayang mata kuliah semester akhir-nya belum tuntas dan dua minggu lagi baru akan dilaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS), semester tujuh.Tidak lama kemudian dengan jarak satu minggu dosen sekaligus sekretaris jurusan itu diganti dengan sekretaris yang baru dan mahasiswa itu sudah tidak bisa lagi melakukan perbaikan nilai sebagaimana yang diharapkan pada malam minggu-minggu kemarin.Bahkan pergantian sudah diadakan untuk kedua kalinya. Tibalah sekretaris jurusan baru yang konon kata teman-teman mahasiswa yang lain, sekretaris baru itu berdisiplin tinggi, si mahasiswa berpikir benarkah? Sekretaris baru itu adalah mantan petugas biro skripsi yang kerap kali sering menerima uang (sogok) dari mahasiswa untuk diloloskan dalam seminar kelulusan judul. Namun, setelah jadi sekretaris baru jurusan tingkah laku dan ucapannya seperti orang yang shalih saja dan kelihatan seperti sangat disipliner. Ketika seseorang mahasiswa yang hendak memberikan amplop berisikan uang untuk keluluasan judul ditolak sekretaris dan berkata “saya tidak mau menerimanya dan lebih baik berikan saja kepada orang yang membutuhkan”. Maklum baru jadi sekretaris baru biasanya orang yang dapat jabatan baru agak bertingkah di depan umum agar kelihatannya seperti orang yang terpuji, pikir mahasiswa.Seseorang mahasiswa yang baru sembuh dari sakit datang dan meminta dispensasi dalam belajar untuk mengulang nilainya yang belum keluar, kemudian dosen itu-pun yang jadi sekretaris baru bersikap tidak mau tahu dengan alasan yang diberikan mahasiswa walaupun alasan itu berbentuk sakit karena sesuai prosedur bahwa mahasiswa yang kurang nilainya harus mengulang kembali pada semester berikutnya. Padahal mahasiswa itu telah memberikan bukti surat dari dokter bahwa ia tidak bisa mengikuti kuliah dengan rutin dan harus berobat rutin selama enam bulan penuh karena sakit berat.Tapi, pada kenyatannya sekjur baru itu malah seperti enggan mengeluarkan keputusan yang mengandung resiko untuk mahasiswa, entah karena ia tidak ingin ketinggalan jabatannya atau apa-lah dikata?Yang jelas sekjur baru itu seperti orang yang benar-benar suci dan disipliner. Padahal di sisi lain, si mahasiswa memberikan alasan selain sakit -ia juga memberikan alasan menyangkut keadaannya seperti penghidupan keluarganya yang pas-pasan dan kedua orang tuanya yang sudah lama meninggal, tanggung jawab terhadap adiknya. Sementara untuk menanggung biaya hidup ia harus mencari uang dengan kerja keras asalkan halal, itupun harus dibagi dengan adiknya agar bisa kuliah. Sementara mahasiswa itu harus bisa hidup dalam keadaan pas-pasan.Dosen-pun tak menggubrisnya bahkan ia bilang “siapa yang salah?” “itu kan salah kamu selalu menggampangkan terhadap persoalan kuliah sih..”.Usaha mahasiswa yang benar-benar jujur itu kandas dalam memberikan penjelasan dari alasan-alasannya untuk meminta dispensasi dan keinginan didengarkan dalam curhatan terhadap dosen sekaligus sekjur baru itu tidak sedikitpun ada alasan yang ditanggapinya dengan baik.Mahasiswa itu berpikir mungkin saja dunia ini sudah terbalik, di saat kejujuran dan ketulusan itu sudah tidak lagi didengarkan apalagi ditegakkan. Namun, paling tidak simbol telah memenangkan rintangan masa depan yang penuh kekajaman para akademisi yang dilematis. Wallahu’alam bishawab.<br /> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-77984990950172879132008-06-16T20:57:00.002-07:002008-06-16T21:00:04.417-07:00Mahfudhot Arabic<div align="center">KUMPULAN MAHFUDHOT ISLAM DALAM<br />MUTIARA KATA</div><div align="justify"><br />v Man jadda wa jadda : barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.<br />v Man saaro ngalaa darbi washolla : barang siapa yang berjalan pada jalannya niscaya dia akan sampai.<br />v Jaarib wa laahizh takun ‘arifan : coba dan perhatikanlah niscaya akan tahu.<br />v Baidhotul yaumi khoirum min dajaajatil qhodi : telur hari ini lebih baik dari pada ayam besok.<br />v Al-waktu atsmanu min addzahabi : waktu itu lebih baik dari pada emas.<br />v Lantar jail ayyami lati madhot: tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.<br />v Khoirul ashaabi man yadulluka ‘alaa khoirin : sebaik-baik teman adalah yang menunjukanmu kepada kebaikan.<br />v Aafatul ilmi annisyanu: bencana ilmu adalah lupa.<br />v Al-jadidu ladzid lau kaanal hadiid : yang baru itu enak walaupun terbuat dari besi.<br />v ‘Adabul mar’I khoirum min dhahabihi : adab seseorang itu lebih baik dari pada emasnya.<br />v Salaamatul insane fi hifdil lisaani : keselamatan seseorang tergantung pada menjaga lisannya.<br />v Assobru yuiinu ‘alla kulli amalin : kesabaran niscaya akan menolong setiap pekerjaan,<br />v Laulal ilmi lakaanan naasu kal bahaaimi : kalau bukan karena ilmu niscaya manusia seperti hewan (tambahan: oleh karena itu manusia mrt aris toteles adalah khayawanun natiqq yakni hewan yang berfikir).<br />v Unzur ilaa man qilla walaa tantanzhur ilaa man qolla: perhatikanlah apa yang dikatakan, tetapi janganlah melihat siapa yang mengatakan.<br />v ‘Amiqul qolbi laa syaian fidunnya yarohu illa Allah: dalamnya hati tiada seorangpun didunia mampu melihatnya kecuali melainkan hanya Allah.<br />v Liqounnas laisa yufidlu syaian, fa aqli min liqoinnas illa al islah : berjumpa manusia tidak memberikan manfaat, maka sedikitkan dari bertemu manusia kecuali untuk perbaikan diri.<br />v Albakhilu khimaruun muhammalun bi adzahab : orang pelit adalah orang yang mirip keledai yang dimuati dengan emas.<br />v Attaniy minarrohman wal ‘ajalah minassyaithoon: perbuatan yang berhati-hati berasal dari yang maha pengasih, dan perbuatan yang tergesa-gesa berasal dari syetan.<br />v Laa tatruk isshodiq wa huma fii dliyq : janganlah kamu tinggalkan kawanmu sedangkan dia dalam kesuliatan.<br />v Innal al-fataah man yaquulu ha ana dza walaisa al-fatah man yaqulu kaana abii: seorang pemuda/pria sejati adalah yang mengatakan inilah saya (potensinya maksude) dan bukan mengatasnamakan orang tua (bapakny) artinya tidak mengunggulkan babeh gue, emangnya anak babeh yah.<br />v Haalaaka amruu man lam ya’rif qodrohu : celaka seseorang yang tidak mengetahui keahliannya. Tambahan : oleh karena jahil dibagi dua yakni jahil basith yaitu jahil/orang bodoh yang selalu ingin menangnya sendiri tetapi tidak memakai pikiran, yang kedua jahil murokab yakni orang yang tidak tau tetapi pribadinya sok tahu.<br />v Al-waktu ka assyaif idza lam yaqto’hu qoto’ka : waktu seperti pedang jika tidak digunakan sebaik-baiknya akan melukai diri kamu sendiri.<br />v Adfin wujuudaka fii ardzil khumuli, famaa nabata mimmaa lam yudfan laa yatimmu nitaa juhu : pendamlah wujudmu dibumi yang terpendam, karena sesuatu yang tumbuh tanpa ditanam hasilnya tak akan sempurna.<br />v Annajahu yahtajuu illa quwatil juhd: kejayaan itu memerlukan kekuatan usaha.<br />v Alkasal laa yuth’imul ‘asal : kemalasan tidak akan memberikan hasil<br />v Kalamurrojul mizanu ‘qlihi : perkataan pria sejati adalah yang dipertimbangkan oleh akalnya.<br />v Al-ilmu nuurun, wanurullah la yuhda li al ma’asi : ilmu itu adalah cahaya, cahaya Allah tidak ditunjuki kepada orang yang maksiyat.<br />v Al-shabru ka al shobrin muruun fi maza’akatihi wa’awakibahu ahla minal ngasali: sabar itu memang pahit, susah untuk melaksanakannya tapi hasil akan lebih manis dari pada madu.<br />v Khoirul julusin fi zamanin huwa kitabun : sebaik-baik eman sepanjang masa adalah buku.<br />v Lisanuka asaduka : lisanmu adalah singamu.<br />v La tusi’ in kunta laa tuhsan : janganlah lagi berbuat jahat kalau berbuat baik saja tidak bias.<br />v Dzuqtul marorota kullaha walam adzuq asyadda minal faqri : aku telah merasakan semua kepahitan tapi tidak ada yang lebih pahit dari kemiskinan.<br />v Laisal tiqo’u la yuakhoro bil firooqi, walla kinnal firooqo ‘adatuhu bikasrotiddumu’i: tiada pertemuan yang tidak diakhiri perpisahan, dan biasanya perpisahan itu diiringi dengan air mata.<br />v Lau kaanal jasadu mutaba’idan lakaanal qulubu mutaqooriban :walau sebetulnya jasad berjauhan tapi hati masih berdekatan.<br />v Sammul khiyati ma’al ahbabi maidanun : kalau sudah bersama kekasih, lobang jahit itupun seperti tanah lapang.<br />v Rijjluhu fi turrob wahamatu himmatuhu fissuroya : jadilah kamu seorang laki-laki yang walaupun kakinya menginjak tanah tetapi cita-citanya menjulang tinggi.<br />v Alhaqqu bilaa nidhoomin qholabahul baathilu bi ndhomin : kebenaran tanpa disiplin akan takluk dengan kebathilan yang berdisiplin.<br />v Al-ilmu bilaa ‘amalin kasyajari bila tsamarin : ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. <br /><br /><br />Filsafat bulan hijriyah<br />v Muharram berarti larangan/haram untuk berperang.<br />Tanggal 10 muharram merupakan saat yang mulia dari 10 saat yang dimuliakan oleh Allah, Sembilan lainnya adalah rajab, sya’ban, romadhon, malam lailatul qodar, hari fitri, hari ‘asyar, hari arifah, hari nahar, dan hari jum’at. Disamping itu hari ‘asyuro terjadi peristiwa penting dalam kehidupan 10 nabi.<br />Sabda nabi dalam HR Bukhori, Qudimannabi SAW almadinata farooal yahuda tasuu yauman ngasuura a faqola ma hada qooluu: hadza yaumun sholihun hadza yaumun najallohu buniya isroiila min ngaduwwihim fashomahu muusa, qoolaa faanaa ahaqqu bimuusa minkum fashomahu waamaro bisiyamihi: ketika nabi saw tiba dimadinah beliau melihat orang-orang yahudi puasa hari ‘Asyura. Nabi saw bertanya hari apakah ini?jawab mereka, hari ini hari yang baik, pada hari ini Allah menyelematkan bani isroil dari musuh-musuh mereka karena itu musa mempuasainya. Sabda nabi : aku akan lebih berhak padamu dengan musa. Karena aku nabi SAW mempuasainya dan menyuruh mempuasanya. HR BUKHORI).<br />Sedangkan syura dikatakan bulan gawat/sial karena terbunuhnya husyain bin ali yang terjadi pada hari ngasuura dibulan muharram (kitab kuning)<br />v Shoffar :asluhu asfarun yang berarti kuning. Karena pada bulan itu tanah arab musim gugur dengan menguningnya daun tumbuh-tumbuhan.<br />v Robi’ul awal berarti musim gugur yang pertama, robi’ dalam bahasa arab berarti gugur.<br />v Robiul akhir: musim gugur yang kedua.<br />v Jumadil awal : musim dingin yang pertama, jumad dalam bahasa arab adalah salju.<br />v Jumadil akhir : musim dingin yang kedua.<br />v Rojab: adalah cair, arti rojab adalah mencair. Pada bulan ini suhu sudah mendingan normal karena tumbuhan mulai bersemi.<br />v Sya’ban: berasal dari kata syi’ib yang berarti bukit. karena pada bulan ini penduduk pada pergi kebukit/syi’ib untuk bercocok tanam.<br />v Romadhon berarti membakar. Karena pada musim ini cuaca panas dan membakar kulit. Oleh karenanya romadhan dijadikan sebagai bulan puasa untuk membakar nafsu.<br />v Syawal: meningkat panasnya. Artinya bahwa setelah membakar nafsu pada bulan ramadhan maka dibulan syawal hendaknya lebih dibakar nafsu jelek pada manusia.<br />v Dzulqo’idah : puncak-puncaknya panas. Karena cuaca sangat panas, maka penduduk hanya duduk-duduk dirumah. Artinya bahwa duduk dalam bahasa arab berarti qo’dah.<br />v Dzulhijah adalah haji. Ritual haji dialksanakan sebelum islam yang ka’bah pada saat jahiliah terdapat 360 patung. </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-35709031686268428192008-06-16T20:54:00.001-07:002008-06-16T20:56:12.061-07:00Makna Agama<div align="center">Makna Agama</div><div align="justify"><br />Istilah Agama sering diartikan sebagai din, religi, dan religion.<br />Kata religi berasal dari bahasa belanda dan religion berasal dari bahasa inggris berasal dari bahasa induk kedua bahasa tersebut yang bahasa latinnya religare. Menurut Cicero, religare berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan yakni jenis laku perbuatan yang dikerjakan berulang-ulang dan tetap.(4)<br />Adapun kata agama berasal dari bahasa sansekerta yaitu a yang berarti tidak dan gama yang berarti kacau. Maka agama menurut konsep ini berarti tidak kacau (teratur). Dengan demikian makna agama identik dengan peraturan yakni peraturan yang mengatur perilaku manusia atau mengenai sesuatu yang ghoib, mengenai budi pekerti dan tata pergaulan hidup bersama. (4)<br />Tetapi menurut menurut Bahrun Rangkuti tidak membenarkan makna agama seperti diatas bahkan dengan pengertian agama seperti itu belum memahami bahasa sansekerta. Mrt Bahrun Rangkuti, huruf a pada kata agama berarti tidak, misalnya (a: tidak, eka : satu). Tetapi huruf a dibaca panjang pada kata a-gama berarti jalan, cara, teh way. Kata gama berasal dari kata gam yang berasal dari bahasa indo-germania, yang pengertiannya semakna dengan bahasa inggris to go yang berarti jalan, cara-cara berjalan,cara-cara sampai pada keridhaan Tuhan. (5)<br />Menurut Burhanudin Wahid Key, bahwa kata agama berasal dari bahasa arab. Kata ini diambil darikata qama yang berarti berdiri dalam hubunga kalimat iqama as-salata. Sebuah kalimat perintah yang berarti dirikanlah shalat). Sedangkan din menurut munawir chalil berasal dari kata benda/masdar daana-yadinu yakni cara atau adat kebiasaan, peraturan, UU, taat dan patuh, dsb (5)<br />Menurut Muh Al-Nuquib al-attas menyatakan bahwa makna kata din dapat dikembalikan kepada empat hal, yakni hutang, bersikap tunduk, hidmat dan patuh, kekuasaan yang bijaksana dan kecenderunganyang alamiah. Kata dana yang berasal din mengandung makna berhutang. Karena dalam keadaan berhutang seorang da’in tentunya menundukan diri dan mematuhi hukum serta peraturan yang berkaitan dengan hutang. Selanjutnya naqib al-athas mengatakan bahwa kata dana secara konseptual berkaitan dengan kata kerja lain yaitu maddana yang berarti membangun/mendirikan kota, membudayakan, membangun peradaban, memperhalus, memanusiakan. Dari kata tersebut terbentuk kata lain yaitu tamadun yang berarti kebudayaan, penghasulan dalam tatanan peradaban dan budaya sosial.<br /> <br />POTRET KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA<br />Menurut WS Rendra, saat memberikan khutbah di IAIN sunan kalijaga tahun 1971, bahwa sosok kehidupan umat islam pada saat ini terbagi menjadi tiga bagian:<br />a. umat islam tidak hadir secara fungsional dalam tata kehidupan masyarakat indonesia. Maksudnya adalah walaupun eksistensi umat islam memang besar dinegeri ini, akan tetapi mereka tidak mampu memfungsikan potensi kebesarannya itu secara maksimal. Dengan kata lain karya-karya dan peranan umat islam dalam tata kehidupan masyarakat sangat kecil sekali fungsinya,tidak sesuai dengan kuantitas dan mayoritas jumlah penduduknya.<br />Untuk memperjelas visi pandangan, contohnya umat islam kurang memfungsikan sosok kebesaran diri mereka dibidang karya-karya sosial dan pendidikan. Hal ini dapat kita lihat sekolah islam, panti asuhan islam, RSU Islam semua ini masih kurang jumlahnyajikadibandingkan dengan kebesaran jumlah umat islam. Profesionalitas pengelola dan sistem manajemennyapun masih kurang<br />b. umat islam seakan-akan bukan sahabat kemanusiaan lagi artinya umat islam indonesia dewasa ini mengalami kemunduran dalam bidang seni dan kebudayaan serta sains. Padahal duluumat islam abad 14 M telah membangunkan dan mencerahkan alam pikiran orang-orang eropa barat pada saat itu barat mendapat pancaran cahaya islam dalam membuka pikiran-pikiran mereka dibidang seni budaya, sains dan filsafat. Hal itu terjadi dengan munsulnya gerakan renaisance dieropa barat pada abad pertengahan yang melahirkan kembali pemikiran-pemikiran baru dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan.<br />Umat islam cenderung menjadi masyarakat tertutup. Penilaian rendra ini didasarkan kepada anggapan bahwa kebanyakan umat islam yang mengklaim bahwa umat islam adalah kelompok umat yang terbesar dinegeri ini. Mata rantai lahirnya gerakan renaisance dieropa tak dapat dilepaskan dari kontribusi umat islam arab yang sebelumnya telah berhasil membangun dan mengembangkan kebudayaandan peradaban islam selama 5 abad dari abad ke 7 s/d ke 13 M. Mercusuar kebudayaan dan peradaban sepanjang islam kurun abad itu memancar dari menara cordova dan baghdad. Diindoneisa umat islam pernah menunjukan sebagai sahabat kemanusiaan, misalnya ketika zaman hos cokroaminoto, waktu itu umat islam menunjukan kebangkitannya dibidang ilmu pengetahuan dan menggali ajaran-ajaran islam.<br />c. Umat islam indonesia cenderung menjadi masyartakat tertutup. Seperti halnya umat islam sendiri mengklaim bahwa umat islam adalah kelompok umat yang terbesar dinegeri ini. Anggapan ini akan mendaramatisasi dan meromantisasi dari umat islam untuk berperilaku dan tidak boleh disinggung sedikitpun. Hal ini pula yang akan menimbulkan ulah kekanak-kanakan dan terobsesi untuk melakukan praktik-praktik onani jiwa yang mendatangkan kepalsuan dan kesemuan. Akibatnya jika ada kritik dan gagasan yang datang dari luar islam, maka umat islamgampang menolak dan mudah tersinggung. (52)<br />Perasaan lekas tersinggung dan sikap kurang menerima kritik dariluar akan mengakibatkan keadaan umat islam cenderung menjadi tertutup sehingga kehilangan komunikasi yang dialogis. Akibat hilangnya komunikasi dialogis ini maka masyarakat islam indonesia menjadi terisolasi, terasing danmerasa sunyi dalam keramaian. Oleh karena itu perlu kiranya umat islam bisa menrima kritik-kritik terutama dari luar dan merelakan diri mendapat berbagai kritik dan pemikiran dari luar islam sepanjang kritik itu memberikan masukan yang bermanfaat bagi percepatan pencerahanpemikiran umat islam indonesia.<br />Tiga poin tersebut harus mendapat prhatian sehingga umat islam bisa hadir secara fungsional dalam tata kehidupan masyarakat. Dan umat islam tidak menjadi kertas-kertas dan debu-debu jalanan yang banyak berterbangan tetapi kurang berfungsi. Untuk itu umat islam harus menjadi sahabat karib kemanusiaan lagi, yang bisa memberi curahan dan limpahan rahmat bagi dunia secara universal, tanpa meromantisasi diri sebagai dewa-dewa suci danagung yang tidak bolehdijamah dan dikritik sedikitpun.(53)<br />Begitu juga dengan gereja yang menurut rendra gereja hanya sebagai lembaga keagamaan otoritatif yang kaku dan beku, jumud. Tanpa adanya kemungkinan-kemungkinan baru pada seseorang untuk bertanya, mempertanyakan dan berfikir secara kritis apresiartif. artinya hanya menyuarakan ajaran-ajaran yang dibuat oleh wakil-wakil tuhan seperti paus, kardinal dan hirarki otoritas jajarannya sebagai ajaran yang harus diterima tanpa reserve (54).<br />Islam itu banyak macamnya dan islam itu bersifat universal, ada yang ijo, biru merah dsb. Buktinya bila dikaitkan dengan situasi politik umat dewasa ini pada pemilu tahun 1999 dan 2004 partai-partai islam dan partai-partai yang berbasis masa muslim banyak bermunculan seperti cendawan dimusim hujan.<br /><br />Biang Krisis :FANATISME MAZHAB DAN DEVIDE ET IMPERA<br />Paling tidak ada 4 mazhab fiqh yang terkenal didunia yakni syafii, maliki, hambali dan hanafi. Selain keempat mazhab fiqg tersebut dikenal pula aliran-aliran teologi dikalangan umat islamdiantaranya adalah kelompok qodariyah, jabariyah, mu’tazilah dan asy’ariyah. Tidak tapat danbijaksana manakala kita menyesalkan kenapa fiqh itu harus ada diseluruh dunia islam. Karena halitu merupakan realitas hidup yang berlangsung hingga saat ini yang merupakan bukti dan indikasi nyata dari adanya keleluasaan dan kebebasan berfikir dalam islam. Perlu dicatat bahwa perbedaan kecil itu hanya terdapat pada wilayah furu’ (kecil) bukan ushul (prinsip/pokok).<br />Adalah wajar manakala banyak orang mengikuti mazhab fiqh tertentu. Hal ini disebabkan oleh suatu kenyataan bahwa tidak semua orang mempunyai kemampuan berfikir atau kemampuan berijtihad. Karena itu mereka mengikuti salah satu mazhab yang mereka anggap cocok dan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan dan dasar pokok islam. Yang sangat disayangkan adalah bentuk dan penampilan kepenganutan mazhab yang sering eksesif sehingga terjadi pertentangan tak sehat antar penganut mazhab. Pola kepenganutan mazhab yang eksesif ini melahirkan sikap tertutup dikalangan umat islam karena mereka lebih mamandang mazhab bukan pendapat mujtahid yang mereka ikuti. Kecenderungan ini telah menimbulkan eksklusivitas paham keagamaan dan pada gilirannya melahirkan kontrofersi keagamaan dan pertikaian antar pengikut mazhab yang berkepanjangan dikalangan kelompok-kelompok umat islam diindonesia.<br />Adanya perbedaan pendapat dalam pola fikir fikih dan kalam seharusnya merupakan keleluasaan dan kemerdekaan berfikir dalam islam dan merupakan khasanah kekayaan intelektual muslim,sejauh tidak menyimpang dari masalah prinsip dan esensial dari ajaran islam itu sendiri. Sementara itu jurang pertentangan dan pertikaian antar pengikut mazhab semakin diperlebar jaraknya dengan masuknya unsur-unsur politik, sentimen kelompok, fanatisme faham keagamaan dan kepentingan para penguasa atau rezim tertentu, sehingga mengakibatkan disintegrasi dan dishormoni umat.<br />Sikap-sikap seperti tersebut diatas merupakan maslah rawan yang seringkali dipergunakan sebagai peluang yang sangat empuk oleh rezim atau kolonial penjajah untuk kepentingan stabilitas kekuasaannya. Begitu halnya umat akan mudah terkena virus politik devide at ampera (pecah belah dan kuasai). Maka lemahlah umat islam shg tdk mampu mengembangkan potensi diri mereka dalam membangun kebudayaan apalagi menjawab kebutuhan-kebutuhan kontemporer umat dan merespons kompleksitas tantangan modernitas pada era global sekrang ini (57)<br />TAFSIR AMBIGUS BUDAYA MODERN<br />Pemuda pemudi generasi islam disaat kekiniian lebih condong mengikuti arus westernisasi, modernisasi dan budaya sekuler. Hal disebabkan umat islam kurang menaruh apresiasi yang besar terhadap masalah-masalah kebudayaan. Selain mandul dalam karya-karya budaya, keadaan umat islam diperparah oleh mentalitas yang tidak mendukung bagi penciptaan karya-karya budaya. Umat islam seakan tidak tahu menahu, acuh tak acuh, apatis dan masa bodoh terhadap situasi zamannya. Sementara gelombang kultur barat dalam berbagai bentuknya yang merangsang semakin menyusup dan melanda daerah-daerah dan kota yang mayoritas berpenduduk muslim. Begitu gelombang pengaruh negatif kultur barat tersebut melanda, sehingga banyak kalangan terutama pemuda generasi islam terjangkit penyakit mental keblinger tafsir. Bahwayang datang dari barat adalah modern. Padahal apa yang dianggap baik dan modern tidak harus selalu bertolak dari perspektif paradigma barat. Bahkan mukti ali menjelaskan bahwa tidak semua hal yang baru itu bernilai modern, an tidak semua yang modern itu bernilai baik (59). Tetapi sifat modern berkaitan dengan sosok kesadaran manusia bahwa sejarah itu bergerak kearah tujuan tertentu. Yang disebut modern pada hakikatnya aalah dinamika kesanggupan orang untuk mengarahkan jalannya sejarah.<br />Namun situasi sekarang telah demikian mencekam, khususnya kalngan teen ager (anak belasan tahun) dari generasi muslim sedang terhanyut danterbius budaya barat yang dekaden itu seperti memakai pakaian ala barat yang minim, lagu-lagu barat yang erotis, menyukai film-film barat yang menyuguhkan ramuantontonan (wine, crime, sex and violence), menganut paham sekuler barat serta berfikir dan berperilaku dengan cara hidup barat. Ini dikarenakan kebudayaa islam yang membeku dan berada dalam kejumudan yang berkepanjangan sehingga teen ager melakukan pelarian dan penyebarngan kekawasan kebudayaan barat.<br />Kelompok anak muda islam yang kebarat-baratan celakanya justru suka mengaku lebih modern dari golongan islam sejati dan orisinal. Sementara itu mereka tidak sadar bahwa mereka telah kehilangan sebagian identitas dan kepribadian mereka sebagai muslim. Generasi penerus muslim seperti ini telah mengalami split personality (kepribadianyang pecah). Dalam cara hidup dan berkebudayaan, personalitas mereka sebagian bercorak islam dan sebagian lagi berpandangan sekuler barat. Fenomena apakah ini? Mentalitas apakah ini? Inilah tampaknya yang disebut sebagai akibat dari ghazwatul fikr itu suatu bentuk penjajahan kultural barat atas alam pikiran umat islam yang akibatnya barangkali tidak kalah berbahanya dari penjajahan teritorial. Sebagaimana dikatakan oleh penyair terkenal muhamad iqbal :”kita benar-benar telah disihir oleh budaya barat. Mereka telah mampu membunuh kita tanpa perang, tanpa pukulan.<br />Menurut saya, umat islam memang benar-benar harus mawas diri. Tetapi juga harus melakukan kritik diri. Mengapa sebagian kawula muda muslim lari dari budaya islam dan menyeberang kekawasan budaya sekuler barat? Jawabnya sangat sederhana, karena budaya islam sangat miskin dan kurang menarik. Jika budaya islam kaya dan menarik dalam arti kualitas dan kuantitas, kawula muda muslim akan merasa betah dan krasan dalam kawasan budaya islam sebagai kawasan budaya mereka sendiri. Mereka kaan merasa ikut memiliki dan merasa terpanggil untuk merawat dan mengembangkannya dari waktu kewaktu dan dari generasi kegenerasi berikutnya.<br /><br /><br />THE FLOWER CHILDREN<br />Anak-anak produk barat memiliki berbagai keanehan. Orang tua tidak memberikan bekal agama dan moral. Bila bertemu dengan kawan dijalan selalu mengacungkan dua jari berhuruf V yang merupakan simbol proklamasi perdamaian (157). Anak-anak seperti dinamakan the flower children, selain itu mereka juga dikenal sebagai now people atau happy generation. Ulah mereka dengan menamakan diri seperti itu dan happy terus sebenarnya sebuah gejala dan kegelisahan dari kegaduhan ruhaniah anak muda barat ditengah sibuknya mereka mencari kepuasan material dan tidak pernah menikmati ketenangan.<br />Otak kaum muda barat memang sudah di cerahkan dan dicerdaskan dengan iptek. Otak mereka benar-benar brilian, laboratorium dibuat, segala macam riset dan eksperimen dilakukan secara serius dan berkesinambungan. Mereka betul-betul dipersiapkan, dipupuk dan dicetak untuk menjadi sarjana dan sukses dalam bidang kesarjanaannya.<br />Tetapi disisi lain mereka sering mengadakan keributan dikampus, demo dan berkelahi dengan profesornya bahkan pada tahun 1968 di universitas toronto kanada pernah terjadi peristiwa yang mengharukan. Suatu hari universitas tsb mengadakan wisuda sarjana dan membagi-bagikan ujazah kepada mahasiswanya dalam upacara yang sangat meriah. Pada waktu itu seorang wisudawan yang lulus terbaik dengan predikat cumloude tampil kedepan untuk menerima ijazah. Ketika menerimaijazah ia langsung merobeknya sambil berpidato:<br />”tuan-tuan yang hadir, saya merasa percuma telah mendapatkan pelajaran diuniversitas toronto ini, ijazah ini bagi saya tak ada harganya sepersenpun. Sebab selama saya belajar disini banyak yang saya pelajari. Akan tetapi tidak satupun dalam pelajaran itu memberikan jawaban kepada banyak pertanyaan yang membenak dalam hati saya, tidak terjawab oleh ilmu pengetahuan yang saya terima.generasikami mempunyai bermacam-macam problem. Problem-problem yang merangsang jiwa kami setiap saat tidak terjawab. Yang diajarkan hanyalah ilmu, ilmu dan ilmu pengetahuan. Otak kami diisi tetapi jiwa kami kosong (161).<br />Kawula muda barat benar-benar mengalami kegelisahan, kegaduhan dan kegoncangan ruhaniah, sains dan teknologi yang bersifat relatif itu tidak mampu menjawab problem-problem spiritual mereka. Mereka mencari pegangan dan tidak pernah mereka dapatkan. Guru-guru mereka tidak pernah memberikansesuatu yang dapat mengisi jiwa mereka. Dalam situasi demikian anak-anak muda itupun lantas mengejek orang tua mereka sebagai the establishment dan mereka meneriakan semboyan we reject society. Bahkan sebenarnya turis-turis asingpun datang keindonesia selain menikmati alam raya tetapi juga terpesona melihat kedamaian dan ketenangan masyarakat dengan keanggunan budaya spiritualnya. Seperti dibali para turis belajar semedi dengan memejamkan mata.<br />///kutipan dari paradigma kebudayaan islam (studi kritis dan analisis historis, faisal ismail, jakarta: mitra cendekia, 2004.<br /> Aliran-Aliran Etika<br />a. aliran hedonisme: ukuran baik dan buruk adalah tergantung kebahagiaan, kelezatan, dan kenikmatan yang dipandang sbg tujuan pokok hidup manusia.<br />Aliran ini dibagi dua, pertama hedonisme egoistik yakni bahwa manusia harus berupaya mencari dan memperoleh kesenangan yang sebesar-besarnya untuk dirinya sendiri. Kedua hedonisme universalistik: mns harus mencari dan memperoleh kesenangan, kebahagiaan, yang banyak untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.<br />b. Aliran intuisi: bahwa perilaku baik dan buruk seseorang didorong oleh intuisi atau nalurinya yang merupakan kekuatan bathiniah yang ada dalam dirinya. Mrt islam akal dan intuisi tidak mutlak tetapi bersifat nisbi dan relatif. Tetapi pengetahuan tentang baik dan buruk itu berasal dari Allah melalui wahyunya.<br />c. Aliran evolusi bahwa dalam kehidupan ada proses perjuangan dan pertarungan untuk bisa bertahan hidup. Dan yang menang itulah yang akan bertahan hidup. (167)<br />d. Aliran adat kebiasaan yakni bahwa ukuran baik dan buruk itu ditentukan oleh adat istiadat yang dipegangi oleh suatu kelompok masyarakat. Menurut islam etika dalam islam hanya bersumber dan berdasarkan wahyu bukan pada adat istiadat (168)<br />e. Aliran utilitarianisme yakni baik dan buruk seseorang diukur dan ditentukan oleh suatu kenyataan apakah suatu perbuatan itu akan membawa manfaat atau tidak.misalnya judi boleh karena membawa kemenangan. Islam sangat melarang paham ini karena sangat bersifat pragmatis-sekuleristik-materialistik).hanya untuk kepentingan duniawi semata sehingga nilai-nilai agama ditinggalkan.<br />f. Aliran naturalisme: bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai dengan cara menuruti fitrah alamiah kejadian mns itu sendiri<br />g. Aliran vitalisme: baik dan buruk itu adalah vitalitas, kekuatan atau daya hidup. Contoh mengandalkan kekuatan fisik saja. Dalam Islam ada kekuatan insting seprti mempertahan hidup.<br />h. Aliran teologi: baik dan buruk mns tergantung dari kehendak Tuhan yang telah digariskan dalam kitab suci.<br /><br />Budaya barat akan mengakibatkan permissive society (masyarakat serba boleh) yang merupakan produk sekulerisme yakni suatu paham yang mengabaikan, melepaskan, dan menanggalkan norma-norma agama, moral dan Ketuhanan<br />Akibat/dampak dari kehidupan permissive society :<br />meningkatnya kejahatan di AS hamper 9X lipat secepat populasi<br />1/3 kelahiran bayi di AS dari tahun 1964-1966 berasal dari hubungan luar perkawinan<br />Tahun 1969 kurang lebih 400.000 kelahiran anak dari hubungan yang tidak sah<br />Sekitar 50% anak perempuan hamil dan putus sekolah<br />Sekitar 1 juta wanita aborsi dan 8000 pelaku aborsi mati<br />Bunuh diri sebagai penyebab kematian kalangan pelajar.<br />Ide-ide permissive society dipropagandakan dan dikembangkan melalui tulisan-tulisan cerita erotis, pornografis, cerita sex dan perversitas kehidupan sexual manusia seperti lesbianisme, masochisme, sadisme, tranvestisme, voyeurisme, incost dsb.sehingga merambah kebelahan dunia timur denga bermunculan moralitas sekuler seperti:<br />munculnya night live (kehidupan malam) terutama dengan tarian-tarian telanjang (strip tease)<br />adanya perdagangan sex sehingga muncul hostes, beuty contest yang tidak lebih dan tidak kurang adalah memperdagangkan keluwesan kecantikan tubuh wanita untuk keuntungan material<br />pornografi dalam segala bentuk sepertisexotarian, sex expo dan sex fair.<br />homo sex dan lesbianisme yang muncul seperti peragawati yang dipertontonkan secara terang-terangan dalam erotic nice dan erotic show.<br />model pakaian yang ketat dan mini<br />modernisme adalah usaha secara sadar yang dilakukan oleh suatu bangsa atau negara untuk menyesuaikan diri dengan konstelasi dunia pada suatu kaum tertentu dimana bangsa itu hdp (183)<br />westerisasi : mengadaptasi gaya hidup barat, meniru, mengambil alih secara hdp barat<br />menurut Prof Inkeles, seorang guru besar universitas Harvard bahwa manusia modern memiliki ciri-ciri :<br />siap sedia mengambil pelajaran baru untuk pembaruan, inovasi dan perubahan serta ia membedakandiri dari manusia tradisional<br />mampu membentuk pendapat tentang sejumlah besar masalah, dan isu-isu yang timbul tidak hanya menyangkut aspek luarnya<br />mempu bersikap demokratis yakni lebih sadar tentang aneka ragam sikap dan pendapat disekitar dirinya, tidak menutup diri serta tidak menerima secara membabi buta gagasan-gagasan atasannya dalam hirarki kekuasaannya<br />berorientasi kepada masa sekarang, masa depan dan bukan masa lampau.<br />Berorientasi kepada dan terlibat dalam perencanaan serta pengorganisasian dan percaya kepadanya sebagai suatu cara mengatur kehidupannya<br />Mau dan mampu belajar sampai dengan tingkat yang jauh untuk menguasai sekelilingnya guna memajukan tujuan dan sasarannya<br />Percaya bahwa dunia ini dapat diperhitungkan dan tidak pasrah mutlak kepada taqdir tetapi harus berusaha keras mengubahnya.<br />Memiliki kesadaran terhadap martabat orang lain dan cenderung memajukan respek terhadap mereka.<br />Percaya kepada iptek<br />Adil<br />Penyakit mental epidemik yakni cara berbusana paha, pusar dan payudara wanita muda dibuka dengan mencolok mata.<br /> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-63796456860243808102008-06-16T20:52:00.001-07:002008-12-09T08:41:12.226-08:00Tembang Macopat<div align="center">Perjalanan Manusia dengan filosofi Tembang</div><div align="justify"><br />Dalam pertunjukan wayangsang wali selalu mengadakan dihalaman masjid denagn membuat sebuah parit disekelilingnya yang melingkar air jernih. Guna dari parit ini tidak lain adalah untuk melatih para penonton wayang untuk wisuh atau mencuci kaki mereka sebelum masuk masjid. Inilah makna simbolisasi wudhu yang disampaikan dengan baik. Dalam perkembangan selanjutnya, sang wali jugamenyebarkan lagu ilir-ilir. “tak ijo royo-royo tak sengguh penganten anyar, ini adalah sebuah deskripsi mengenai para pemuda yang dilanjutkan dengan cah angon cah angon penekno blimbing kuwi lunyu lunyu penekna kanggo sebo mengko sore : cah angon adalah simbolisasi dari manusia sebagai kholifah fil ard atau pemelihara alam bumi ini. Penekno blimbing kuwi mengibaratkan buah blimbing yang memiliki lima segi membentuk bintang kelima segi itu adalah pengerjaan rukun islam yang lima dan shalat lima waktu. Sedang lunyu- lunyu penekno berarti tidak mudah untuk dapat mengerjakan keduanya. Dan kenyataanya jaln menuju kebaikan atau surga tidak selalu mulus. Kanggo sebo mengko sore untuk bekal dihari esok. Mumpung padhang rembulane mumpung jembar galangane :selagi masih banyak waktu selagi masih muda dan ketika tenaga masih kuat maka mengajilah, beribadahlah.<br />Lagu jawa yang lainnya juga melambangkan perjalanan kehidupan manusia, seperti gending bernama mijil, sinom, maskumambang, khinanti, asmarandhana, hingga megatruh dan pocung. Ternyata kesemuanya merupakan perjalanan hidup manusia. Ambilah mijil yang berarti keluar, dapat diartikan sebagai lahirnya seorang jabang bayi dari rahim ibu. Sinom dapat diartikan sebagai seorang anak muda yang bersemangat untuk belajar. Maskumambang berarti seorang pria dewasa yang cukup umur untuk menikah sedangkan untuk putrinya dinamakan dengan gendhing kinanthi. Proses berikutnya adalah pernikahan dalam kebahagiaan. Setelah menikah dan berumah tangga menjadi tua maka dipisah dengan tembang megatruh. Megat berate bercerai atau berpisah. Sedangkan ruh adalah jiwa seseorang. Ini adalah terkait dengan proses sekaratul maut setiap manusia. Setelah meninggal sebagai umat islam tentunya dikafani dengan kain putih dan inilah disimbolkan dengan pucung atau pocong. <br /><br /><br />Simbol Ayat Kauniyah sebagai Ciri Khas Pemimpin<br />1. surya (matahari) memancarkan sinar terang sebagai sebagai sumber kehidupan, pemimpin hendqknya mampu menubuhkembangkan daya hidup rakyatnya untuk membengun bangsa dan negaranya.<br />2. Chandra (bulan) yang memancarkan sinar ditengah kegelapan malam. Seorang pemimpin hendaknya mampu memberi semangat kepada rakyatnya ditengah suasana suka dan duka.<br />3. kartika (bintang) memancarkan sinar kekilauan berada ditempat tinggi hingga dapat dijadikan pedoman arah. Shg pemimpin hendaknya menjadi teladan untuk berbuat kebaikan.<br />4. angkasa (langit) luas tak terbatas hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Pemimpin hendaknya mempunyai ketulusan bathin dan kemampuan mengendalikan diri dalam menampung pendapat rakyatnya yang bermacam-macam.<br />5. maruta (angin) selalu ada dimana-mana tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang yang kosong. Pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya.<br />6. samudra (lautan) betapapun luasnya permukaan selalu datar dan bersifat sejuk menyegarkan. Pemimpin hendaknya bersifat kasih saying terhadap rakyatnya.<br />7. dahana (api) mempunyai kemampuan membakar semua yang bersentuhan dengannya. Pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakan kebenaran secara tegas tanpa pandang bulu dan murah hati.selalu memberi hasil kepada yang merawatnya. Pemimpin hendaknya bermurah hati pada rakyatnya utk tidak mengecewakan kepercayaan rakyatnya.<br />8. ajining diri saka pucuke lathi, ajining raga soko busana <br />9. semar badranaya. Badra : kebahagiaan, naya kebijaksanaan. Utk menuju kebahagiaan cara memimpin rakyt secara bijaksana dna menggiringnya untuk beribadah kepada Allah . semar bertapa dipertapaan kandang penyu. Penyuwunan. <br /><br />artikel,diskusi,pengetahuan....?!? Apa yang kubaca,aku coba simpan disini,untuk sekedar mengingat.....<br />· <a title="Home" href="http://aindra.blogspot.com/">Home</a><br />· <a title="Go Blog" href="http://www.blogger.com/">Go Blog</a><br />· <a title="Who I Am" href="http://www.friendster.com/aindra">Who I Am</a><br /><a name="7218988484905392577"></a><br />remplaza_fecha('19 Oktober 2007');<br />Okt<br />19<br /><a href="http://aindra.blogspot.com/2007/10/wayang-kulit.html">Wayang Kulit</a><br />Label: <a href="http://aindra.blogspot.com/search/label/Budaya">Budaya</a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib88ySFr7-pct7Ld71gzNIk_-JMrDnyPYXrVAPXcf8XQOa_-U6G53FbOpkdCV3Ut-r-Flezw_38MVxmRDO2rwsAXeT-A-OAbvz2ZDG1uehAyTIlKJDHBWuibOa-U9InmEv4BaihG3MdXU/s1600-h/wayang.jpg"></a><br />UNESCO pada tanggal 7 November 2003 telah mengumumkan bahwa Wayang Kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of HumanityWAYANG salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan. Para dewa dalam pewayangan bukan lagi merupakan sesuatu yang bebas dari salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan lainnya, kadang-kadang bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. Hadirnya tokoh panakawan dalam_ pewayangan sengaja diciptakan para budayawan In­donesia (tepatnya budayawan Jawa) untuk mem­perkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan.Dalam disertasinya berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (1897), ahli sejarah kebudayaan Belanda Dr. GA.J. Hazeau menunjukkan keyakinannya bahwa wayang merupakan pertunjukan asli Jawa. Pengertian wayang dalam disertasi Dr. Hazeau itu adalah walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir. Dengan demikian, wayang yang dimaksud tentunya adalah Wayang Kulit seperti yang kita kenal sekarang.Asal UsulMengenai asal-usul wayang ini, di dunia ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt.Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain.Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India.Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pe­wayangan seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain.Budaya wayang diperkirakan sudah lahir di Indo­nesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, raja Kahuripan (976 -1012), yakni ketika kerajaan di Jawa Timur itu sedang makmur-makmur­nya. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad X. Antara lain, naskah sastra Kitab Ramayana Kakawin berbahasa Jawa Kuna ditulis pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989-910), yang merupakan gubahan dari Kitab Ramayana karangan pujangga In­dia, Walmiki. Selanjutnya, para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa Kuna, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memasukkan falsafah Jawa kedalamnya. Contohnya, karya Empu Kanwa Arjunawiwaha Kakawin, yang merupakan gubahan yang berinduk pada Kitab Mahabarata. Gubahan lain yang lebih nyata bedanya derigan cerita asli versi In­dia, adalah Baratayuda Kakawin karya Empu Sedah dan Empu Panuluh. Karya agung ini dikerjakan pada masa pemerintahan Prabu Jayabaya, raja Kediri (1130 - 1160).Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan pun sudah dimulai ada sejak zaman pemerintahan raja Airlangga. Beberapa prasasti yang dibuat pada masa itu antara lain sudah menyebutkan kata-kata "mawa­yang" dan `aringgit' yang maksudnya adalah per­tunjukan wayang.Mengenai saat kelahiran budaya wayang, Ir. Sri Mulyono dalam bukunya Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang (1979), memperkirakan wayang sudah ada sejak zaman neolithikum, yakni kira-kira 1.500 tahun sebelum Masehi. Pendapatnya itu didasarkan atas tulisan Robert von Heine-Geldern Ph. D, Prehis­toric Research in the Netherland Indie (1945) dan tulisan Prof. K.A.H. Hidding di Ensiklopedia Indone­sia halaman 987.Kata `wayang' diduga berasal dari kata `wewa­yangan', yang artinya bayangan. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran Wayang Kulit yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang, dan penonton di balik kelir itu. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pada masa itu pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak. Jenis gamelan lain dan pesinden pada masa itu diduga belum ada.Untuk lebih menjawakan budaya wayang, sejak awal zaman Kerajaan Majapahit diperkenalkan cerita wayang lain yang tidak berinduk pada Kitab Ramayana dan Mahabarata. Sejak saat itulah cerita­cerita Panji; yakni cerita tentang leluhur raja-raja Majapahit, mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk wayang yang lain. Cerita Panji ini kemudian lebih banyak digunakan untuk pertunjukan Wayang Beber. Tradisi menjawakan cerita wayang juga diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Sanga. Mereka mulai mewayangkan kisah para raja Majapahit, di antaranya cerita Damarwulan.Masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-15 juga memberi pengaruh besar pada budaya wayang, terutama pada konsep religi dari falsafah wayang itu. Pada awal abad ke-15, yakni zaman Kerajaan Demak, mulai digunakan lampu minyak berbentuk khusus yang disebut blencong pada pergelaran Wayang Kulit.Sejak zaman Kartasura, penggubahan cerita wayang yang berinduk pada Ramayana dan mahabarata makin jauh dari aslinya. Sejak zaman itulah masyarakat penggemar wayang mengenal silsilah tokoh wayang, termasuk tokoh dewanya, yang berawal dari Nabi Adam. Sisilah itu terus berlanjut hingga sampai pada raja-raja di Pulau Jawa. Dan selanjutnya, mulai dikenal pula adanya cerita wayang pakem. yang sesuai standar cerita, dan cerita wayang carangan yang diluar garis standar. Selain itu masih ada lagi yang disebut lakon sempalan, yang sudah terlalu jauh keluar dari cerita pakem.Memang, karena begitu kuatnya seni wayang berakar dalam budaya bangsa Indonesia, sehingga terjadilah beberapa kerancuan antara cerita wayang, legenda, dan sejarah. Jika orang India beranggapan bahwa kisah Mahabarata serta Ramayana benar-benar terjadi di negerinya, orang Jawa pun menganggap kisah pewayangan benar-benar pernah terjadi di pulau Jawa.Menurut Sir Stamford Raffles, Letnan Gubernur Jenderal Inggris yang pernah berkuasa atas Pulau Jawa pada abad ke-17, dalam bukunya History of Java, nama-nama kerajaan dalam pewayangan terletak di pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah.Mandura, terletak di Pulau Madura sebelah barat.Dwarawati, terletak di daerah Pati, Jawa Tengah.Mandraka, terletak di sekitar Tegal dan Pekalongan.Banjarjunut, terletak di sekitar Kebumen.Talkanda, terletak di daerah Banjar­negara.Indrakila, terletak di sekitar Jepara.Pringgadani, terletak di utara Pegu­ngan Dieng.Amarta, terletak di daerah Tanah tinggi Dieng.Astina terletak di barat laut kota Yogyakarta sekarang.<br /> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-12743700239722002952008-06-16T20:48:00.001-07:002008-06-16T20:51:26.784-07:00Pendidikan Moral dan Etika dalam Paham Humanistik<div align="center">PEMBINAAN MORAL DAN ETIKA<br />MELALUI PENDEKATAN HUMANISTIK</div><div align="justify"><br />Pendahuluan<br />Berbagai macam budaya, informasi dan teknologi yang telah merasuk serta mendarah daging di tanah air kita menjadikan kemajuan yang luar biasa. Aktivitas hidup yang berdampingan dengan mesin hubungan jarak jauh yang bisa dilakukan dengan intim, hingga keilmuan menjadi tumpuan untuk menjawab zaman yang penuh tantangan ini.<br />Seiring dengan hal tersebut, berbagai aktivitas yang terkategori dalam lingkup kenakalanpun semakin komplek baik itu dilakukan anak-anak, remaja dan dewasa ataupun orang tua apalagi jenis kenakalan yang dianggap parah dan merusak seperti halnya miras dan narkoba.<br />Dengan melihat kearah depan,bersilihnya hari berganti hari dengan ulah berbagai watak manusia,penulis teringat dengan pesan yang dilontarkan oleh salah satu ulama jawa yang sungguh mengandung makna yang mendalam akan arti dan kenyataannya.yaitu sunan kali jaga,bahwa dalam nasihatnya ia mengatakan kali bakal ilang kedunge,pasar bakal ilang ramene lan wong wadon bakal ilang wirange.<br />Apabila ditelaah dengan nalar yang kritis, ucapan yang dilontarkan tempo dulu oleh sunan kali jaga terbukti dan nyata jika dilihat keadaan sekarang terutama dilihat dai kaca mata moral dan etika.kerusakan moral tidak hanya sebatas dilakukan diperkotaan besar tetapi telah menjalar hingga sampai kepelosok desa hingga pinggiran kota.sampai-sampai dengan sebuah kasus yang sungguh menjadi perhatian dan rebutan orang dengan beredarnya VCD porno berlebel maha siswi Purwokerto yang diperjual belikan dipinggiran toko.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn1" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn1" name="_ftnref1">[1]</a><br />Dengan mengganasnya hal tersebut yang menjadi sebuah pertanyaan besar yaitu sejauh mana peran dan keberhasilan pendidikan pada saat ini. Titik tekan sebuah pendidikan adalah terpatrinya suatu perubahan terutama pada sikap individu.seperti halnya ungkapan pepatah barat mengatakan never say you have learned some think until it makes a change my your life,(tidak pernah kau berkata bahwa anda telah belajar sesuatu hingga sesuatu membuat suatu perubahan dalam hidup saya).Sejak dulu pendidikan diupayakan untuk menanamkan sikap cipta (thinking), rasa (feeling), karsa (willing) (menurut Ki Hajar Dewantara). Begitu pula dengan realita sekarang yang ditawarkan oleh Bloom bahwa pencapaian hasil dari proses pendidikan tidak hanya sekedar pembinaan dan pencerdasan otak (kognitif) tetapi juga diperhatikan sikap, etika dan moral (efektifnya) sehingga akan terbentuk suatu insan kamil yang berpotensi tinggi dan berakhlak mulia.<br />Maka dari hal tersebut, arah diskripsi dari sekelumit makalah kecil ini akan membahas mengenai efektifitas suatu pembelajaran moral pada anak dengan melalui pendidikan dan pendekatan humanistic.<br />Pentingnya Pendidik dan Lingkungan dalam Desain Pembelajaran Etika<br />Pada masa dewasa ini,pendidikan merupakan sesuatu hal yang dituntut untuk dapat berperan dalam menjaga dan memperkukuh etika dan moral bangsa.<br />Sistem pendidikan tidak semata-mata bertujuan untuk memperkaya pemikiran siswa didik dengan berbagai macam bidang pengetahuan tetapi juga bertujuan untuk menjunjung tinggi etika,problem dan tantangan yang dihadapi para pendidik agama semakin hari semakin luas dan rumit dicarikan solusinya.tantangan yang muncul dikarenakan adanya suatu orientasi dan pemahaman yang kurang tepat,yaitu antara lain :<br />v Pendidikan Agama saat ini lebih berorientasi pada bagaimana mempelajari tentang ilmu agama semata, sehingga kurang teraplikasinya nilai-nilai ajaran agama dalam perilaku kehidupan sehari-hari.<br />v Pendidikan Agama tidak memiliki strategi penyusunan dan pemilihan materi-materi yang tepat dan tidak tercapai ( tidak sistematis dalam pembelajarannya))<br />v Kurang adanya penjelasan yang luas dan mendalam serta kurangnya penguasaan semantik dan generic atau istilah-istilah kunci dan pokok dalam ajaran agama sehingga sering ditemukan penjelasan-penjelasan yang sangat jauh dan berbeda dari makna spirit dan koteksnya.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn2" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn2" name="_ftnref2">[2]</a><br />Disamping itu ungkapan senada juga diungkapkan oleh Arif Furqon,(2005, 5)bahwa belum optimalnya Pendidikan Agama Islam saat ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu:<br />Ø Secara substantive,pendidikan agama islam tidak terencana dan terarah karena materi dan pembahasannya lebih bersifat doktrinatif,formalistic dan normative sehingga aspek etika islam dirasa kurang terfokus secara maksimal.<br />Ø Pendidikan agama islam dalam pembelajarnnya hanya dilakukan dengan pendekatan formalistic monologis dan tidak partisipatif.<br />Ø Substansi pelajaran lebih terfokus pada kerangka teoritis.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn3" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn3" name="_ftnref3">[3]</a><br />Dari kenyataan tersebut akhirnya pembelajaran agama dirasa kurang maksimal dan berhasil,sehingga masih banyak terlihat kenakalan dan pola tingkah yang tidak sesuai dengan norma/aturan yang berlaku pada anak didik,baik pada bentuk kejahatan,kenakalan maupun kecanduan dan yang lebih bersifat umum lagi adalah suatu perbuatan yang berhubungan dengan etika social seperti halnya berpakaian dengan mengesampingkan etika,budaya membolos pada jam sekolah dan sebagainya.<br />Meskipun pendidikan sebagian besar dilaksanakan dalam lingkungan keluarga yang merupakan bagian dari tri pusat pendidikan,tetapi peran dan fungsi sekolahpun menentukan terbentuknya moral anak didik yang terkait dengan informasi dan modernisasi.dengan demikian lembaga pendidikan formal manapun berkewajiban untuk menjawab berbagai macam factor yang mempengaruhi negativnya moral peserta didik.diantara factor yang mempengaruhi moralitas siswa dan perlu untuk mendapatkan perhatian antara lain sebagai berikut :<br />Ø Arah pendidikan telah kehilangan objektivitasnya.<br />Artinya bahwa sekolah cenderung bersikap tidak peduli terhadap nilai dan moral yang dipraktikan oleh siswa sehingga sekolah bukan lagi menjadi tempat bagi siswa untuk melatih diri dalam melakukan sesuatu yang berlandaskan nilai-nilai moral dan akhlak.<br />Ø Adanya kesulitan siswa dalam mencari contoh teladan yang baik dilingkungan sekolah.<br />Ø Proses pendewasaan diri tidak berlangsung secara baik dilingkungan sekolah,<br />Sekolah merupakan wadah untuk mencapai proses pendewasaan siswa dan membentuk moralitas siswa,sehingga kedudukan sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk menempa ranah kognitif,afektif dan psikomotorik belaka.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn4" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn4" name="_ftnref4">[4]</a><br />Pendidik dalam arti orang tua dan guru hendaknya dapat memahami akan tingkah laku yang diperbuat anak seperti halnya mengerti akan psikologi kepribadiannya yang merupakan salah satu bidang dalam psikologi yang mempelajari perilaku manusia secara total dan menyeluruh.atau pula dalam bentuk karakteristik personal individu yang khas dan terintegrasi baik berupa pola pikiran,emosi dan perilaku,bersifat berbeda antara satu individu dengan individu yang lainnya serta mengerti anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn5" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn5" name="_ftnref5">[5]</a><br />Pribadi yang dimiliki oleh manusia yang beraneka ragam,baik dalam bentuk perilaku yang positif ataupun yang negativ ditentukan dan dipengaruhi oleh dua kekuatan besar,yaitu kekuatan dari dalam yang sudah dibawa sejak lahir berwujud benih,bibit atau sering disebut sebagai factor dasar,dan yang kedua adalah kekuatan dari luar yaitu factor lingkungan itu sendiri yang sering dikatakan dengan istilah factor ajar.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn6" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn6" name="_ftnref6">[6]</a><br />Kedua hal inilah sebagai penentu moralitas pada tiap-tiap individu untuk dapat menjadikan pribadi yang baik dan penuh etika dalam kehidupan yang dijalaninya.maka dari itu kedua factor kekuatan tersebut harus seimbang antara kekuatan fisik dan psikisnya serta pula lingkungan yang baik sebagai pengaruh terhadap individu.<br />Pendidikan Dengan Pendekatan Humanistik<br />Dalam mendidik moral dan etika salah satu upaya pendekatannya dengan pendekatan humanistic yang mana dalam pendekatan humanistic ini manusia digambarkan sebagai mahluk yang optimistic dan penuh harapan.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn7" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn7" name="_ftnref7">[7]</a> Disamping itu juga manusia bukan saja sebagai pelakon dalam panggung masyarakat, bukan saja pencari identitas, tetapi juga manusia berkedudukan sebagai makhluk pencari makna.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn8" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn8" name="_ftnref8">[8]</a><br /> Dari semua activitas yang dilakukan, tidak kalah pentingnya juga sikap seseorang ikut mempengaruhi hidupnya apalagi dalam pembentukan moral dirinya.sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai.selain itu sikap juga bisa bermakna sebagai aspek evaluatif.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn9" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn9" name="_ftnref9">[9]</a>sikap sebagai aspek evaluative artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.nilai ini terkadang bisa kita lihat dalam berbagai tingkah polah seseorang dalam menerima atau pada saat menerima suatu stimulus, sehingga dari sikap tersebut berkembang menjadi perilaku.<br />Perilaku seseorang secara garis besar dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor biologis dan factor sosiopsikologis. Factor biologis berarti kedudukan manusia tidak berbeda dengan binatang.faktor biologis merupakan sesuatu yang mempengaruhi terhadap perilaku manusia,seperti halnya insting yang merupakan bawaan sejak lahir dan bukan pengaruh dari lingkungan dan situasi.selain itu juga pada diri manusia terdapat motif biologis seperti halnya kebutuhan akan makan dan minum, kebutuhan sexual, dan kebutuhan memelihara kelangsungan hidup dengan menghindari sakit dan bahaya.<br />Sedangkan factor yang kedua adalah factor sosiopsikologis, (manusia sebagai makhluk social). Factor ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga komponen yaitu komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif.selain kedua unsur tersebut,perilaku manusia juga dipengaruhi oleh adanya kondisi emosi dirinya, adanya kebiasaan, adanya kemauan ataupun adanya kepercayaan.<br />Pada dasarnya manusia atau setiap orang terdapat potensi-potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara kreatif dengan bantuan dari berbagai pihak untuk dapat menggunakan dan memanfaatkan secara penuh bakat dan kapasitasnya.<br />Dalam teori humanistic yang dikemukakan oleh Maslow, untuk membina perilaku seseorang agar dapat menjadi insane yang baik,maka pola pengasuhan pada anak hendaknya memperlakukannya dengan sikap penuh kasih sayang serta memberikan kebebasan dengan batasan-batasan.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn10" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn10" name="_ftnref10">[10]</a><br /> Pengasuhan dan pembelajaran dalam Pendidikan yang humanis dengan pola penerapan kasih sayang hendaknya pendidik menerapkan dan menekankan bahwa proses pendidikan pertama-tama dan yang utama adalah bagaimana terjalinnya relasi dan komunikasi individual dan personal di dalam komunitas sekolah.(baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan teman sesamanya). Relasi dan komunikasi ini akan menghasilkan buah-buah pendidikan pembentukan sikap/hati jika dilandasi kasih dan sayang di antara mereka.pribadi-pribadi anak akan berkembang secara sehat dan optimal jika berada dalam suasana unconditional love, understanding heart, dan personal relationship yang memadai.<br /> Mendidik sesungguhnya adalah menjadi "modelling" bagi anak-anak. Mendidik tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai dan sikap.Orang tua dan pendidik hendaknya tidak bosan untuk memberikan nasihat; teladan; ruang pilihan, kesempatan untuk mengambil keputusan; keleluasaan anak-anak untuk meneladan; mengikuti dan menilai baik buruk sesuatu, benar salah suatu sikap dan perbuatan,dan semuanya itu dilandaskan dengan pola kasih dan sayang. Namun pembinaan pengetahuan tidak sekedar memberikan pengetahuan tetapi merupakan pelatihan pembiasaan terus menerus tentang sikap yang benar dan baik, sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan.<br />Sedangkan Kebebasan dalam arti seimbang yaitu bagaimana seorang pendidik untuk senantiasa mengajarkan pula hidup disiplin serta sikap menghargai orang lain dan mengajarkan pula suatu system nilai.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn11" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn11" name="_ftnref11">[11]</a><br />Nilai kebebasan adalah dimiliki oleh setiap manusia hidup<a title="" style="mso-footnote-id: ftn12" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn12" name="_ftnref12">[12]</a>.apalagi secara eksistensial pada hakikatnya manusia berkemampuan untuk menentukan dirinya sendiri dan pula telah direncanakan mengenai apa yang akan dilakukannya yang bersumber pada akal dan budi manusia. Disamping itu kebebasan juga dapat dilakukan kepada Siswa untuk berlatih dan terbiasa/ dibiasakan untuk bebas berbicara.siswa diberi ruang yang seluas-luasnya untuk dapat bebas berbicara dalam konteks penyampaian gagasan serta proses yang membangun dan meneguhkan akan sebuah pengertian.pembelajaran semacam ini sungguh terkesan tidak bersifat indoktrinasi sehingga siswa bisa aktif dalam bertanya,berbuat dan bersikap terhadap apa yang dipelajarinya,dan mengungkapkan alternative pandangannya yang bisa jadi berbeda dengan gurunya.<br />Jadi guru/pendidik disini bersifat sebagai fasilitator yang berfungsi memberikan bimbingan dan arahan pada peserta didiknya atau apabila sikap dan tingkah laku siswa didik menyimpang dari jalur kemuliaan dan aturan.selain hal itu,dengan sikap guru memberikan suasana pembelajaran yang "merdeka" maka kiranya akan dapat dicapai hasil pendidikan yang kreatif, mandiri, cerdas, aktif, taat pada hati nurani, bertanggungjawab dan tetap ceria bagi peserta didik. .Yang kedua pujian, bimbingan dan sikap disiplin dari seorang guru juga memiliki pengaruh yang besar dalam menumbuhkan anak dan perkembangan hidup.pujian dan bimbingan dari pendidik merupakan motivasi yang berharga untuk memacu sikap dan kepribadian peserta didik agar dapat lebih baik.apalagi dengan penerapan sikap disiplin yang terlalu tinggi dan berbagai aturan yang memberatkan atau juga disiplin dengan komando militer,anak didik biasanya berbalik arah untuk sengaja melanggar aturan tersebut.prinsip dan penerapan disiplin hendaknya dengan memperhatikan pendekatan ajrih asih yaitu taat karena kasih/sayang.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn13" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn13" name="_ftnref13">[13]</a>Apabila anak-anak yang dikekang dan dibuat berkecil hati bisa jadi kelemahan fisik yang mereka miliki akan dapat menurun dan melemah secara drastic.<br />Tahap yang ketiga yaitu dengan perbaikan social yang mana perbaikan ini secara perlahan-lahan bertahap tanpa kekerasan dan mantap dalam masyarakat.<br />Upaya perbaikan social juga sebaiknya tidak mengesampingkan keteladanan pendidik dan menggunakan berbagai pendekatan pembinaan watak sedini mungkin.Proses pendidikan seperti ini adalah sebenarnya merupakan proses mempengaruhi orang lain,agar terjadi perubahan kearah yang lebih baik.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn14" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn14" name="_ftnref14">[14]</a> Pendidik dan orang tua hendaknya menjadi figur yang berpengaruh pada anak-anak. Mestinya mereka menjadi model panutan, teladan, figur orang dewasa yang diidolakan anak-anak. Akan tetapi diera sekarang ini sungguh kita telah dilanda kemiskinan idola pendidik dan orang tua.pendidik dan orang tua menjadi teladan kedewasaan, kematangan emosional, efektifitas,dan integritas pribadi.upaya dan usaha yang kita lakukan untuk memperbaiki individu berarti pula memperbaiki masyarakat begitu pula sebaliknya.<br />Melalui pendekatan humanistic ini, perbaikan etika dicapai dengan tahap demi tahap dan tidak sekali jadi. Seiring dengan hal tersebut seorang pendidik atau orang tua hendaknya memahami akan berbagai macam karakteristik yang ada pada tiap-tiap anak yang mana anak pada dasarnya :<br />a. anak sebagai individu dari keseluruhan yang integral.<br />Artinya secara dasar manusia atau individu harus dipelajari sebagai keseluruhan yang integral,khas dan berorganisasi. Pendidik hendaknya dapat memahami hal itu dan senantiasa memberikan berbagai motivasi, karena motivasi akan dapat memberikan pengaruh kepada manusia secara keseluruhan dan bukan hanya secara sebagian. Seperti halnya manusia yang membutuhkan makanan bukan hanya untuk memenuhi panggilan mulut dan perut semata. Akan tetapi keseluruhan bagian pada diri manusia membutuhkan zat makanan itu sendiri.<br />b. Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan baik.<br />Menurut Abraham Maslow, (2004, 85), bahwa manusia pada dasarnya adalah baik atau tepatnya netral bahkan manusia memiliki langkah-langkah aktif untuk mencapai kesenangan dan kebahagiaan<a title="" style="mso-footnote-id: ftn15" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn15" name="_ftnref15">[15]</a>. Kekuatan jahat/merusak yang dilakukan oleh manusia adalah pengaruh dari lingkungan yang buruk dan bukan merupakan bawaan.<br />Didalam islam, pembawaan fitrah manusia dalam bentuk kebaikan dan berbagai potensi yang dimilikinya juga diakui.karena manusia pada hakikatnya adalah individu yang baik karena Alloh SWT mencipta dengan sebaik-baik makhluk.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn16" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn16" name="_ftnref16">[16]</a><br />c. Manusia memiliki potensi yang kreatif<br />Pada hakikatnya, manusia mempunyai potensi untuk menjadi kreatif.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn17" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn17" name="_ftnref17">[17]</a> Sikap kreatif kiranya dapat diharapkan dapat memacu kemampuan untuk menghasilkan, mengemukakan, merespon, mewujudkan ide, dan menanggapi berbagai permasalahan yang ada.untuk menumbuhkan daya kreatif pada siswa hendaknya system pembelajaran jangan terpaku pada kegiatan dikelas semata, akan tetapi perlu menggunakan aktivitas nyata dalam pembelajaran sikap dan moral,karena kreatifitas bukanlah sesuatu yang mandiri, atau bukanlah semata-mata kelebihan yang dimiliki oleh seseorang.lebih dari itu kreatifitas merupakan bagian dari buah usaha atau aktivitas seseorang. Dengan kreatifitas yang dimiliki manusia, sehingga memiliki kekuatan untuk dapat mengekspresikan diri dalam berbagai bidang. Kreatifitas tersebut tidaklah memerlukan kemampuan yang khusus dan sulit. Kondisi manusia yang menyimpang dari etika dikarenaka manusia itu sendiri yang kehilangan kreatifitasnya dan sebagai penyebab pula adalah adanya keadaan lingkungan yang tidak menunjang serta tidak adanya kesempatan dari lingkungan untuk berkembang.<br />Jadi dengan pendekatan yang ditawarkan oleh Maslow tersebut kiranya sudah dapat diambil hikmah dan manfaatnya bahwa manusia dapat berubah dari perilaku yang tidak beretika menjadi lebih baik lagi dalam hidup dengan berbagai upaya yang tidak memaksakan dan terlampau keras dalam mendidiknya.<br /><br /><br /><br />Sikap–Sikap Kepribadian Moral<br />Pembelajaran melalui pendekatan humanistic ini perlu dikembangkan dan ditanamkan beberapa sikap moral agar kepribadian yang dimiliki oleh peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dengan kuat serta memiliki kepribadian yang mantap dalam kesanggupannya untuk bertindak sesuai dengan apa yang diyakininya sebagai perbuatan yang benar.sikap yang perlu dikembangkan agar peserta didik memiliki kepribadian moral yang kuat melalui pendekatan humanistic ini adalah:<br /> I.Kejujuran<br />Kejujuran merupakan kekuatan pada diri seseorang.tanpa adanya kejujuran,manusia tidak dapat maju selangkahpun karena kita belum berani untuk menjadi diri sendiri.bersikap jujur terhadap orang lain berarti terdapat dua criteria yaitu bersikap terbuka dan fair terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap orang lain.<br />Orang yang tidak jujur senantiasa berada dalam pelarian, lari dari orang lain yang ditakuti sebagai ancaman, lari dari dirinya sendiri karena tidak berani menghadapi kenyataannya yang sebenarnya.maka dari itu kejujuran sungguh membutuhkan sikap keberanian.sikap jujur ini sebaiknya dilakukan mulai dari lingkup pendidikannya dirumah hingga sekolah dan masyarakat.<br />II.Kesediaan untuk Bertanggung Jawab<br />Bertanggung jawab berarti melakukan sesuatu sikap terhadap tugas yang membebani diri seseorang dan merasa bahwa tugas tersebut telah terikat dengan kita untuk menyelesaikannya.sikap ini dirasa bahwa anak didik dimasa sekarang kurang sekali rasa tangggung jawabnya terutama yang berkaitan dengan disiplin waktu, tugas kelompok, maupun aturan yang lainnya.<br />III.Kemandirian dan kekuatan Moral<br />Keutamaan ketiga yang perlu dicapai apabila kita ingin mencapai kepribadian moral yang kuat adalah kemandirian moral.kemandirian moral berarti bahwa peserta didik tidak melakukan kegiatan asal ikut-ikutan semata melainkan peserta didik mampu untuk mempertimbangkan apa yang diperbuatnya dan memiliki pendirian sendiri.(tidak asal mencari yang mudah atau enaknya saja).<br />Kemandirian moral merupakan kekuatan batin untuk mengambil mengambil sikap moral sendiri dan bertindak sesuai aturan dan norma.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn18" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn18" name="_ftnref18">[18]</a><br />Sedangkan keberanian moral adalah kemampuan untuk selalu membentuk penilaian sendiri terhadap suatu masalah moral.keberanian moral menunjukan diri dalam tekad untuk tetap mempertahankan sikap yang telah diyakininya.sikap ini merupakan kesetiaan terhadap suara hati yang menyatakan diri dalam kesediaan untuk berfihak kepada keadilan, melawan yang kuat meskipun mengambil resiko konflik.<br />IV.Rendah Hati,Realistik dan Kritis<br />Kerendahan hati adalah kekuatan bathin untuk melihat diri sesuai dengan kenyataannya<a title="" style="mso-footnote-id: ftn19" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn19" name="_ftnref19">[19]</a>.dalam bidang moral,kerendahan hati tidak hanya berarti Bahwa kita sadar akan keterbatasan kebaikan kita, melainkan juga bahwa kemampuan kita untuk memberikan penilaian moral terbatas.jadi bahwa penilaian kita masih jauh dari sempurna karena hati kita belum jernih.oleh karena itu kita tidak akan memutlakan pendapat moral kita.<br />Disamping sikap rendah hati,juga perlu dikembangkan siap realistis dan kritis dalam berfikir.sikap realistis tidak berarti kita menerima realitas begitu saja, tetapi mempelajari sesuatu atau keadaan hendaknya dengan serealis-realisnya supaya dapat kita sesuaikan dengan prinsip dasar,dengan kata lain bahwa sikap realistis mesti berbarengan dengan sikap kritis.<br />Upaya Perbaikan dari Berbagai Pelanggaran Etika<br />Suatu perbuatan yang melanggar etika atau moral biasanya dilakukan dengan tindakan pemerintah yang hanya bersifat menghukum/penjagaan dan sangat jarang sekali ditujukan kearah rehabilitasi. Hukuman tidak selamanya bernilai positif, malah begitu sebaliknya setelah pelaku keluar dan dinyatakan bebas dari hukuman terkadang mereka bertindak semaunya sendiri tanpa berpikir panjang dan semakin nekad.<br />Dalam hal ini William Sans seorang pakar psikologi, menawarkan program tujuh langkah untuk merehabilitasi pelaku dan pelanggar etika sampai pada penjahat yang kejam sekalipun. Program tujuh langkah ini secara prinsip masih berbau dan berhubungan dengan pandangan Maslow yakni bahwa sikap-sikap yang tidak bertanggung jawab tidak akan bermanfaat dan tindakan criminal tidak akan dapat memuaskan kebutuhan sang penjahat untuk berhubungan dengan orang lain.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn20" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn20" name="_ftnref20">[20]</a><br />Program tujuh langkah ini merupakan suatu system yang realistis serta bersifat memaksa orang-orang untuk menginsafi kebodohan tingkah laku yang diperbuat oleh individu.Diantara program tujuh langkah ini memuat konsep-konsep antara lain sebagai berikut :<br />1. berani menghadapi kenyataan tentang diri kita sendiri di dunia sekeliling kita.<br />2. mengambil keputusan untuk merubah diri<br />3. menyadari akan adanya daya dari mana seorang dapat memperoleh kekuatan<br />4. menilai diri pribadi secara jujur<br />5. menolong diri sendiri untuk menghadapi kelemahan<br />6. menentukan tujuan yang dapat kita capai dan dapat dilaksanakan sehari-hari<br />7. berjanji pada diri sendiri dan menanamkan keyakinan bahwa kemerdekaan kita jauh lebih berharga dari pada kebencian kita.<a title="" style="mso-footnote-id: ftn21" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftn21" name="_ftnref21">[21]</a><br />Dari ketujuh perihal menuju perbaikan diri tersebut,latihan itu membutuhkan sikap yang tetap/konsisten pada tiap individu untuk memperbaiki diri secara ikhlas dengan bantuan konselor.<br />Disamping perbaikan untuk mewujudkan manusia yang beretika,seorang guru,pendidik dan orang tua juga harus memiliki sifat-sifat untuk dapat menaruh perhatian besar pada orang lain ,mampu berempati dan menyelami pribadi orang lain dengan tetap menjaga obyektivitas dan memiliki dasar pengetahuan tentang tingkah laku manusia.<br />Demikianlah sekilas deskripsi makalah pendek ini disusun dengan perbaikan moral menggunakan pendekatan humanistic serta perbaikan dalam aspek pendidikan terutama peran pendidikan agama disekolah dalam pembentukan watak dan moral siswa didiknya.kurang dan lebihnya mohon maaf.<br />Referensi<br /><br />G.Goble,Frank<br /> 1987 Mazhab Ketiga, Psikologi Humanistik, Yogyakarta: Kanisius.<br />Mukhtar<br /> 2003 Desain Pembelajaran PAI, Jakarta: Misaka Galiza<br />Farozin, Muh, Fathiyah, Nur<br /> 2004 Pemahaman Tingkah Laku, Jakarta: Rineka Cipta.<br />Coles, Robert<br />2003 Menumbuhkan Kecerdasan Moral Anak, Jakarta: Gramedia.<br /><br /><a href="http://bruderfic.or.id/">http://bruderfic.or.id</a><br />artikel/lihatartikel.php?article, ID=58, 23.07.2003 <br /><br /><br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn1" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref1" name="_ftn1">[1]</a> Suara Merdeka,8 maret 2006,hal 6.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn2" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref2" name="_ftn2">[2]</a> Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), hlm.15<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn3" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref3" name="_ftn3">[3]</a> Arif Furqon, Artikel Swara Cendekia, (Jakarta: Departemen Agama, 2005), hlm.6<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn4" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref4" name="_ftn4">[4]</a> Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta, Misaka Galiza, 2005), hlm 132.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn5" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref5" name="_ftn5">[5]</a> Muh Farozin, Pemahaman Tingkah Laku, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004), hlm 14.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn6" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref6" name="_ftn6">[6]</a> Ibid, hlm 15.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn7" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref7" name="_ftn7">[7]</a> Opcit, hlm 82<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn8" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref8" name="_ftn8">[8]</a> Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 1998), hlm 31<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn9" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref9" name="_ftn9">[9]</a> Ibid hlm 40<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn10" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref10" name="_ftn10">[10]</a> Farozin,Kartika, Pemahaman Perilaku, (Jakarta: 2004), hlm 85.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn11" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref11" name="_ftn11">[11]</a>. Frank G.Goble, Mazhab Ketiga, Psikologi Humanistik, (Yogyakarta: 1987), hlm112.<br /><br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn12" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref12" name="_ftn12">[12]</a> Franz Magnis Suseno, Etika Dasar, (Yogyakarta: 1987), hlm 23.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn13" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref13" name="_ftn13">[13]</a> http://bruderfic.or.id/artikel/lihatartikel.php?articleID=5823.07.2003 <br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn14" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref14" name="_ftn14">[14]</a>.Ibid<br /><br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn15" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref15" name="_ftn15">[15]</a> Opcit, hlm 85<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn16" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref16" name="_ftn16">[16]</a> QS.At-Tinn ayat 4.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn17" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref17" name="_ftn17">[17]</a> Nursito, Menggali Kreativitas, (Yogyakarta: 1999), hlm 5.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn18" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref18" name="_ftn18">[18]</a> Franz M Suseno, Etika Dasar, (Yogyakarta : 1987), hlm 146<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn19" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref19" name="_ftn19">[19]</a> Ibid, hlm 148<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn20" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref20" name="_ftn20">[20]</a> Frank G.Goblee, Mazhab Ketiga dan Psikologi Humanistik, (Yogyakarta:1987), hlm.231.<br /><a title="" style="mso-footnote-id: ftn21" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=675237373239152350#_ftnref21" name="_ftn21">[21]</a> Ibid, hlm.232.</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-76125181770169542842008-06-15T21:16:00.001-07:002008-06-15T21:17:19.471-07:00Puntadewa<div align="center">PUNTADEWA</div><div align="center">Manusia tidak bermusuh</div><div align="justify"><br />Puntadewa adalah anak sulung Prabu Pandu Dewanata, seorang Raja Astinapura. yang lahir dari Dewi Kunthi Talibrata. Dari ibu yang sama ia mempunyai dua adik laki-laki, yaitu Bimasena dan Harjuna. Sedangkan dari Dewi Madrim ibu yang lain, Puntadewa mempunyai saudara laki-laki kembar, bernama Pinten dan Tansen. Kelima anak laki-laki Pandu Dewanata lebih dikenal dengan sebutan Pandhawa Lima. Selain berayah Pandudewanata, Puntadewa dikenal juga sebagai anak Dewa pendarma, yang bernama Bathara Dharma.<br />Pada umumnya Puntadewa dianggap tokoh baik, berwatak putih suci, berbudi halus, sabar, berbelas kasih, setia, tidak mau mengecewakan orang lain, dan tulus ikhlas memberikan kepunyaannya kepada orang lain yang membutuhkan. Bahkan istrinya sekali pun jika diminta, akan diberikan. Karena perilaku yang teramat baik itulah, Puntadewa disebut sebagai manusia sempurna berdarah putih, atau manusia Ajatasatru, artinya manusia yang tidak mempunyai musuh.<br />Sebagai anak sulung, Puntadewa dipersiapkan menjadi raja. Namun sayang, Pandu Dewanata wafat ketika ke lima anak-anaknya masih kecil, sehingga untuk sementara negara Astinapura di titipkan kepada kakak Pandu yang bernama Destarasta, dengan janji bahwa nanti setelah Pandawa dewasa Kerajaan Astinapura akan diserahkan kepada Puntadewa. Namun janji tersebut tidak pernah ditepati. Buktinya, setelah Puntadewa dan ke empat adiknya dewasa, para kurawa yang didalangi Patih Sengkuni mencoba membunuh mereka dengan cara menjebaknya dalam sebuah rumah dan membakarnya hidup-hidup. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan "Bale Sigala-gala." Setelah tragedi berlalu, diantara puing-puing reruntuhan, didapatkan enam jenasah yang hangus terbakar, dan itu diyakini bahwa mereka adalah Kunthi Puntadewa dan ke empat adiknya. Dengan demikian tahta Hastina sudah aman dari pewarisnya. Maka segeralah Duryudana, anak sulung Prabu Destarastra naik tahta menjadi Raja Hastinapura.<br />Beberapa tahun kemudian, ada berita bahwa Puntadewa, Kunthi dan keempat adiknya masih hidup dan bahkan saat ini mereka sedang merayakan perkawinan Puntadewa dengan Dewi Drupadi di Negara Pancala. Agar Para Pandawa tidak merebut tahta Hastina, Destarastra menyarankan kepada Duryudana untuk memanggil mereka dan memberikan tanah kepada Puntadewa sebagai pengganti bumi Hastina. Tanah tersebut berupa hutan yang bernama Wanamarta. Walaupun merasa diperlakukan tidak adil, dengan ikhlas Puntadewa dan keempat adiknya melakukan pekerjaan besar, yaitu Babad Alas Wanamarta.<br />Dikisahkan bahwa Alas Wanamarta sesungguhnya merupakan sebuah Kraton "lelembut"yang sangat indah bernama Indraprasta, Prabu Yudistira, adalah nama rajanya. Ia mempunyai empat adik laki-laki bernama Dandunwacana, Dananjaya dan saudara kembar Nakula, Sadewa. Di dalam Wayang Kulit Purwa, Prabu Yudistira dan ke empat adik laki-lakinya bentuknya sulit dibedakan dengan Pandawa Lima. Prabu Yudistira seperti Puntadewa, Dandunwacana hampir sama dengan Bimasena, Dananjaya mirip Harjuna, sedangkan Nakula Sadewa tidak jauh berbeda dengan Pinten dan Tansen.<br />Ketika Puntadewa, adik-adiknya dan didukung para kawula berkumpul di hutan untuk memulai membabat hutan Wanamarta, Prabu Yudistira dan adik-adiknya merasa terusik, mereka marah dan ingin menggagalkan babad Alas Wanamarta. Namun niat itu diketahui oleh Harjuna, karena ia mempunyai pusaka 'Lenga Jayeng Katon' yang jika dioleskan di mata dapat melihat para makhluk halus. Maka terjadilah peperangan antara Pandawa dan para penguasa Kerajaan Indraprasta.<br />Pada akhirnya, Prabu Yudistira dapat ditundukan. Kerajaan Indraprasta diserahkan kepada Puntadewa. Jiwa Prabu Yudistira masuk ke dalam jiwa Puntadewa, diikuti oleh jiwa Dandunwacana bersatu dengan Bimasena, Dananjaya bersatu dengan Harjuna, si kembar Nakula dan Sadewa menyatu dengan si kembar Pinten dan Tansen.<br />Setelah peristiwa itu, keajaiban terjadi. Alas lebat Wanamarta berubah menjadi keraton megah dan indah, dengan nama Indraprasta. Puntadewa diangkat menjadi Raja dengan gelar Prabu Yudistira. Demikian juga Bimasena disebut juga Dandunwacana, Harjuna disebut Dananjaya, dan Pinten, Tansen disebut juga Nakula, Sadewa.<br />Sebagai ucapan syukur atas keberhasilan mendirikan Keraton Indraprasta yang besar dan sangat indah, jauh melebihi Negara Astinapura, Prabu Yudistira mengadakan upacara sesaji yang dinamakan Sesaji Raja Suya. Pada upacara tersebut, Prabu Yudistira mengundang Raja-raja dari seribu negara, termasuk Raja Astina Prabu Duryudana. Pada Upacara Sesaji Raja Suya, nampaklah kebesaran Prabu Yudistira yang dielu-elukan raja dari seribu negara dan juga kemegahan dan keindahan negara Indraprasta. Tentu saja Prabu Duryudana menjadi iri. Di dalangi oleh Patih Sengkuni, Prabu Duryudana ingin merebut Negara Indraprasta. Maka disusunlah siasat licik. Prabu Duryudana mengundang Puntadewa untuk bermain dadu dalam sebuah acara pesta. Pada puncak permainan dadu, Puntadewa mempertaruhkan negara Indraprasta beserta isinya, dan kalah. Akibatnya Puntadewa dan adik-adiknya, juga kawula Indraprasta terusir dari keraton. Mereka dibuang ke hutan dan hidup sengsara selama 13 tahun.<br />PUNTADEWAwatak putih yang meraja<br />Kekalahan atas permaian dadu dianggap sebagai salah satu sikap Puntadewa yang tidak bisa menolak ajakan Duryudana, karena hal itu akan mengecewakan saudara tua. Demikian juga, ketika Sri Kresna menyuruh Puntadewa untuk bersaksi dusta kepada Resi Druna bahwa Aswatama anak Druna telah tewas, pada hal yang terbunuh bukan Aswatama tetapi Estitama nama seekor gajah. Peristiwa lain, ketika perang Bharata Yuda, Puntadewa yang selama hidupnya belum pernah berperang, tidak kuasa menolak perintah Sri Kresna, untuk berperang melawan Prabu Salya. Darah putih yang mengalir dalam diri Puntadewa, membuat ajian Prabu Salya, Candrabirawa tak berdaya. Akhirnya Prabu Salya gugur di tangan Puntadewa.<br />Tiga peristiwa penting yang dialami Puntadewa, dicatat sebagai dosa-dosa Puntadewa, atau sejarah tragedi yang membawa korban. Namun mengingat catatan panjang kebaikan Puntadewa, tragedi-tragedi tersebut diterima sebagai akibat dari sebuah konflik batin seseorang untuk mempertahankan kesucian dan rasa belaskasih tanpa pamrih, dan juga sebagai panggilan darma dari seorang anak Bathara Dharma.<br />Konflik batin yang dialami Puntadewa, juga dialami setiap manusia. Di dalam batin seseorang atau disebut juga ‘jagad cilik’atau micro cosmos, konflik itu selalu terjadi. Dampak dari konflik tersebut akan mempengaruhi ’jagad gedhe’ atau macro cosmos.<br />Di dalam kitab Centhini jilid I, bab (pupuh) 75-77. dipaparkan sebuah illustrasi konflik batin manusia, dengan penggamabaran ‘Gedhong catur candhelanya tunggil,’ empat rumah dengan satu pintu. Masing-masing rumah dihuni oleh seorang raja. Walaupun keempat raja tersebut bersaudara, mereka mempunyai watak, karakter dan kesenangan yang berbeda-beda. Raja Mutmainah, bercahaya putih, adalah raja yang berwatak sabar, welas asih tulus dan suci. Raja Amarah, bercahaya merah, berwatak serakah dan ‘panasten.’ Raja Aluamah, berwarna hitam, mempunyai kesenangan makan yang berlebihan sehingga menjadi pelupa. Raja Supiyah, raja wanita, bercahaya kuning, senang pada keindahan, sikapnya selalu berubah, tidak dapat menepati janji. Dalam bab tersebut dituliskan bahwa Raja Aluamah, Raja Amarah dan Raja Supiyah dengan bala tentaranya bersatu untuk memerangi Raja Mutmainah. Perang besar yang memakan banyak korban terjadi. Raja Mutmainah berhasil meringkus ke tiga Raja dan memasukan ke dalam penjara. Mereka diberi makan untuk hidup, namun tidak boleh mencampuri kebijaksanaan Raja Mutmainah. Pintu satu-satunya yang terdapat dalam empat rumah dikuasai sepenuhnya oleh Raja Mutmainah.<br />Sebuah gambaran menarik untuk direfleksikan ke dalam batin manusia dalam wilayah jagad cilik, yang memberi kontribusi pada wilayah kehidupan jagad gedhe. Jika pada akhir sebuah konflik yang menang dan berkuasa adalah Raja Mutmainah, maka yang memancar keluar adalah cahaya putih, berwatak suci, welas asih, sabar dan tulus. Rupa-rupanya karakter itulah yang digambarkan pada sosok Puntadewa. Ketika para Pandawa Lima mengangkat Puntadewa sebagai raja, maka komitmennya adalah, bahwa apapun kebijaksanaan Raja, saudara-saudara lainnya mendukung, dan bahkan ikut menanggung akibat dari sebuah kebijaksanaan tersebut. Puntadewa sebagai jagad cilik, telah tiga kali menyelesaikan konflikyang tergolong besar dan dengan ikhlas, ia mau menanggung akibatnya. Namun karena ia tidak sendirian, ia adalah Raja negara besar Indraprasta, dalam wilayah jagad gedhe, maka orang-orang terdekat dan juga rakyat Indraprasta ikut menanggung dan bahkan menjadi korban kebijaksanaan Puntadewa.<br />Itulah Puntadewa. Ia menjadi tokoh yang dilematis. Kebaikan yang berlebihan dianggap sebagai wujud lain dari watak yang selalu memikirkan diri sendiri. Di dalam benaknya, hanya ada sebuah pemikiran, bagaimana caranya untuk bertahan dalam kesetiaan. Ia memang setia kepada panggilan dharma. Tetapi apakah dengan demikian ia juga setia dalam kedudukkannya sebagai pengayom? setia sebagai raja?<br />Pada akhir hidupnya, Puntadewa dan keempat adiknya mendaki alam keabadian yang disimbolkan Gunung Mahameru. Satu persatu keempat adiknya jatuh dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Mulai dari Sadewa, Nakula, disusul Harjuna dan kemudian Bimasena. Pada akhirnya, ketika sampai di sebuah Gapura nan indah, tinggalah Putadewa seorang diikuti oleh anjing kesayangannya. Puntadewa berniat memasuki pintu tersebut, namun penjaga gerbang tidak memperbolehkan anjingnya ikut masuk. Puntadewa besikeras untuk membawa anjingnya, karena baginya anjing tersebut telah berjasa memberi petunjuk jalan. Oleh karenanya, menjadi tidak adil jika anjingnya tidak diperbolehkan masuk. Ketegangan diantara keduanya terjadi. Pada saat itulah, anjing tersebut berubah wujud menjadi Batara Dharma, ayah Puntadewa. Peristiwa itu merupakan gambaran sebuah pendadaran kesetiaan yang terakhir bagi Puntadewa. Batara Dharma tersenyum puas, selama mendampingi anaknya, ia merasakan bahwa Puntadewa selalu berhasil dalam memerangi musuh batin yang menghalangi panggilan darma. Sebagai upah di akhir hidupnya, Batara Dharma menggandheng Puntadewa melangkah masuk di surga keabadian</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-32421895346857084852008-06-15T21:13:00.001-07:002008-06-15T21:15:37.613-07:00Isro Mikroj dalam Versi Supranatural<div align="center">ISRA DAN MI’ROJ<br />Sejarah Isro M’iroj Nabi Muhammad saw</div><div align="justify"><br />Dalam perjalanan isro mi’roj, diceritakan oleh syekh al alamah ajuddin dalam buku al kamil fittarikh jilid II bahwa cerita isra mi’roj dieritakan dalam riwayat bukhori dan muslim yakni berisi:<br />Pada suatu malam tatkala rasul sedang tidur dimasjidil haram dekat hijr ismail, datang malaikat jibril dan mikail. Nabi bertanya: untuk apakah engkau mendatangiku?, apa diperintahkan oleh Allah?. Malaikata lalu menjawab: kami diperintahkan oleh Allah. Kedua malaikat itu pergi, kemudian datang lagi tiga orang malaikat dan membawa air zam-zam. Mereka membedah perut nabi mengeluarkan segala kotorannya dan mengisinya dengan iman dan hikmah.<br />Malaikat jibril mengeluarkan nabi dari masjidil haram dan diluar telah tersedia dabbah yakni buroq. Dalam perjalanan jibril menyerahkan dua bejana, satu gelas berisi air susu dan satu gelas berisi khomer. Lalu nabi diperintah untuk memilih dan kemudian memilih susu dan meminumnya. Jibril berkata bagus sekali ya rosul, andaikata engkau meminum khamar maka niscaya rusaklah umatmu.<br />Sesampainya disuatu tempat, jibril menyuruh rasululoh turun dan sembahyang disuatu tempat yakni thoyyibah. Setelah perjalan diteruskan nabi turun kembali dan bersembahyang di bukit tursina dimaa nabi musa pernah bercakap-cakap dengan Allah. Perjalanan kemudian dilanjutkan kembali dan turun dibaetullahem tempat nabi isa dilahirkan. Yang pada akhirnya sampailah nabi dan jibril dimasjidil aqsha. Dimasjidl aqsha nabi dan jibril disambut oleh para nabi dengan salam serta melakukan shalat berjamaah dengan imamnya nabi muhammad saw.<br />Dilangit pertama nabi melihat seseorang laki-laki yang gagah perkasa. Sebelah kanannya tercium bau harum dan disebelah kirinya tercium banu busuk. Bila dia melihat umatnya masuk kesebelah kanan dia tertawa, namun bila dia melihat umatnya masuk kepintu sebelah kiri dia menangis. Nabi bertanya siapakah itu hai jibril: dia adalah nabi adam.<br />Naik kelangit dua bertemu nabi isa dan yahya. Dilangit ketiga dia bertemu yusuf as, dilangit keempat bertemu nabi idris, dilangit kelima bertemu nabi harun dan manusia yang mengitarinya adalah bani israil, dilangit keenam beliau melihat seorang laki-laki yang sedang menangis yakni nabi musa, karena dia merasa terlalu dibesar-besarkan oleh bani israil, padahal nabi musa sendiri merasa sebagai anak adam dan berada dibelakangnya. Dilangit ketujuh nabi bertemu nabi ibrahim yang wajahnya putih bersih yang sedang bersandar dibaetul makmur yang setiap harinya dimasuki 70.000 malaikat<br /><br />TINJAUAN ILMIAH<br />ISRA MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW<br />Oleh Prof. Dr. Tb. Bachtiar Rivai<br />Secara ppopulernya para psikologi mencakup studi tentang kemampuan insani yang para normal seperti misalnya telepati “clairvoyance” atau kemampuan mwlihat sesuatu diluar penglihatan biasa dan prekognisi atau pengetahuan luar indera. Bermacam-macam uji eksperimentalnya pada umumnya mencakup apa yang disebut ESP yakni exstrasentory perception dan PK atau psikokinesis. Uji PK ini yakni menggerakan berbagai macam benda dengan jalan memustakan pikiran kepada benda tersebut.<br />Adapu metafisika secara populernya mempersoalkan apa yang terdapat setelah atau dibalik yang bersifat benda atau materi. ”Maa ba’dattobi’ah adalah istilahnya menurut Hamka. Kalau fisika sebagai apa yang disebut ilmu pengetahuan positifnya sifatnya empiris terhadap hal-hal materiil, maka metafisika bersifat non non empiris terhadap hal-hal non materiil. Metafisika berusaha menemukan sikap intelektual yang tepat terhadap realitas terakhir. Hal ini dapat terlihat dari seretetan kepustakaan, mulai dari misalnya karya T Lobsang rampa. Menurut imanuel kant problema permanen atau masalah tetap yang dihadapi metafisika adalah terutama mengenai Tuhan, kelanggenagan hidup dan kebebasan.<br />Sikap dunia ilmu pengetahuan madzhab empiris atau exsperimental pada umumnya adalah skeptis terhadap para psikologi.metafisika dan bidang yang sejenis. Menurut madzhab empiris, kekuatan berfikir semata-mata tidak dapat membuktikan adanya sesuatu. Polemik ini pada hakikatnya dapat dikembalikan kepada perdebata klasik antara fulsuf yunani purba plato dan aristoteles.<br />Apa yang dikemal dengan metode ilmiah khususnya bagi ilmu-ilmu pengetahuan alam, pada dasarnya adalah metode eksperimentil atau metode induktif. Cara berfikir induktif ini adalah menarik kesimpulan dari yang khusus menjadi yang umum, dari yang sebagian menjai yang keseluruhan, dari yang individuil menjadi yang universil. Atau menurut stephen brush sebagai baconian theory. Secara populer menurut bacon semua ilmu pengetahuan yang dapat dipercaya harus berasal dari percobaan(eksperimen) dan pengamatan (observasi). Menurut madzhab ini teori-teori hanya dapat diperkembangkan setelah cukup fakta-fakta terkumpulkan, untuk selanjutnya dihubung-hubungkan satu sama lainnya dan kemudian menyelenggarakn eksperimen-eksperimen lebih lanjut untuk memperoleh fakta-fakta selanjutnya.<br />Selain otu menurut bapak dari teori relativitas kenisbian, Einstein bahwa struktur dasar dari setiap ilmiah harus datang dari kekuatan berfikir, dan bukan dari pengalaman. Azaz fundamentalnya adalah penemuan bebas dari intelek insani. Eksperimen atau percobaan tidak dapat memainkan peranan dominan dalam memperkembangkan sesuatu teori.<br /><br />ISRO MI’ROJ PERISTIWA ILMIAH SUPERNATURAL<br />Al-qur’an juz 15 surat 17 ayat 1 menjelaskan: maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya disuatu malam dari masjidil harom kemasjidil aqsha yang telah kami berkahi disekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami.nabi Muhammad dimi’rojkan Tuhan pada tanggal 27 rajab setahun sebelum beliau hijrah kemadinah atau sesudah 12 tahun beliau bertugas kenabian.<br />Dari mekah sebagai ibukota buni atau sumbu bumi, beliau dibernagkatkan dari masjidil<br />Haram sebuah masjid yang terletak tepat ditengah-tengah kota mekah, tampat yang terletak dilembah yang dibatasi oleh daerah al-qhisyayiyah, al-shamiah, sugal hil dan ash-shubukah, dikelilingi gunung batu, jabal ka’bah , jabal qal’ah,jabal tsur dan jabal qubaisyi.<br />Dengan berkendaraan alat yang dalam Al-quran disebut mara’ dan dalam ilmu phisiko disebut neutrini, yakni suatu partikel yang tidak mengenal waktu dan ruang, dan berkecapatan ribuan kali kecepatan cahaya atau sinar, (300.000 km perdetik), nabi Mubahhamad meninggalkan bumi menuju keplanet sidratul muntaha, sebuah tata surya sejauh 50.000 milyar km dari bumi, ddengan singgah sebentar diplanet-planet mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus, pluto dan akhirnya tiba diplanet sidratul muntaha. Adapun planet ini, beberapa ilmuwan amerika seperti DR. Gerry Neugebaur, direktur-direktur observatorium palomar institut fisika dan ruang angkasa Universitas Carnel di itacha new york dengan mempergunakan satelit astronomi inframerah yang dikendalikan oleh lab propulsi jet di california.<br />Menurut alquranulkarim sifat-sifat dari plenet sidratulmuntaha adalah planet yang terbesar, tertinggi dan tejauh dari matahari, dan tidak dapat dilampaui oleh umat manusia manapun. Dengan demikian tercatat sepuluh planet dalam tata surya sebagaimana yang diterangkan dalam al-quran (ayat 53: 14) dan tidak 9 buah sebagaimana diternagkan oleh astronomi.<br />Sejarah mencatat bahwa pada waktu nabi dimi’rojkan ke 10planet tersebut mengelompok di satu sisi matahari, dengan kata lain semua planet itu sebagai aak-anak matahari berada dalam satu poros yang disebut grand allignment atau planitory elignment.penomena angkasa yang demikian itu terjadi sekali dalam 500 tahun, phenomena mana biasanya disertai oleh banyak peristiwa kosmis berupa bencana alamseperti gunung-gunung meletus, banjir angi taufan, hujan lebat, peperangan dan sebagainya yang menelan banyak korban jiwa manusia.<br />Posisi planet yang demikian itu terjadi padatanggal 10 maret 1982, hal ini bumi telah menimbulkan beberapa peristiwa kosmis seperti meletusnya beberapa gunung antara lain gunung galunggung dijawa barat, banjir besar disumatera selatan, nikaragua peperangan iran-iraq, falkland, libanon dan lain-lain. Sebagaimana kita ketahui, bumi kita terletak sepenuhnya didalam sitem dari binatang yang disebut matahari. Dalam ilmu astronomi sistem ini dikenal dengan nama tata surya atau solar sistim.<br />Dengan demikian bumi dan planet-planet lainnya seperti mercurius, venus,mars, jupiter,uranus, saturnus, pluto dan munthaha terletak sepenuhnya dalam sistem dari bintang yang disebut matahari itu. Kita mengetahui bahwa jarak dari bumi kematahari adalah 150 juta km atau sekitar 8 menit perjalanan cahaya. Selanjutnya jarak dari matahari keplanet venus ada 109 juta km, dari bumi kevenus ada 300 juta km. Dari bumi keplanet mars 335 juta km. Matahari merupakan suatu bintang dengan berat 2 milyar milyar ton atau dengan angka 2x27-nol ton. Suhu pada kulit matahari adalah 6000 derajat celcius dan dipusatnya 20 juta derajat celcius.<br />Kembalikepada peristiwa mi’roj nabi muhammad yakni perjalanannya dari bumi ke planet yang terjauh dalam sistim tata surya adalah sesuai dengan pelaksanaan perintah Allah kepadanya. Sejarah kenabian dan kerasulan telah membuktikan bahwa Tuhan telah menurunkan kedunia sebanyak 24.000 nabi diantaranya yang menjadi rosul 313 dan darijumlah ini yang wajib diketahui dan diimani adalah 25.<br />Adapun yang menyangkut dengan penerbangan antara planet, dapat disebut bahwa nabi adam telah datang keplanet bumi dari planet muntaha dan jika nabi isa telah pergi dari bumi. Maka dua kejadian itu telah menjadi bukti atas kekuasaan Allah dalam memberangkatkan Muhammad dari bumi, kemudian mengembalikannya dalam keadaan selamat kebumi lagi.<br />Penerbangan antar planet sekarang ini telah menjadi puncak kesanggupan umat manusia, maka oleh karena itu peristiwa besar itu dapat dijadikan uswah hasanah atau contoh dari tauladan yang baik bagi umat manusia. Telah menjadi suatu kenyataan bahwa pada waktu yang akhir-akhir ini telah berlaku penerbangan dan pendaratan antar planet, yang dilaksanakan manusia, menurut perkembangan dan ketinggian ilmu pengetahuan dan teknologi modern.<br />Peradaban tinggi yang terjadi pada waktu sekarang ini telah dibuktikan dan didahului abad ke xx ini, umat manusia berkat ketinggian ilmu pengetahuan dan teknologinya sedikitnya telah mendekati apa yang telah dicapainabi muhamad saw.antara lain dengan misi penerbangan apolo II dari ameriak serikat,yang telah berhasil mendaratkan manusia pertama dibulan dan mengembalikannya dengan selamat kebumi, suatu hasil gabungan daya pikir dan kemajuan teknik umat manusia.namun demikian manusia harus menyembah dan berterimakesih kepada Allah yang telah memberikan kepintaran dan tidak bertekuklutut pada hasil otak dan tangan para manusia astronut seperti dari apolo 1 dan II yakni thomas staffard, vance brand, donal slayton, juga pada pemimpin misi apolo XII seperti neil amstrong dan kawan-kawannya.<br />Demikian para penerbang angkasa luar lainnya seperti kosmonout Gagarin dengan soyuz 16 atau solyut 8. sebuah roket uni sovyet yang diberi nama G-I dengan tinggi 122 meter merupakan suatu pesawat angkasa yang dikirim keplanet amrs, mengorbit diseputar planet tersebut, pesawat mana kemudian ditarik kembali kebumi. Bila pada abad ke XX ini umat cerdik pandai yang dilengkapi dengan ilmu pengetahuan modern dan teknologi yang sangat tinggi, masih sangsi, meraba-raba dan menduga-duga adanya kehidupan diplanet mars dan planet-planet lainnya didaerah tata surya, maka Al-quran dengan jelas dan tegas mengatakan bahwa diplanet-planet dalam daerah tata surya ada kehidupan berupa manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Selain itu ayat 42:29 mengatakan dan dari pertanda-pertandanya ialah penciptaan planet-planet dan bumi seisinya serta apa yang ia kembang biakan pada keduanya (planet dan bumi) dan mahluk bejiwa (dabbah) dan diatas pengumpulan mereka ketika dia kehendaki adalah menentukan.<br />Memang untuk tempat hidup manusia semua planet itu diciptakan Allah. Adam dilahirkan dan dibesarkan diplanet sidratul muntaha kemudian melakukan perjalan antar planet untuk akhirnya turun diplanet bumi (jabal rahma) bahwa memang ada penghuninya berupa manusia, hewan dan tumbuhan diplanet-planet dalam daerah tata surya, terbukti adanya piring-piring terbang (unidentified flying object) yang sering berkeliaran disekitar bumi kita ini.<br />Diantara kota Tortaleza dan rio de janeiro (brazil) sebuah piring terbang membayangi pesawat penumpang selama satu jam 20 menit demikian tutur kapten pilot gerzon macciel de Brutto yang mempunyai pengalaman terbang selama 22 tahun.juga seorang pilot dari aerolines argentines bernama Brutto telah melihat bersama semua penumpang benda yang berkilauan itu.<br />Dan untuk menyelidiki kebenaran keadaan ini, telahdikonstruksikan sebuah roket yang diberi nama vikin I yang dari bumi/pasadena secara teleskopis dapat diperintahkan oleh tangan robot yang terdapat dalam roket tersebut. Untuk menjulur keluar dan dapat mengambil sedikit tanah dari planet mars untuk disimpan dilaboratorium mini yang telah tersedia didalam robot viking I itu,<br /> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-3643279233182241602008-06-15T21:11:00.001-07:002008-06-15T21:13:03.014-07:00Sucinya Ramadhan<div align="center">RAMADHAN AKAN MENJELANG</div><div align="center">Apa Persediaan Kita? </div><div align="justify">Bulan Ramadhan hampir tiba. Ramadhan adalah tetamu agung umat Islam, yang membawa keampunan, rahmat, kebajikan dan berkat. Kelebihannya mendorong minat menambah amal ibadat.<br />Biasanya kita akan gembira menyambut mana-mana tetamu yang akan mengunjungi kita, bahkan akan terlebih dahulu membuat persiapan sambutan yang selayaknya. Begitulah dengan ketibaan bulan Ramadan ini. Umat Islam yang sebenar pasti akan gembira menyambutnya, dan akan mengalu-alukan dengan membuat berbagai persediaan yang bersesuaian sebagaimana amalan Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam dan amalan para ulama salafussalih ketika menyambut kedatangan tetamu mulia itu.<br />Berikut ini dicatatkan beberapa perkara yang perlu diketahui dan diamalkan berhubung dengan bulan Sya'ban sebagai persediaan menyambut bulan Ramadhan yang akan menjadi tetamu kita.<br />1. Bergembira dan Berdoa<br />Bulan Rejab, Sya'ban dan Ramadhan merupakan bulan-bulan agung. Bulan Rejab disebut baginda Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai bulan Allah, Sya'ban sebagai bulan baginda dan Ramadhan sebagai bulan umat Islam.<br />Sabda baginda:<br />Maksudnya: 'Rejab adalah bulan Allah, Sya'ban bulanku dan Ramadhan bulan umat ku'.<br />(AI Jami'al-Shaghir: 2-9)<br />Salah satu daripada ketiga-tiga bulan itu, ialah bulan Sya'aban telah dinisbahkan baginda kepada diri baginda dan ini membawa pengertian bahawa keagungan bulan Sya'ban bertambah kerana ia disandarkan kepada manusia yang paling agung dan mulia. Bahkan dalam satu riwayat Nasa'i dari Aisyah disebutkan bahawa bulan Sya'ban termasuk bulan yang paling disukai Nabi. Dalam bulan ini Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam, memperbanyak puasa sunat.<br />Manakala bulan Ramadhan adalah bulan yang dinisbahkan kepada umat baginda, iaitu umat Islam, penisbahan Ramadhan kepada umat Islam adalah sebagai simbolik kepada masa dan peluang umat Islam untuk beramal dan melipat-gandakan usaha yang berkebajikan di dalamnya. Dalam bulan Ramadhan al-Quran diturunkan, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan dan lain-lain kelebihan lagi. Maka tujuan dari simbolik ini, umat Islam melipat-gandakan ibadah di dalamnya dan supaya menyambut ketibaannya dengan suka dan gembira, berdoa dan mengharap supaya sampai ke Ramadhan yang mulia. Sehubungan dengan kegembiraan menyambut Ramadhan ini, At-Thabrani dan lain-lain meriwayatkan dari Anas Radiallahu'Anh, bahawa Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam sebelum tiba bulan Ramadhan, mulai dari masuk bulan Rejab, baginda sering berdoa. Diantara doa baginda itu ialah:<br />Maksud: 'Ya Allah berilah keberkatan kepada kami di bulan Rejab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan'.<br />Rasulullah Sallallahu'Alaihi Wasallam juga mengembirakan para sahabatnya sempena menyambut ketibaan bulan Ramadhan mulia ini.<br />Perkara ini pernah diceritakan oleh Salman al-Farisi sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan lain-lain, bahawa apabila tiba akhir bulan Sya'ban Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan khutbah kepada para sahabat yang antara lain mengandungi beberapa panduan dan dorongan untuk memperbanyak amal ibadah dalam bulan Ramadhan.<br />Panduan dan dorongan yang diberikan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam ini membuatkan para sahabat merasa gembira menyambut ketibaan bulan Ramadhan mulia ini.<br />2. Puasa Sunat<br />Salah satu kegiatan ibadah yang perlu dilakukan dalam bulan Sya'ban ialah memperbanyak puasa sunat, sama ada puasa sunat khas Sya'ban, puasa sunat lsnin dan Khamis ataupun puasa sunat kadha.<br />Perkara ini telah dipraktikkan sendiri oleh Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam sebagaimana hadis'Aisyah:<br />Maksudnya : 'Daripada 'Aisyah Radiallahu 'anh, katanya : Aku tidak pernah melihat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menyempurnakan puasa dalam satu bulan, melainkan bulan Ramadhan, dan aku tidak melihat baginda dalam mana-mana bulan lain lebih banyak berpuasa melainkan dalam bulan Sya'ban. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)'.<br />Banyak lagi hadis-hadis yang memperkatakan bahawa puasa sunat yang paling banyak dilakukan baginda ialah dalam bulan Sya'ban. Di samping sebagai menyambut ketibaan bulan Ramadhan, baginda pernah ditanya oleh Usamah bin Zaid tentang hikmat puasa yang dilakukan baginda dalam bulan Sya'ban. Baginda bersabda:<br />Maksudnya: 'Bulan Syaban yang berada diantara Rejab dan Ramadhan adalah bulan yang dilupakan manusia dan ia adalah bulan yang diangkat padanya amal ibadah kepada Tuhan seru sekalian alam, maka aku suka supaya amal ibadah saya diangkat ketika saya berpuasa'.<br />Di antara puasa sunat yang dilakukan Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam termasuklah puasa sunat kadha yang tidak sempat dilakukan baginda sempena sesuatu yang sudah lepas masanya. Berkata lbnu Hajar, ketika mengulas perkara ini:<br />Ertinya: Adalah baginda Sallallahu Alaihi sallam apabila luput daripadanya mana-mana amalan sunatnya, baginda akan mengkadhanya, seperti sunat-sunat yang ada dalam sembahyang dan sembahyang malam. Begitu juga apabila masuk bulan Syaban dan baginda mempunyai baki puasa sunat yang belum dilakukan, baginda akan mengkadhanya dalam bulan Syaban itu'.<br />Dalam perkara puasa sunat di dalam bulan Sya'ban ini, mengikut pendapat yang muktamad adalah boleh berpuasa sunat walaupun sudah pertengahan bulan Sya'ban tetapi puasanya itu bersambung dengan hari-hari sebelumnya, yakni dia telah berpuasa sunat mulai sebelum masuk pertengahan Sya'ban. Adapun berpuasa sunat sebelum masuk pertengahan bulan Sya'ban saja tidak dipertikai keharusannya.<br />3. Mengkadha Puasa Wajib<br />Puasa Ramadhan yang tertinggal tetap wajib dikadha pada bila-bila masa, tetapi bulan Sya'ban pada tahun berkenaan merupakan masa atau pcluang terakhir buat tahun itu untuk mengkadha puasa Ramadhan yang tertinggal. Maksud peluang terakhir disini ialah bagi mengelakkan membayar fidyah, kerana jika sudah masuk bulan Ramadhan kedua, sedangkan puasa Ramadhan tahun yang sebelumnya belum dikadha, maka disamping kewajipan mengkadanya, wajib pula mengeluarkan fidyahnya.<br />Bagi sesiapa yang masih belum mengkadha puasa Ramadhan tahun lepas, eloklah mengambil kesempatan mengkadhanya pada bulan Sya'ban ini agar tidak terkena wajib membayar fidyah.<br />Sehubungan dengan perkara wajib mengkadha puasa Ramadhan bagi wanita wanita yang sedang berhaid di bulan Ramadhan, 'Aisyah Radiallahu'anh pemah memberi keterangan kepada Mu'azah al'Adawiah yang antara lain berbunyi:<br />Maksudnya: 'Maka kita diperintahkan mengkadhapuasa (kerana kedatangan haid) tidak disuruh mengkadha sembahyang yang tertinggal semasa kedatangan haid)'.(Hadis riwayat Muslim).<br />Dan bagi 'Aisyah sendiri yang' tidak sunyi dari menerima tabiat semulajadi wanita itu, mengambil inisiatif mengkadha puasanya yang tertinggal di bulan Sya'ban sebagaimana dalam hadis :<br />Maksudnya: 'Daripada 'Aisyah, katanya:<br />Saya mempunyai puasa Ramadhan yang tertinggal, dan saya tidak berupaya menggantinya melainkan dalam bulan Sya'ban".<br />(Hadis disepakati Bukhari dan Muslim).<br />Dalam satu keterangan disebutkan 'Aisyah tidak berupaya mengkadha puasanya dengan segera kerana kesibukannya melayan baginda Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam sebelum masuk bulan Sya'ban. Bagaimanapun apabila bulan Sya'ban muncul barulah dia berkesempatan mengkadha puasanya, kerana pada bulan (Sya'ban ini baginda Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam sudah mulai sibuk hendak menyambut bulan Ramadhan dengan berpuasa sunat.<br />Fidyah<br />Di antara makna Fidyah dalam hal puasa ialah bayaran denda kerana tidak berpuasa Ramadhan dengan sebab-sebab tertentu atau kerana melambat-lambatkan mengkadha puasa Ramadhan sehingga masuk Ramadhan berikutnya.<br />Diantara sebab-sebab wajib mengeluarkan Fidyah puasa ialah:<br />1. Tidak berupaya berpuasa iaitu seseorang yang wajib berpuasa, tetapi tidak sanggup lagi mengerjakannya disebabkan tua, lemah dan sekiranya dia berpuasa tidak akan dapat menanggung kepayahannya.<br />2. Orang yang sakit yang tidak ada harapan sembuh dan tidak berupaya melakukan puasa.<br />3. Perempuan hamil atau yang sedang menyusukan anak, iaitu jika sekiranya mereka ini berpuasa, maka takut akan mendatangkan mudarat kepada anak yang dikandung atau bolch mengurangkan air susu yang akan memberi kesan kurang baik kepada anak yang menyusu.<br />4. Sesiapa tidak mengkadha Ramadhan pada tahun berkenaan sehingga masuk Ramadhan berikutnya tanpa 'uzur syar'i. Khusus bagi sebab yang keempat ini, maka bagi sesiapa yang telah terlanjur melambat-lambatkan kadha puasa Ramadhan, padahal ia boleh mengkadha puasanya itu dengan tiada 'uzur sehingga masuk Ramadhan lain, maka tetaplah juga wajib ke atasnya mengkadhanya sebanyak hari-hari Ramadhan yang ditangguhnya itu disamping itu wajib pula mengeluarkan fidyah mengikut kadar hari-hari berkenaan, iaitu sebanyak satu mud atau 15 tahil atau 566.99 gram beras untuk satu hari. Ertinya satu hari puasa Ramadhan yang ditinggalkan maka fidyahnya satu mud, jika dua hari, fidyahnya dua mud, jika tiga hari, fidyahnya tiga mud begitulah seterusnya. Walau bagaimanapun, kadar jumlah satu, dua atau tiga mud itu boleh berganda. Umpamanya sehari puasa Ramadhan yang ditinggalkan fidyahnya ialah satu mud, tetapi jika masuk tahun kedua belum dikadha fidyahnya berganda menjadi dua mud. Masuk tahun ketiga menjadi tiga mud sehinggalah dikadha dan begitulah seterusnya. Jadi bagi sesiapa yang belum mengkadha puasa Ramadhannya, eloklah mengkadhanya dalam bulan Sya'ban ini bagi mengelakkan fidyahnya berganda lagi. Perlu juga di ingat bahawa disamping kewajipan membayar fidyah, dan mengkadha puasa Ramadhan,adalah wajib bertaubat tidak akan meninggalkan puasa Ramadhan lagi atau melambatkan mengkadhanya jika tidak ada 'uzur syar'i, kerana meninggalkan puasa Ramadhan tanpa'uzur adalah haram, dan jika ditinggalkan juga tanpa, 'uzur, wajiblah dikadha dengan segera, dan jika dilambat lambat mengkadha nya tanpa 'uzur hukumnya adalah haram.<br />Orang Yang Sudah Meninggal<br />Orang yang meninggalkan puasa Ramadhan kerana 'uzur syar'i seperti sakit atau dalam musafir sama ada satu hari atau lebih, kemudian dia mati sebelum berkesempatan mengkadhanya, maka tidak wajib dikeluarkan fidyah puasa yang ditinggalkannya itu. Dia juga tidak berdosa kerana dia dikira tidak dapat melakukan yang wajib atasnya disebabkan suatu 'uzur atau halangan yang dibenarkan syara'.<br />Bagaimana jika dia mati setelah berkeupayaan dan berpeluang mengkadhanya, namun dia tidak mengkadhanya, maka pihak walinya tidak perlu mengganti puasanya dan tidak sahhukumnya,kerana puasa itu dikira ibadah peribadi yang tidak dapat diwakilkan semasa hidup.<br />Berkata Imam Nawawi:<br />Ertinya: 'Sesiapa yang meninggalkan puasa Ramadhan (kerana 'uzur syara'), kemudian dia mati sebelum berkesempatan mengkadhanya, maka dia tidak wajib membayar fidyahnya dan tidak berdosa. Dan jikalau dia mati selepas berupaya mengkadhanya, walinya tidak perlu mengganti puasanya mengikut Kaul Jadid, yang perlu ialah membayar fidyah puasanya bagi setiap hari satu mud makanan yang diambil dari harta peninggalannya'. (Minhaj at-Thalibin: 77). </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-52340255148561591472008-06-15T21:08:00.001-07:002008-06-15T21:11:37.086-07:00Isro Mi'roj<div align="center">Tanda-tanda keagungan bulan Rojab :</div><div align="justify"><br />1. Qoola Rosulullohi shollallohu alaihi wasallama ,<br />"Innamaa summiya rojabun li annahu yatarojjabu fii hi khoirun katsiirun li sya'baana waromadloona"<br /><br />Bersabda Rosululloh saw,<br />"Adanya dinamakan bulan Rojab karena dia itu agung, di dalamnya mengandung kebaikan yang banyak (dan kebaikan yang banyak itu dipersiapkan) untuk menghadapi bulan Sya'ban dan bukan Romadhon"<br /><br />(Hadits keterangan dari shohabat Anas, diriwayatkan oleh Imam Hasan)<br /><br />2. Adanya peristiwa besar pada bulan ini, yaitu pada tanggal 27 Rojab, diperjalankanNya nabi Muhammad oleh Alloh. Peristiwa besar Isro' dan Mi'roj bertemunya Nabi Muhammad dengan Alloh secara langsung tanpa melalui perantara Jibril, dan ditetapkannya perintah kewajiban Sholat Lima.<br /><br />3. Menurut Sultan Auliya, Syech Abdul Qodir Jaelani, di dalam kitabnya Al-Ghoniyyah li thoolibi thoriqil haq Juz I halaman 173.<br />Disebutkan begini,<br />"Rojabu huwa ismun min asmaail mustaqoti was tiqooquhu minat tarjib huwa at ta'dzim"<br /><br />artinya,<br />"Kalimat ROJAB, dia itu nama sebagian nama-nama yang dikeluarkan, adapun mustaqnya dari TARJIB dan maknanya AGUNG.<br /><br />Masih menurut Syech Abdul Qodir,<br />Kalimat Rojab itu tersusun dari 3 huruf,<br />RO' singkatan dari Rohmatulloh (RohamtNya Alloh)<br />JIM singkatan dari Judulloh (KedermawananNya Alloh)<br />BA' singkatan dari Birulloh (KebaikanNya Alloh)<br /><br />4. Di dalam kitab Nazahatul Majalis /juz I/ hal 45<br />diceritakan,<br />Kerterangan dari shohabat Tsauban. suatu saat sahabat Tsauban di ajak berjalan-jalan oleh Rosululloh saw yang mana dalam perjalanannya itu melewati salah satu kuburan. Dan ketika berada di antara deretan kuburan, Rosululoh berhenti kemudian menangis. Setelah itu Rosul bersabda pada sahabt Tsauban,"Hai Tsauban, mereka yang di dalam kubur ini banyak disiksa dalam kuburnya. Maka aku berdoa kepada Alloh supaya mereka diringankan siksanya".<br />Kemudian Rosul bersabda,<br />"Yaa Tsauban, Lau shoomahaa uu laa i yauma min rojabin waqooma lailatam minhu maa 'adzaabuhu"<br />"Ya Tsauban, seandainya mereka yang disiksa itu waktu hidupnya mau puasa Rojab walau 1 hari dan sholat sunat Rojab walaupun hanya semalam maka pasti tidak akan mengalami siksa yang seperti itu"<br /><br />Sahabat Tsauban nanya lagi,<br />"Faqultu yaa Rosulullohi yashuumu yaumin waqiyaamu lailatin yamna u 'adzaabil qobri"<br />"Apa puasa 1 hari lalu sholat sunnat 1 malam (cuma 2 rokaat) bisa mencegah adzab kubur ?"<br /><br />Rosul jawab," Na'am" Ya memang benar,<br />sampai Nabi bersabda,<br />"Demi Dzat yang menguasai diriku dalam kekuasaannya, tidak ada orang muslim dan muslimat puasa 1 hari dari bulan Rojab dan sholat sunat Rojab, kecuali dicatat ibadah 1 tahun"<br /><br />5.Qoola Rosulullah saw,<br />"Shoumu awwala yaumin min Rojabin kaffaarotu tsalaatsa siniina, watstsaani kaffaarotu sanatain, watstsaalitsu kaffarotu sanatin tsumma kulli yaumin syahron"<br /><br />Bersabda Rosululloh saw,<br />"Puasa tgl 1 bulan Rojab menutup dosa 3 tahun. Puasa tanggal 2 bulan Rojab menutup dosa 2 tahun, Puasa tanggal 3 Rojab menutup dosa 1 tahun. Kemudian tiap-tiap hari (setelah tgl 3) menutup dosa 1 bulan."<br /><br />(hadits keterangan dari shohabat Ibnu Abbas)<br /><br />dan masih banyak lagi keterangan-keterangan yang menginformasikan tentang keutamaan bulan Rojab.<br /><br />Waktu kita sangat terbatas di dunia ini, moga-moga bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Alloh swt, melalui pintu-pintu yang sudah ditunjukkan oleh Rosululloh.<br /><br />Bagi yang menghendaki doa-doa di bulan Rojab, dan amalan-amalan yang dikerjakan di bulan Rojab silakan via japri saja.(huttaqi@sby.dnet.net.id) <a href="http://www.huttaqi.com/artikel.php?id_ttl=138">http://www.huttaqi.com/artikel.php?id_ttl=138</a><br /><br /><br />Isra' Mikraj Rasulullah SAWRASULULLAH saw mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh jibril, mika`il dan satu malaikat yang lain. Hati baginda saw dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman.ke dalam dada Rasulullah saw. Selesai pembedahan, didatangkan bintang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan "Isro'"<br />Isro' (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masdil-Aqsha):Sepanjang perjalanan (Isro') itu Rasulullah saw diiringi (ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat- tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah diarah oleh Jibril supaya berhenti dan bersembahyang dua rakaat. Antara tempat- tempat berkenaan ialah: Madyan dan Tursina, yaitu tempat nabi Musa as berbicara (munajat) dengan Allah; Baitul-Laham (tempat nabi 'Isa a.s dilahirkan).Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah saw menghadapi gangguan jin 'Ifrit dengan api jamung dan dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya : Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah- olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Raslulullah saw dibertahu oleh Jibril : Itulah kaum yang berjihad fisabilillah yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.Tempat yang berbau harum. Rasulullah saw diberitahu oleh jibril : Itulah bau kubur Masyitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetap teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai tuhan).Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril meberitahu Rasulullah : Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau separti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu neraka jahannam. Kata Jibril : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibril: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril : Itulah orang yang makan riba`.Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibril : Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali separti biasa. Kata Jibril: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibril : Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibril : Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatiankepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah saw tidak menghiraukannya. Kata Jibril: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.Tiba di masjid al-Aqsha, Rasulullah turun dari buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi ma`mum. Rasulullah saw terasa dahaga, lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat. Mi'roj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):Didatangkan mi'raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah saw dan Jibril a.s. naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah). Langit Pertama:Rasulullah saw dan Jibril masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan nabi Adam a.s. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan. Langit Kedua:Nabi saw dan Jibril naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan nabi 'Isa a.s dan nabi Yahya a.s. Langit Ketiga:Naik langit ketiga. Bertemu dengan nabi Yusuf a.s. Langit Keempat:Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan nabi Idris a.s. Langit Kelima:Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan nabi Harun a.s yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil. Langit Keenam:Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan nabi-nabi. Seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab. Langit Ketujuh:Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan nabi Ibrahim Khlilullah yang sedang bersandar di Baitul- Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah saw, nabi Ibrahim a.s. bersabda, "Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga yaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, nabi Irahim a.s bersabda, "Sampaikan salamku kepada umahmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanaman- ya ialah lima kalimah, yaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Makmur dan sholat. (Baitul- Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah). Tangga Kedelapan:Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu : Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata- permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya. Tangga Kesembilan:Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, yaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya. Tangga Kesepuluh:Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul- Arbab lalu dapat menyaksikan Allah Subhanahu wa Taala dengan mata kepalanya, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul- Nya: Allah S.W.T: Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S.W.T Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.Allah S.W.T: Aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembiran dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji- panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan Aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang. Selesai munajat, Rasulullah s.a.w di bawa menemui nabi Ibrahim a.s kemudian nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s. menyuruh Rasulullah s.a.w merayu kepada Allah S.W.T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga. Selepas Mi'roj:Rasulullah a.s turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini bagina bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peistiwa Isro'-Mi'roj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu a'lam. [Ringkasan dengan bahasa modern dari kisah Isro' Mi'roj dalam kitab Jam'ul-Fawaa`id] Isro' dan Mi'roj Salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam terjadi dalam bulan Rajab, yaitu mukjizat Isro' dan Mi'roj yang berlaku pada 27 Rajab. Firman Allah SWT dalam al-Isro', ayat 1 bermaksud : "Maha Suci Allah yang menjalankan hambanya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram (di Makkah) ke Masjidil Aqsa (di Palestin) yang Kami berkati sekelilingnya untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) Kami. Sesungguhnya, Allah jualah yang amat mendengar lagi maha mengetahui." Berdasarkan ayat itu, ulama sependapat bahawa Isro' dan Mi'roj terjadi terhadap Rasulullah SAW adalah dengan roh dan jasad walaupun ada mendakwa kejadian itu berlaku dengan roh saja. Isro' berarti berjalan di malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestin. Mi'roj pula berarti diangkat ke alam ghaib melalui langit yang berlapis-lapis dengan keizinan Allah SWT. PERJALANAN Isro' berarti berjalan di malam hari dari Masjidil Haram (di Makkah) ke Masjidil Aqsa (di Palestin). Ketika Rasulullah SAW diIsro'kan pada malam itu, baginda terlebih dahulu mengalami penbedahan dada, dilakukan oleh Malaikat Jibril dengan mengeluarkan segala kotoran dan diisi dengan iman dan hikmah, kemudian dibersihkan hati baginda dengan air zamzam dan dkembalikan semula. Dengan kendaraan dinamakan 'Buraq', Rasulullah ke Baitulmaqdis dan di Masjidil Aqsa, Rasulullah mengerjakan solat 2 rakaat sebelum Jibril menghidangkan dua jenis minuman khamar (khamr dalam bahasa Arab yang bermaksud sesuatu yang memabukkan, dalam konteks ni merujuk kepada air yg memabukkan) dan susu. Lantas Baginda memilih susu. Jibril berkata:"Benar, engkau telah memilih air susu adalah lambang kesucian dan seandainya engkau mengambil minuman keras niscaya akan tersesatlah engkau dan umat engkau." Ketika Mi'roj pula, Rasulullah menempuh perjalanan melalui tujuh lapis langit ditemani oleh Jibril. Langit pertama dimuliai oleh Adam, langit kedua Nabi Yahya dan Isa, langit ketiga Nabi Yusuf, langit keempat Nabi Idris, langit kelima Nabi Harun, langit keenam Nabi Musa dan langit ketujuh Nabi Ibrahim di Baitul Makmur. Malah ditempat lebih tinggi dari langit ketujuh itulah, Allah menyampaikan perintah mulia untuk Baginda dan umatnya,yaitu mengerjakan solat.Pada mulanya, perintah solat wajib itu menghendaki ia dilaksanakan 50 kali sehari semalam tetapi selepas nabi Musa menasihatkan Rasulullah supaya meminta dikurangkan kerana ia percaya umat Nabi Muhammad tidak akan berdaya melakukannya ,akhirnya mendapat keringanan Allah SWT untuk mengerjakan lima waktu solat saja. Selepas perintah solat itu, Rasulullah kembali kedunia dan tiba di Makkah ketika subuh. Begitulah perjalanan dari Makkah ke Palestin, kemudian naik kelangit dan lebih tinggi sebelum menerima perintah solat.Peristiwa Isro' dan Mi'roj ini tidak akan dapat diyakini kebenarannya jika kita bersandar kepada fikiran sahaja, tetapi hendaklah diyakini berdasarkan iman dan pegangan kepada Islam serta kebenaran Rasul.Sesungguhnya, mukjizat Isro' dan Mi'roj memperlihatkan kekuasaan Allah SWT.PERISTIWA Menerusi peristiwa Isro' dan Mi'roj kita diceritakan berbagai kisah yang dilihat oleh Rasulullah. Hadis At-Tabrani dan Al-Bazar menjelaskan Rasulullah melihat: 1.Satu kaum yang bercucuk tanam dan menuai hasil pada hari yang sama (menanam, menuai dan kemudian mengeluarkan hasil).Mereka ialah orang yang berbelanja Fisabilillah yang menerima ganjaran yang besar di sisi Allah hingga 700 kali ganda. 2.Kaum yang menghempap kepala kebatu kemudian pecah berkecai, ia bercantum semula.Meraka adalah kaum yang malas mengerjakan solat fardu. Contohnya, bila sakit tinggal solat, ada masa buat, tak ada masa tak buat, bila berjalan jauh tinggal solat, sibuk bekerja tinggal solat, kenduri tinggal solat , bila berlaku kematian tinggal solat dengan alasan sibuk dan sebagainya. 3.Kaum yang berpakaian koyak di hadapan dan belakang, makan pohon yang berduri, daun yang pahit dan batu-batu Jahannam. Mereka adalah kaum yang tidak membayar zakat. 4.Kaum yang ditangan ada daging busuk dan baik , kemudian mereka memilih yang busuk adalah kaum yang ada isteri atau suami tapi suka berzina dengan orang lain.5.Kaum yang kumpul kayu besar dan tak larat mamikulnya tetapi ditambah lagi.Mereka adalah kaum yang suka ambil amanah tapi tak menunaikannya.6.Kaum yang menggunting bibir mulut mereka. Mereka adalah orang yang suka sambung fitnah atau menambah. 7.Ditunjukkan juga syurga yang tidak dapat digambarkan keindahannya. 8.Ditunjukkan juga lembah neraka yang busuk. Hadis di riwayatkan oleh Abu Said dan di keluarkan oleh Baihaqi pula menceritakan Rasulullah melihat: Melihat kaum yang buncit perut,cuba berdiri kemudian tersungkur ke hadapan.Mereka adalah orang yang makan riba. Melihat satu kaum yang bibir setebal bibir unta, menelan bara api dan keluar ikut dubur.Mereka adalah orang yang makan harta anak yatim. Melihat satu kaum yang memotong daging rusuk dan dimakannya.Mereka adalah orang yang suka menabur fitnah dan menganiayai orang lain. Hadis oleh At-Tarmizi dari Ibnu Mas'ud pula menceritakan : Rasulullah apabila berjumpa Nabi Ibrahim telah dipesankan: " Anjurkan umatmu memperbanyak-kan tanaman di syurga. Rasulullah bertanya apakah tanamannya, jawabnya Ucapkanlah "Subhanallah Walhamdulillah walailaha illallahu Allahu akbar, wala haula wala quwatailla billah." Buletin Al-Barakah 1998-----------------------------------"Dan berilah peringatan serta amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat. " ( As-Syu'Araa, 214)-----------------------------------PERINGATANBESARBUATKAUMWANITADipetik dari Kitab Muhimmah karangan Sheikh Abdullah bin Abdul Rahim Fathoni 1384 Hijrah. Diceritakan oleh Sayyidina Ali RA.; Adalah pada suatu hari masuk aku ke dalam rumah Nabi SAW. dan ada sertaku isteriku, Siti Fatimah RA. Maka tatkala aku dekat denganpintu,makasabdaNabiSAW."Siapayangdipintuitu?"Maka sahut Siti Fatimah; "Kami dengan suami kami, Ali. Hamba datang untuk menghadapengkauyaRasulullah".Maka tatkala Rasulullah membuka pintu bagi kami, tiba-tiba kami dapati akan Nabi hal keadaannya menangis akan sebagai tangis yang sangat.Makaataku(SayyidinaAliRA.)baginya;"Penebusmu [adalah] aku, engkaulah bapaku dan ibuku Ya, Rasulullah. apakah yang menyebabkanengkaumenangis?"Maka sabda Rasulullah SAW.;"Bahawa sesungguhnya telah aku lihat pada malam Mi'roj, beberapa perempuan daripada umatku di dalam siksa yang amat sangat. Maka sangatlah salah pekerjaan mereka itu., kerana itulah yang menyebakan aku menangis kerana keadaan mereka yang tersangat siksa".Berkata Sayyidina Ali RA.;"Ya, Rasulullah, bagaimanakah engkau lihat akan keadaan mereka itu?"Maka sabda Rasulullah SAW.;Telah aku lihat seorang perempuan yang tergantung dengan lidahnya dan api neraka yang sangat panas dituangkan ke dalam lehernya; dan Aku lihat seorang perempuan yang tergantung dengan rambutnya dan mendidih otak kepalanya; dan Aku lihat pula seorang perempuan yang tergantung dengan dua kakinya pada hal terikat lagi terlipat dan telah mengeluarkan segala malaikat yang menyiksa itu dengan dua tangannya daripada pihak belakang lalu dilumurkan minyak tanah pada badannya dan dituangkan air panas ke dalam lehernya; danAku lihat seorang perempuan yang tergantung dengan dua susunya dan buah zaqqum itu dituangkan masuk ke dalam lehernya. (Ada pun buah zaqqum itu adalah buah kayu di dalam neraka yang amat pahit dan apabila memakan mereka itu akannya, nescaya menggelegak (mendidih) segala isi perut mereka itu, dan otak dan gusi mereka itu dan keluar lidah apinya daripada mulut mereka itu) dan Aku lihat pula seorang perempuan yang tergantung pada hal memakan ia akan daging dirinya manakala api neraka dinyala-nyalakan daripada pihak bawahnya; danAku lihat pula seorang perempuan yang tergantung lagi menambat oleh segala malaikat akan dua kakinya kepada dua susunya dan ditambatkan dua susunya kepada ubun-ubunnya dan dijadikan atas badannya itu beberapa ekor ular dan kala hak keadaannya memakan ia(ular dan kala) akan dagingnya dan meminum ia(perempuan) akan darahnya; danAku lihat pula seorang perempuan yang tergantung hal keadaannya buta dan tuli dan kelu. Di dalam kerongkongnya api neraka pada hal keluar otak daripada kepalanya dan lagi mengalir ke dalam hidungnya dan segala badannya itu amat busuk lagi berputar-putar (menggelupur) separti terkena penyakit yang besar; danAku lihat pula seorang perempuan yang tergantung hal keadaannya dipotong segala daging badannya daripada hadapan hingga ke belakang daripada segala anggota dengan gunting api neraka; danAku lihat pula seorang perempuan yang tergantung hal keadaannya hitam segala mukanya dan dua susunya dan api memakan isi perutnya; dan lagiAku lihat seorang perempuan yang tergantung kepalanya separti kepala babi dan tubuhnya separti tubuh keldai dan di atasnua itu beribu-ribu warna daripada azab; danAku lihat pula seorang perempuan atas rupa anjing dan api neraka itu masuk daripada bawah duburnya dan keluar daripada ia{api} daripada mulutnya dan segala malaikat itu memukul mereka itu akan kepalanya dan badanya dengan pemukul api neraka.Kata Sayyidina Ali RA;Maka berdirilah Siti Fatimah RA. kepada Nabi SAW. lalu berkata;"Hai kekasihku dan cahaya mataku, khabarkan olehmu apa dosa-dosa mereka itu hingga jatuh atas sekelian mereka itu dengan berbagai-baga siksaan itu?"Maka sabda Nabi SAW.;Ada pun perempuan yang tergantung dengan rambutnya dan mendidih otak kepalanya; maka bahawa sesungguhnya ia tiada mahu menutup ramb tnya daripada lelaki yang haram memandang dia,Dan adapun perempuan yang tergantung dengan lidahnya dan api neraka yang sangat panas dituangkan ke dalam lehernya; maka bahawa sesungguhnya ia menyakiti akan suaminya.Dan adapun seorang perempuan yang tergantung dengan dua susunya dan buah zaqqum itu dituangkan masuk ke dalam lehernya; maka sesungguh nya ia memberikan air susu suaminya [kepada bayi yang lain] dengan tiada izin suaminya.Dan adapun perempuan yang yang tergantung dengan dua kakinya di dalam kerongkongan api nereka itu; maka bahawa sesungguhnya ia keluar rumah dengan tiada izin daripada suaminya.Dan adapun perempuan yang tergantung dan memakan ia akan tubuhnya dan api neraka dinyala-nyalakan daripada pihak bawahnya; maka bahawa sesungguhnya ia memperhiasi tubuhnya kerana orang lain dan tiada memperhiasi bagi suaminya.Dan adapun perempuan yang tergantung lagi menambat oleh segala malaikat akan dua kakinya kepada dua susunya dan ditambatkan dua susunya kepada ubun-ubunnya dan dijadikan atas badannya itu beberapa ekor ular dan kala hak keadaannya memakan ia (ular dan kala) akan dagingnya dan meminum ia akan darahnya; bahawa sesungguhnya ia di dalam dunia tiada hendak bersuci badannya dan tiada hendak mandi junub dan haid dan daripada nifas dan meringan-ringan akan sembahyang.Dan adapun perempuan yang tergantung hal keadaannya buta dan tuli dan kelu. yang di dalam kerongkongan api neraka; maka bahawa sesungguhnya ia mendatangkan daripada anak zina dan ditambatkan kepada batang leher suaminya. (perempuan yang menduakan suaminya hingga mendapat anak zina dan dinyatakan anak itu adalah hasil daripada suaminya).Dan adapun perempuan yang tergantung kepalanya separti kepala babi dan tubuhnya separti tubuh keldai; maka sesungguhnya ia sangat mengadu-ngadu (adu domba/batu api) lagiamatdusta.Dan adapun perempuan yang separti rupa anjing dan api masuk ia ke dalam mulutnya dan keluar ia daripada duburnya; maka bahawa sesungguhnya ia adalah sangat membangkit akan manusia (mengungkit-ungkit pemberian atau pertolongan) lagi banyak dengki mendengki<br />Tanda-tanda keagungan bulan Rojab :<br /><br />1. Qoola Rosulullohi shollallohu alaihi wasallama ,<br />"Innamaa summiya rojabun li annahu yatarojjabu fii hi khoirun katsiirun li sya'baana waromadloona"<br /><br />Bersabda Rosululloh saw,<br />"Adanya dinamakan bulan Rojab karena dia itu agung, di dalamnya mengandung kebaikan yang banyak (dan kebaikan yang banyak itu dipersiapkan) untuk menghadapi bulan Sya'ban dan bukan Romadhon"<br /><br />(Hadits keterangan dari shohabat Anas, diriwayatkan oleh Imam Hasan)<br /><br />2. Adanya peristiwa besar pada bulan ini, yaitu pada tanggal 27 Rojab, diperjalankanNya nabi Muhammad oleh Alloh. Peristiwa besar Isro' dan Mi'roj bertemunya Nabi Muhammad dengan Alloh secara langsung tanpa melalui perantara Jibril, dan ditetapkannya perintah kewajiban Sholat Lima.<br /><br />3. Menurut Sultan Auliya, Syech Abdul Qodir Jaelani, di dalam kitabnya Al-Ghoniyyah li thoolibi thoriqil haq Juz I halaman 173.<br />Disebutkan begini,<br />"Rojabu huwa ismun min asmaail mustaqoti was tiqooquhu minat tarjib huwa at ta'dzim"<br /><br />artinya,<br />"Kalimat ROJAB, dia itu nama sebagian nama-nama yang dikeluarkan, adapun mustaqnya dari TARJIB dan maknanya AGUNG.<br /><br />Masih menurut Syech Abdul Qodir,<br />Kalimat Rojab itu tersusun dari 3 huruf,<br />RO' singkatan dari Rohmatulloh (RohamtNya Alloh)<br />JIM singkatan dari Judulloh (KedermawananNya Alloh)<br />BA' singkatan dari Birulloh (KebaikanNya Alloh)<br /><br />4. Di dalam kitab Nazahatul Majalis /juz I/ hal 45<br />diceritakan,<br />Kerterangan dari shohabat Tsauban. suatu saat sahabat Tsauban di ajak berjalan-jalan oleh Rosululloh saw yang mana dalam perjalanannya itu melewati salah satu kuburan. Dan ketika berada di antara deretan kuburan, Rosululoh berhenti kemudian menangis. Setelah itu Rosul bersabda pada sahabt Tsauban,"Hai Tsauban, mereka yang di dalam kubur ini banyak disiksa dalam kuburnya. Maka aku berdoa kepada Alloh supaya mereka diringankan siksanya".<br />Kemudian Rosul bersabda,<br />"Yaa Tsauban, Lau shoomahaa uu laa i yauma min rojabin waqooma lailatam minhu maa 'adzaabuhu"<br />"Ya Tsauban, seandainya mereka yang disiksa itu waktu hidupnya mau puasa Rojab walau 1 hari dan sholat sunat Rojab walaupun hanya semalam maka pasti tidak akan mengalami siksa yang seperti itu"<br /><br />Sahabat Tsauban nanya lagi,<br />"Faqultu yaa Rosulullohi yashuumu yaumin waqiyaamu lailatin yamna u 'adzaabil qobri"<br />"Apa puasa 1 hari lalu sholat sunnat 1 malam (cuma 2 rokaat) bisa mencegah adzab kubur ?"<br /><br />Rosul jawab," Na'am" Ya memang benar,<br />sampai Nabi bersabda,<br />"Demi Dzat yang menguasai diriku dalam kekuasaannya, tidak ada orang muslim dan muslimat puasa 1 hari dari bulan Rojab dan sholat sunat Rojab, kecuali dicatat ibadah 1 tahun"<br /><br />5.Qoola Rosulullah saw,<br />"Shoumu awwala yaumin min Rojabin kaffaarotu tsalaatsa siniina, watstsaani kaffaarotu sanatain, watstsaalitsu kaffarotu sanatin tsumma kulli yaumin syahron"<br /><br />Bersabda Rosululloh saw,<br />"Puasa tgl 1 bulan Rojab menutup dosa 3 tahun. Puasa tanggal 2 bulan Rojab menutup dosa 2 tahun, Puasa tanggal 3 Rojab menutup dosa 1 tahun. Kemudian tiap-tiap hari (setelah tgl 3) menutup dosa 1 bulan."<br /><br />(hadits keterangan dari shohabat Ibnu Abbas)<br /><br />dan masih banyak lagi keterangan-keterangan yang menginformasikan tentang keutamaan bulan Rojab.<br /><br />Waktu kita sangat terbatas di dunia ini, moga-moga bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Alloh swt, melalui pintu-pintu yang sudah ditunjukkan oleh Rosululloh.<br /> Bagi yang menghendaki doa-doa di bulan Rojab, dan amalan-amalan yang dikerjakan di bulan Rojab silakan via japri saja</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-26620660483304885112008-06-15T21:04:00.001-07:002008-06-15T21:07:21.608-07:00Salafi&Yusuf Qordhowi<div align="center">Pemikiran salafi mrt dr. yusuf qordhowi</div><div align="justify"><br />Yang dimaksud dengan “Pemikiran Salafi” di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur’an dan tuntunan Nabi SAW.<br />Kriteria Manhaj Salafi yang Benar<br />Adalah suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut :</div><ol><li><div align="justify">Berpegang pada nash-nash yang ma’shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh. </div></li><li><div align="justify">Mengembalikan masalah-masalah “mutasyabihat” (yang kurang jelas) kepada masalah “muhkamat” (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath’i. </div></li><li><div align="justify">Memahami kes-kes furu’ (kecil) dan juz’i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental. </div></li><li><div align="justify">Menyerukan “Ijtihad” dan pembaharuan. Memerangi “Taqlid” dan kejumudan. </div></li><li><div align="justify">Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend. </div></li><li><div align="justify">Dalam masalah fiqh, berorientasi pada “kemudahan” bukan “mempersulit”. </div></li><li><div align="justify">Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti. </div></li><li><div align="justify">Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan. </div></li><li><div align="justify">Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitinya. </div></li><li><div align="justify">Menekankan sikap “ittiba’” (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat “ikhtira’” (kreativiti dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi.<br />Inilah inti “manhaj salafi” yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktek. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur’an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah. Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan “negara ilmu dan Iman”. Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah.<br />Citra “Salafiah” Dirosak oleh Pihak yang Pro dan Kontra<br />Istilah “Salafiah” telah dirosak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap “salafiah”. Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formaliti dan kontroversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf. Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah cara “debat” dan “polemik”, bukan manhaj konstruktif dan praktikal. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan “Salafiah” ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil. Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formaliti dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa.<br />Sedangkan pihak yang kontra-salafiah menuduh faham ini “mundur”, senantiasa menoleh ke belakang, tidak pernah memandang ke depan. Fahaman Salafiah, menurut mereka, tidak menaruh perhatian terhadap masa kini dan masa depan. Sangat fanatik terhadap pendapat sendiri, tidak mau mendengar suara orang lain. Salafiah sinonim dengan anti pembaharuan, mematikan kreativiti dan daya cipta. Serta tidak mengenal moderate dan pertengahan.<br />Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini merosakkan citra salafiah yang hakiki dan penyeru-penyerunya yang asli. Barangkali tokoh yang paling menonjol dalam mendakwahkan “salafiah” dan membelanya mati-matian pda masa lampau ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beserta muridnya Imam Ibnul-Qoyyim. Mereka inilah orang yang paling patut mewakili gerakan”pembaruan Islam” pada masa mereka. Kerana pembaharuan yang mereka lakukan benar-benar mencakup seluruh disiplin ilmu Islam.<br />Mereka telah menumpaskan fahaman “taqlid”, “fanatisme madzhab” fiqh dan ilmu kalam yang sempat mendominasi dan mengekang pemikiran Islam selama beberapa abad. Namun, di samping kegarangan mereka dalam membasmi “ashobiyah madzhabiyah” ini, mereka tetap menghargai para Imam Madzhab dan memberikan hak-hak mereka untuk dihormati. Hal itu jelas terlihat dalam risalah “Raf’l - malaam ‘anil - A’immatil A’lam” karya Ibnu Taimiyah.<br />Demikian kuatnya serangan mereka terhadap “tasawuf” karena penyimpangan-penyimpangan pemikiran dan aqidah yang tersebar di dalamnya. Khususnya di tangan pengasas madzhab “Al-Hulul Wal-Ittihad” (penyatuan). Dan penyelewengan perilaku yang dilakukan para orang jahil dan yang menyalahgunakan “tasawuf” untuk kepentingan pribadinya. Namun, mereka menyadari tasawuf yang benar (shahih). Mereka memuji para pemuka tasawuf yang ikhlas dan robbani. Bahkan dalam bidang ini, mereka meninggalkan warisan yang sangat berharga, yang tertuang dalam dua jilid dari “Majmu’ Fatawa” karya besar Imam Ibnu Taimiyah. Demikian pula dalam beberapa karangan Ibnu-Qoyyim. Yang termasyhur ialah “Madarijus Salikin syarah Manazil As-Sairin ila Maqomaat Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in”, dalam tiga jilid.<br />Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekadar Ucapan Mereka<br />Yang perlu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah berarti sekadar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil tertentu. Adalah suatu hal yang mungkin terjadi, anda mengambil pendapat-pendapat salaf dalam masalah yang juz’i (kecil), namun pada hakikatnya anda meninggalkan manhaj mereka yang universal, integral dan seimbang. Sebagaimana juga mungkin, anda memegang teguh manhaj mereka yang kulli (universal), jiwa dan tujuan-tujuannya, walaupun anda menyalahi sebagian pendapat dan ijtihad mereka.<br />Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya harus mengambil semua pendapat mereka. Jika saya melakukan hal itu berarti saya telah terperangkap dalam “taqlid” yang baru. Dan bererti telah melanggar manhaj yang mereka pegang dan perjuangkan sehingga mereka disiksa karenanya. iaitu manhaj “nalar” dan “mengikuti dalil”. Melihat setiap pendapat secara objektif, bukan memandang orangnya. Apa ertinya anda protes orang lain mengikut (taqlid) Imam Abu Hanifah atau Imam Malik, jika anda sendiri taqlid kepada Ibnu Taimiyah atau Ibnul-Qoyyim<br />Juga termasuk menzalimi kedua Imam tersebut, hanya menyebutkan sisi ilmiah dan pemikiran dari hidup mereka dan mengabaikan segi-segi lain yang tidak kurang penting dengan sisi pertama. Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: “Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan, pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia”.<br />Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: “Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid”.<br />Beliau adalah seorang laki-laki robbani yang amat berperasaan. Demikian pula muridnya Ibnul-Qoyyim. Ini dapat dirasakan oleh semua orang yang membaca kitab-kitabnya dengan hati yang terbuka.<br />Namun, orang seringkali melupakan, sisi “dakwah” dan “jihad” dalam kehidupan dua Imam tersebut. Imam Ibnu Taimiyah terlibat langsung dalam beberapa medan pertempuran dan sebagai penggerak. Kehidupan dua tokoh itu penuh diwarnai perjuangan dalam memperbarui Islam. Dijebloskan ke dalam penjara beberapa kali. Akhirnya Syaikhul Islam mengakhiri hidupnya di dalam penjara, pada tahun 728 H. Inilah makna “Salafiah” yang sesungguhnya.<br />Bila kita alihkan pandangan ke zaman sekarang, kita temukan tokoh yang paling menonjol mendakwahkan “salafiah”, dan paling gigih mempertahankannya lewat artikel, kitab karangan dan majalah pembawa missi “salafiah”, ialah Imam Muhammad Rasyid Ridha. Pem-red majalah “Al-Manar’ yang selama kurun waktu tiga puluh tahun lebih membawa “bendera” salafiah ini, menulis Tafsir “Al-Manar” dan dimuat dalam majalah yang sama, yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia.<br />Rasyid Ridha adalah seorang “pembaharu” (mujaddid) Islam pada masanya. Barangsiapa membaca “tafsir”nya, sperti : “Al-Wahyu Al-Muhammadi”, “Yusrul-Islam”, “Nida’ Lil-Jins Al-Lathief”, “Al-Khilafah”, “Muhawarat Al-Mushlih wal-Muqollid” dan sejumlah kitab dan makalah-makalahnya, akan melihat bahwa pemikiran tokoh yang satu ini benar-benar merupakan “Manar” (menara) yang memberi petunjuk dalam perjalanan Islam di masa modern. Kehidupan amalinya merupakan bukti bagi pemikiran “salafiah”nya.<br />Beliaulah yang merumuskan sebuah <a href="http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Kontemporer/Toleransi1.html">kaidah “emas”</a> yang terkenal dan belakangan dilanjutkan Imam Hasan Al-Banna. Yaitu kaidah :<br />“Mari kita saling bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan mari kita saling memaafkan dalam masalah-masalah yang kita berbeda pendapat.”<br />Betapa indahnya kaidah ini jika dipahami dan diterapkan oleh mereka yang meng-klaim dirinya sebagai “pengikut Salaf”.<br />disalin dari buku “Aulawiyaat Al Harokah Al Islamiyah fil Marhalah Al Qodimah” karya Dr.Yusuf Al Qordhowi, edisi terjemahan Penerbit Usamah Press)</div></li></ol>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-61472355181556342952008-06-15T21:01:00.001-07:002008-06-15T21:04:05.165-07:00Hadits Dhoif<div align="center">PENDAPAT BEBERAPA ULAMA TENTANG HADITS-HADITS DHAIF UNTUK FADHAAILUL A'MAAL [KEUTAMAAN AMAL]</div><div align="justify">Di kalangan ulama, ustadz dan kyai sudah tersebar bahwa hadits-hadits dha’if boleh dipakai untuk fadhaa-ilul a’maal. Mereka menyangka tentang bolehnya itu tidak ada khilaf di antara ulama. Mereka berpegang kepada perka-taan Imam an-Nawawi yang menyatakan bahwa bolehnya hal itu sudah disepakati oleh ahli ilmu.Apa yang dinyatakan Imam an-Nawawi rahimahullah tentang adanya kesepakatan ulama yang membolehkan memakai hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal ini merupakan satu kekeliruan yang nyata. Sebab, ada ulama yang tidak sepakat dan tidak setuju digunakannya hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal. Ada beberapa pakar hadits dan ulama-ulama ahli tahqiq yang berpendapat bahwa hadits dha’if tidak boleh dipakai secara mutlak, baik hal itu dalam masalah ahkam (hukum-hukum) maupun fadha-il.[a]. Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi menyebutkan dalam kitabnya, Qawaaidut Tahdits: “Hadits-hadits dha’if tidak bisa dipakai secara mutlak untuk ahkaam maupun untuk fadhaa-ilul a’maal, hal ini disebutkan oleh Ibnu Sayyidin Nas dalam kitabnya, ‘Uyunul Atsar, dari Yahya bin Ma’in dan disebutkan juga di dalam kitab Fat-hul Mughits. Ulama yang berpendapat demikian adalah Abu Bakar Ibnul Araby, Imam al-Bukhari, Imam Muslim dan Imam Ibnu Hazm. [Qawaaidut Tahdits min Fununi Musthalahil Hadits, hal. 113, tahqiq: Muhammad Bahjah al-Baithar][b]. Menurut Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany rahimahullah (Ahli Hadits zaman sekarang ini), ia berpendapat: “Pendapat Imam al-Bukhari inilah yang benar dan aku tidak meragukan tentang kebenarannya.” [Tamaamul Minnah fii Ta’liq ‘ala Fiqhis Sunnah hal. 34, cet. Daarur Rayah, th. 1409 H]Menurut para ulama, hadits dha’if tidak boleh diamalkan, karena: Pertama.Hadits dha’if hanyalah mendatangkan sangkaan yang sangat lemah, orang mengamalkan sesuatu dengan prasangka, bukan sesuatu yang pasti diyakini.Firman Allah:“Artinya : Sesungguhnya sangka-sangka itu sedikit pun tidak bisa mengalahkan kebenaran.” [Yunus: 36]Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:"Artinya : Jöauhkanlah dirimu dari sangka-sangka, karena sesungguhnya sangka-sangka itu sedusta-dusta perkataan.” [HR. Al-Bukhari (no. 5143, 6066) dan Muslim (no. 2563) dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]Kedua.Kata-kata fadhaa-ilul a’maal menunjukkan bahwa amal-amal tersebut harus sudah ada nashnya yang shahih. Adapun hadits dha’if itu sekedar penambah semangat (targhib), atau untuk mengancam (tarhiib) dari amalan yang sudah diperintahkan atau dilarang dalam hadits atau riwayat yang shahih. Ketiga.Hadits dha’if itu masih meragukan, apakah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau bukan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:"Artinya Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu (menuju) kepada yang tidak meragukan.” [HR. Ahmad (I/200), at-Tirmidzi (no. 2518) dan an-Nasa-i (VIII/327-328), ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir (no. 2708, 2711), dan at-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”]Keempat.Penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang perkataan Imam Ahmad, “Apabila kami meriwayatkan masalah yang halal dan haram, kami sangat keras (harus hadits yang shahih), tetapi apabila kami meriwayatkan masalah fadhaa-il, targhiib wat tarhiib, kami tasaahul (bermudah-mudah).” Kata Syaikhul Islam: “Maksud perkataan ini bukanlah menyunnahkan suatu amalan dengan hadits dha’if yang tidak bisa dijadikan sebagai hujjah, karena masalah sunnah adalah masalah syar’i, maka yang harus dipakai pun haruslah dalil syar’i. Barangsiapa yang mengabarkan bahwa Allah cinta pada suatu amalan, tetapi dia tidak bawakan dalil syar’i (hadits yang shahih), maka sesungguhnya dia telah mengadakan syari’at yang tidak diizinkan oleh Allah, sebagaimana dia menetapkan hukum wajib dan haram.[ Majmuu’ Fataawaa, oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (XVIII/65).]Kelima.Syaikh Ahmad Muhammad Syakir menerangkan tentang maksud perkataan Imam Ahmad, Abdurahman bin Mahdi dan ‘Abdullah Ibnul Mubarak tersebut, beliau berkata, “Bahwa yang dimaksud tasaahul (bermudah-mudah) di sini ialah mereka mengambil hadits-hadits hasan yang tidak sampai ke derajat shahih untuk masalah fadhaa-il. Karena istilah untuk membedakan antara hadits shahih dengan hadits hasan belum terkenal pada masa itu. Bahkan kebanyakan dari ulama mutaqadimin (ulama terdahulu) hanyalah membagi derajat hadits itu kepada shahih atau dha’if saja. (Sedang yang dimaksud dha’if itu sebagiannya adalah hadits hasan yang bisa dipakai untuk fadhaa-ilul a’maal-pen). [Baaitsul Hatsits Syarah Ikhtishaar Uluumil Hadiits, oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir (hal 87), cet. III Maktabah Daarut Turats, th. 1979 M/1399 H atau cet. I Daarul ‘Ashimah, ta’liq: Syaikh al-Albany]Sebagai tambahan dan penguat pendapat ulama yang tidak membolehkan dipakainya hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal. Saya bawakan pendapat Dr. Subhi Shalih, ia berkata: “Menurut pendapat agama yang tidak diragukan lagi bahwa riwayat lemah tidak mungkin untuk dijadikan sumber dalam masalah ahkam syar’i dan tidak juga untuk fadhilah akhlaq (targhib wat tarhib), karena sesungguhnya zhan atau persangkaan tidak bisa mengalahkan yang haq sedikit pun. Dalam masalah fadhaa'il sama seperti ahkam, ia termasuk pondasi agama yang pokok, dan tidak boleh sama sekali bangunan pondasi ini lemah yang berada di tepi jurang yang dalam. Oleh karena itu, kita tidak bisa selamat bila kita meriwayatkan hadits-hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal, meskipun sudah disebutkan syarat-syaratnya.” [ Lihat Uluumul Hadiits wa Musthalaahuhu (hal. 211), oleh Dr. Subhi Shalih, cet. 1982 M]SYARAT-SYARAT DITERIMANYA HADITS DHA'IF UNTUK FADHAA-ILUL A'MAALDi atas sudah saya kemukakan bahwa pendapat yang terkuat adalah pendapat Imam al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Hazm tentang tidak diterimanya hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal. Akan tetapi tentunya sejak dulu sampai hari ini masih saja ada ulama yang memakainya. Oleh karena itu, saya bawakan pendapat al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany tentang syarat-syarat diterimanya hadits dha’if untuk fadhaa-ilul a’maal, beliau berkata: “Sudah masyhur di kalangan ulama bahwa ada di antara mereka orang-orang yang tasaahul (bermudah-mudah/menggampang-gampangkan) dalam membawakan hadits-hadits fadhaa-il kendatipun banyak di antaranya yang dha’if bahkan ada yang maudhu’ (palsu). Oleh karena itu wajiblah atas ulama untuk mengetahui syarat-syarat dibolehkannya beramal dengan hadits dha’if, yaitu ia (ulama) harus meyakini bahwa itu dha’if dan tidak boleh dimasyhurkan agar orang tidak mengamalkannya yakni tidak menjadikan hadits dha’if itu syari’at atau mungkin akan disangka oleh orang-orang jahil bahwa hadits dha’if itu mempunyai Sunnah (untuk diamalkan).” [Tamaamul Minnah hal. 36.]Syaikh Muhammad bin Abdis Salam telah menjelaskan hal ini dan hendaklah seseorang berhati-hati terkena ancaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (hadits Samurah di atas). Bila sudah ada ancaman ini bagaimana mungkin kita akan mengamalkan hadits dha’if?Dalam hal ini (ancaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) terkena bagi orang yang mengamalkan hadits dha’if dalam masalah ahkam (hukum-hukum) ataupun fadhaa-ilul a’maal, karena semua ini termasuk syari’at. [Tabyiinul A’jab (hal. 3-4) dinukil oleh Syaikh al-Albany dalam Tamamul Minnah (hal. 36)]Al-Hafizh as-Sakhawy, murid al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany t, beliau berkata: “Aku sering mendengar syaikhku (Ibnu Hajar) berkata: “Syarat-syarat bolehnya beramal dengan hadits dha’if:[1]. Hadits itu tidak sangat lemah. Maksudnya, tidak boleh ada rawi pendusta, atau dituduh berdusta atau hal-hal yang sangat berat kekeliruannya.[2]. Tidak boleh hadits dha’if jadi pokok, tetapi dia harus berada di bawah nash yang sudah shahih.[3]. Tidak boleh hadits itu dimasyhurkan, yang akan ber-akibat orang menyandarkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apa-apa yang tidak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan.”Imam as-Sakhawi berkata: “Syarat-syarat kedua dan ketiga dari Ibnu Abdis Salam dan dari shahabatnya Ibnu Daqiqiil ‘Ied.” Imam ‘Alaiy berkata: “Syarat pertama sudah disepakati oleh para ulama hadits.” [ Lihat al-Qaulu Badi’ fii Fadhlish Shalah ‘alal Habibisy Syafi’i (hal. 255), oleh al-Hafizh as-Sakhawi, cet. Daarul Bayan Lit Turats]Bila kita perhatikan syarat pertama saja, maka kewa-jiban bagi ulama dan orang yang mengerti hadits, untuk menjelaskan kepada ummat Islam dua hal yang penting:Pertama.Mereka harus dapat membedakan hadits-hadits dha’if dan yang shahih agar orang-orang yang menga-malkannya tidak meyakini bahwa itu shahih, hingga mereka tidak terjatuh ke dalam bahaya dusta atas nama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kedua.Mereka harus dapat membedakan hadits-hadits yang sangat lemah dengan hadits-hadits yang tidak sangat lemah.Bagi para ulama, ustadz, dan kyai yang masih bersikeras bertahan untuk tetap memakai hadits-hadits dha’if untuk fadhaaa-ilul a’maal, saya ingin ajukan pertanyaan untuk mereka: “Sanggupkah mereka memenuhi syarat pertama, kedua dan ketiga itu?” Bila tidak, jangan mereka mengamalkannya. Kemudian apa sulitnya bagi mereka untuk mengambil dan membawakan hadits-hadits yang shahih saja yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dan kitab-kitab hadits lainnya. Apalagi sekarang -alhamdulillah- Allah sudah mudahkan adanya kitab-kitab hadits yang sudah dipilah-pilah antara yang shahih dan yang dha’if. Dan kita berusaha untuk memiliki kitab-kitab itu, sehingga dapat membaca, memahami, mengamalkan dan menyampaikan yang benar kepada ummat Islam.[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]<br /><br /><br />tentang-pernikahan.com - PERTANYAANSaya sering membaca buku-buku Ustadz dan mendengarceramah-ceramah Ustadz yang menyeru kepada kaidah yangberbunyi: "Kita bantu-membantu (bertolong-tolongan) dalammasalah yang kita sepakati, dan bersikap toleran dalammasalah yang kita perselisihkan."Siapakah yang mencetuskan ungkapan seperti itu? Apakah iamempunyai dalil syara'? Bagaimana kita harus bantu-membantudengan ahli-ahli bid'ah dan para penyeleweng? Dan bagaimanakita harus toleran dengan orang yang menyelisihi kita danbahkan menyelisihi nash Al-Qur'an dan As-Sunnah?Bukankah kita dituntut untuk mengingkari dan menjauhinya,dan sebaliknya tidak bersikap toleran kepadanya? BukankahAntara lain Qur'an mengatakan (yang artinya): "... jika kamuberlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah iakepada Allah dan Rasul" (an-Nisa': 59)? Mengapa kita tidakmengembalikannya saja kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, danbukan malah menolerirnya? Adakah toleransi bagi si penentangnash?Terus terang, masalah ini masih samar bagi kami. Karena itukami membutuhkan penjelasan Ustadz, terutama dalil-dalilnya.Kami yakin Ustadz mempunyai keahlian mengenai masalah inisesuai dengan apa yang diberikan Allah kepada Ustadz. SemogaAllah memberi Ustadz pahala.JAWABANYang membuat kaidah atau ungkapan. Kita bantu-membantu(tolong-menolong) mengenai apa yang kita sepakati danbersikap toleran dalam masalah yang kita perselisihkantadalah al-Allamah Sayyid Rasyid Ridha rahimahullah, pemimpinmadrasah Salafiyyah al-Haditsah, pemimpin majalah al-Manaral-Islamiyyah yang terkenal itu, pengarang tafsir,fatwa-fatwa, risalah-risalah, dan kitab-kitab yang mempunyaipengaruh besar terhadap dunia Islam. Sebelum ini, beliautelah mencetuskan kaidah al-Manar adz-Dzahabiyyah yangmaksudnya ialah "tolong-menolong sesama ahli kiblat" secarakeseluruhan dalam menghadapi musuh-musuh Islam.Beliau mencetuskan kaidah tersebut tidak sembarang, tetapiberdasarkan petunjuk Al-Qur'an, As-Sunnah, bimbingan salafsalih, karena kondisi dan situasi, dan karena kebutuhan umatIslam untuk saling mendukung dan membantu dalam menghadapimusuh mereka yang banyak. Meskipun diantara mereka terjadiperselisihan dalam banyak hal, tetapi mereka bersatu dalammenghadapi musuh. Inilah yang diperingatkan dengan kerasoleh Al-Qur'an, yaitu: orang-orang kafir tolong-menolongantara sesama mereka, sementara orang-orang Islam tidak mausaling menolong antara sesamanya. Allah berfirman"Adapun orang-orang kafir, sebagian mereka menjadi pelindungbagõ sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidakmelaksanakan apa yang diperintahkan Allah itu, niscaya akanterjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar."(al Anfal 73)Makna illaa taf'aluuhu (jika kamu tidak melaksanakan apayang telah diperintahkan Allah itu) ialah: jika kamu tidaksaling melindungi dan saling membantu antara sebagian dengansebagian lain sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir.Jika itu tidak dilakukan, niscaya akan terjadi kekacauan dankerusakan yang besar di muka bumi. Sebab, orang-orang kafiritu mempunyai sikap saling membantu, saling mendukung, dansaling melindungi yang sangat kuat diantara sesama mereka,terutama dalam menghadapi kaum muslimin yang berpecah-pecahdan saling merendahkan sesamanya.Karena itu, tidak ada cara lain bagi orang yang hendakmemperbaiki Islam kecuali menyeru umat Islam untuk bersatupadu dan tolong-menolong dalam menghadapi kekuatan-kekuatanmusuh Islam.Apakah cendekiawan muslim yang melihat kerja sama danpersekongkolan Yahudi internasional, misionaris Barat,komunis dunia, dan keberhalaan Timur di luar dunia Islam,dapat merajut kelompok-kelompok dalam dunia Islam yangmenyempal dari umat Islam? Mampukah mereka menyeru ahlikiblat untuk bersatu dalam satu barisan guna menghadapikekuatan musuh yang memiliki senjata, kekayaan, strategi,dan program untuk menghancurkan umat Islam, baik secaramaterial maupun spiritual?Begitulah, para muslih menyambut baik kaidah ini danantusias untuk melaksanakannya. Yang paling mencolok untukmerealisasikan hal itu ialah al-Imam asy-Syahid Hasanal-Bana, sehingga banyak orang al-Ikhwan yang mengira bahwabeliaulah yang menelorkan kaidah ini.Adapun masalah bagaimana kita akan tolong-menolong denganahli-ahli bid'ah dan para penyeleweng, maka sudah dikenalbahwa bid'ah itu bermacam-macam dan bertingkat-tingkat. Adabid'ah yang berat dan ada yang ringan, ada bid'ah yangmenjadikan pelakunya kafir dan ada pula bid'ah yang tidaksampai mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, meskipunkita menghukuminya bid'ah dan menyimpang.Tidak ada larangan bagi kita untuk bantu-membantu danbekerja sama dengan sebagian ahli bid'ah dalam hal-hal yangkita sepakati dari pokok-pokok agama dan kepentingan dunia,dalam menghadapi orang yang lebih berat bid'ahnya atau lebihjauh kesesatan dan penyimpangannya, sesuai dengan kaidah:"Irtikaabu akhaffidh dhararain" (memilih/melaksanakan yanglebih ringan mudaratnya).Bukan hanya bid'ah, kafir pun bertingkat-tingkat, sehinggaada kekafiran dibawah kekafiran, sebagaimana pendapat yangdiriwayatkan dari para sahabat dan tabi'in. Dalam hal initidak ada larangan untuk bekerja sama dengan ahli kafir yanglebih kecil kekafirannya demi menolak bahaya kekafiran yanglebih besar. Bahkan kadang-kadang kita perlu bekerja samadengan sebagian orang kafir dan musyrik - meskipun kekafirandan kemusyrikannya sudah nyata - demi menolak kekafiran yanglebih besar atau kekafirannya sangat membahayakan umatIslam.Dalam permulaan surat ar-Rum dan sababun-nuzul-nyadiindikasikan bahwa Al-Qur'an menganggap kaum Nashara -meskipun mereka juga kafir menurut pandangannya (Al-Qur'an)- lebih dekat kepada kaum muslim daripada kaum Majusipenyembah api. Karena itu, kaum muslim merasa sedih ketikamelihat kemenangan bangsa Persia yang majusi terhadap bangsaRum Byzantium yang Nashara. Adapun kaum musyrik bersikapsebaliknya, karena mereka melihat kaum majusi lebih dekatkepada aqidah mereka yang menyembah berhala.Ketika itu turunlah Al-Qur'an yang memberikan kabar gembirakepada kaum muslim bahwa kondisi ini akan berubah, dankemenangan akan diraih bangsa Rum dalam beberapa tahunmendatang:"... Dan pada hari (kemenangan bangsa Rumawi) itubergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolonganAllah ..." (ar-Rum: 4-5)Secara lebih lengkap Al-Qur'an mengatakan:"Alif laam miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi di negeriyang terdekat Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dansesudah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsaRumawi) itu bergembiralah orang-orang yang benman, karenapertolongan Allah. Dia menolong siapa yangdikehe ndaki-Nya.Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang." (ar-Rum:1-5)Nabi saw. pernah meminta bantuan kepada sebagian kaummusyrik Quraisy setelah Fathu Makkah, dalam menghadapimusyrikin Hawazin, meskipun derajat kemusyrikan mereka sama.Hal itu beliau lakukan karena menurut pandangan beliau bahwakaum musyrik Quraisy mempunyai hubungan nasab yang khususdengan beliau. Disamping itu, suku Quraisy termasuk sukuyang mendapat tempat terhormat di kalangan masyarakat,sehingga Shafwan bin Umayyah sebelum masuk Islam pernahmengatakan, "Sungguh saya lebih baik dihormati oleh seorangQuraisy daripada dihormati oleh seorang Hawazin."Bagi Ahlus-Sunnah - meski bagaimanapun mereka membid'ahkangolongan Muktazilah - tidak ada alasan untuk tidakmemanfaatkan ilmu dan produk pemikiran golongan Muktazilahdalam beberapa hal yang mereka sepakati, sebagaimana tidakterhalangnya mereka untuk menolak pendapat Muktazilah yangmereka pandang bertentangan dengan kebenaran dan menyimpangdari Sunnah.Contoh yang paling jelas ialah kitab Tafsir al-Kasysyafkarya al-Allamah az-Zamakhsyari, seorang Muktazilah yangterkenal. Dapat dikatakan hampir tidak ada seorang alim pun(dari kalangan Ahlus Sunnah) - yang menaruh perhatianterhadap Al-Qur'an dan tafsirnya - yang tidak menggunakanrujukan Tafsir al-Kasysyaf ini, sebagaimana tampak dalamtafsir ar-Razi, an-Nasafi, an-Nisaburi, al-Baidhawi, AbiSu'ud, al-Alusi, dan lainnya.Begitu pentingnya Tafsir al-Kasysyaf ini (bagi Ahlus-Sunnah)sehingga kita dapati orang-orang seperti al-Hafizh IbnuHajar mentakhrij hadits-haditsnya dalam kitab beliau yangberjudul Al-Kaafil asy-Syaaf fi Takhriji Ahaadiitsal-Kasysyaaf. Kita jumpai pula al-Allamah Ibnul Munir yangmenyusun kitab untuk mengomentari al-Kasysyaf ini, khususnyamengenai masalah-masalah yang diperselisihkan dengan judulal-Intishaaf min al-Kasysyaaf.Imam Abu Hamid al-Ghazali, ketika menyerang ahli-ahlifilsafat yang perkataan-perkataannya menjadi fitnah bagibanyak orang, pernah meminta bantuan kepada semua firqahIslam yang tidak sampai derajat kafir. Karena itu, beliautidak menganggap sebagai halangan untuk menggunakan produkdan pola pikir Muktazilah dan lainnya yang sekiranya dapatdigunakan untuk menggugurkan pendapat/perkataan ahli-ahlifilsafat tersebut. Dan mengenai hal ini beliau berkata dalammukadimah Tahafut al-Falasifah sebagai berikut:"Hendaklah diketabui bahwa yang dimaksud ialah memberiperingatan kepada orang yang menganggap baik terhadapahli-ahli filsafat dan mengira bahwa jalan hidup mereka itubersih dari pertentangan, dengan menjelaskan bentuk-bentukkesemerawutan (kerancuan) mereka. Karena itu, saya tidakmencampuri mereka untuk menuntut dan mengingkari, bukanmenyerukan dan menetapkan perkataan mereka. Maka sayajelekkan keyakinan mereka dan saya tempatkan mereka denganposisi yang berbeda-beda. Sekali waktu saya nyatakan merekabermazhab Muktazilah, pada kali lain bermazhab Karamiyah,dan pada kali lain lagi bermazhab Waqifiyah. Saya tidakmenetapkannya pada mazhab yang khusus, bahkan saya anggapsemua firqah bersekutu untuk menentangnya, karena semuafirqah itu kadang-kadang bertentangan dengan paham kitadalam masalah-masalah tafshil (perincian, cabang), sedangkanmereka menentang ushuluddin (pokok-pokok agama). Karena itu,hendaklah kita menentang mereka. Dan ketika menghadapimasalah-masalah berat, hilanglah kedengkian diantara sesama(dalam masalah-masalah kecil/cabang)."Saudara penanya berkata, "Bagaimana kita bersikap tolerankepada orang yang menentang kita, yang nyata-nyatamenyelisihi nash Al-Qur'an atau hadits Nabawi, sedangkanAllah berfirman:"Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, makakembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul(As-Sunnah)." (an-Nisa': 59)Menurut saya (Qardhawi), saudara penanya ini tidakmengetahui suatu perkara yang penting, yaitu bahwa nash-nashitu mempunyai perbedaan besar dilihat dari segi tsubut(periwayatan) dan dilalah (petunjuk)-nya, yaitu ada yangqath'i dan ada yang zhanni. Diantara nash-nash itu ada yangqath'i tsubut seperti Al-Qur'an al-Karim dan hadits-haditsmutawatir yang sedikit jumlahnya itu. Sebagian ulamamenambahkannya dengan hadits-hadits Shahihain yang telahditerima umat Islam dan disambut oleh generasi yangberbeda-beda sehingga melahirkan ilmu yang meyakinkan.Tetapi sebagian ulama lagi menentangnya, dan masing-masingmempunyai alasan:Disamping itu, ada nash yang zhanni tsubut. Misalnya,hadits-hadits umumnya, baik yang sahih maupun hasan yangdiriwayatkan dalam kitab-kitab sunan, musnad, mu'jam, danmushannaf yang bermacam-macam.Pada taraf zhanniyyah ini derajat hadits itu bermacam-macam.Ada yang sahih, hasan, shahih lidzatihi dan hasan lidzatihi,serta ada pula yang shahih lighairihi dan hasan lighairihi,sesuai dengan sikap imam-imam dalam mensyaratkan penerimaandan pentashihan suatu hadits, ditinjau dari segi sanad ataumatan, atau keduanya. Karena itu, ada orang yang menerimahadits mursal dan menjadikannya hujjah, ada yang menerimanyadengan syarat-syarat tertentu, dan ada yang menolaknyasecara mutlak.Kadang-kadang ada yang menganggap seorang rawi itu dapatdipercaya, tetapi yang lain menganggapnya dhaif. Ada pulayang menentukan beberapa syarat khusus dalam tema-tematertentu yang dianggap memerlukan banyak jalanperiwayatannya, sehingga ia tidak menganggap cukup bilahanya diriwayatkan oleh satu orang. Hal ini menyebabkansebagian imam menerima sebagian hadits dan melahirkanbeberapa hukum daripadanya, sedangkan imam yang lainmenolaknya karena dianggapnya tidak sah dan tidak memenuhisyarat sebagai hadits sahih. Atau ada alasan lain yang lebihkuat yang menentangnya, seperti praktik-praktik yangbertentangan dengannya.Masalah di atas banyak contohnya dan sudah diketahui olehorang-orang yang mengkaji hadits-hadits ahkam, fiqih muqaran(perbandingan), dan flqih mazhabi. Mereka menulisnya dalamkitab-kitab mereka yang disertai dengan dalil-dalil untukmemperkuat mazhabnya dan menolak mazhab/orang yangbertentangan dengannya.Sebagaimana perbedaan nash dari segi tsubut-nya, makaperbedaan nash dari segi dilalah lebih banyak lagi.Diantara nash-nash itu ada yang qath'i dilalahnya atashukum, yang tidak rnengandung kemungkinan lain dalammemahami dan menafsirkannya. Contohnya, dilalah nash yangmemerintahkan shalat, zakat, puasa, serta haji (yangmenunjukkan wajibnya); dilalah nash yang melarang zina,riba, minum khamar, dan lain-lainnya (yang menunjukkankeharamannya), dan dilalah nash-nash al-Qur'an dalampembagian waris. Tetapi nash yang qath'i dilalahnya inijumlahnya sedikit sekali.Kemudian ada pula nash-nash yang zhanni dilalahnya, yaknimengandung banyak kemungkinan pengertian dalam memahami danmenafsirkannya.Karena itu, ada sebagian ulama yang memahami suatu nashsebagai 'aam (umum), sedangkan yang lain menganggapnyamakhsus (khusus). Yang sebagian menganggapnya mutlak, yanglain muqayyad. Yang sebagian menganggapnya hakiki, yang lainmajazi. Yang sebagian menganggapnya mahkam (diberlakukanhukumnya), yang lain mansukh. Yang sebagian menganggapnyawajib, yang lain tidak lebih dari mustahab. Atau yangsebagian menganggap nash itu menunjukkan hukum haram, yanglain tidak lebih dari makruh.Adapun kaidah-kaidah ushuliyyah yang kadang-kadang olehsebagian orang dikira sudah mencukupi untuk menjadi tempatkembalinya segala persoalan, hingga setiap perbedaan dapatdiselesaikan dan setiap perselisihan dapat diputuskan,ternyata dari beberapa segi masih diperselisihkan. Ada yangmenetapkannya, ada yang menafikannya, dan ada yang memilihdiantara yang mutlak dan muqayyad.Misalnya saja dilalah amr (petunjuk perintah). Apakah sighatamr (perintah) itu menunjukkan wajib? Atau mustahab? Atauboleh jadi wajib dan boleh jadi mustahab? Atau tidakmenunjukkan suatu hukum pun kecuali jika disertai denganqarinah (indikasi) tertentu? Atau apakah hukum perintahdalam Al-Qur'an dan As-Sunnah itu berbeda?Kurang lebih, ada tujuh pendapat mengenai dilalah amr yangdikemukakan oleh para ahli ushul fiqih, yang masing-masingmempunyai dalil dan argumentasi.Misalnya mengenai hadits:"Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot." (HR Bukhari)"Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak maumenyemir rambut, karena itu berbedalah kamu dengan mereka."(HR Bukhari)"Barangsiapa yang mempunyai kelebihan tempat kendaraan, makahendaklah ia memberikannya kepada orang yang tidak mempunyaikendaraan.""Sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu,dan makanlah dari apa yang dekat denganmu." (HR Bukhari)Apakah perintah-perintah dalam hadits di atas menunjukkanhukum wajib, mustahab, atau untuk membimbing saja? Ataumasing-masing perintah mempunyai hukum tersendiri sesuaidengan petunjuk susunan kalimat dan indikasinya?Demikian pula tentang dilalah nahyu (larangan). Apakahlarangan itu menunjukkan hukum haram, makruh, atau mungkinharam dan mungkin makruh, atau tidak menunjukkan suatu hukumkecuali jika disertai dengan qarinah khusus? Atau apakahhukum yang dimunculkan oleh larangan dalam Al-Qur'an danAs-Sunnah itu berbeda?Dalam masalah ini juga ada tujuh pendapat sebagaimana yangdimuat dalam kitab-kitab ushul fiqih.Disamping itu, juga terdapat perbedaan pendapat mengenai'aam dan khash, mutlaq dan muqayyad, mantuq dan mafhum,muhkam dan mansukh, dan sebagainya.Karena itu, kadang-kadang ada masalah yang dari segi prinsiptelah disepakati, tetapi dari segi pelaksanaandiperselisihkan. Kadang-kadang keduanya telah sepakattentang boleh dan adanya nasakh, namun berbeda pendapatdalam nash tertentu. Apakah dia mansukh atau tidak?Contohnya, hadits: "Telah berbuka orang yang membekam danyang dibekam"1 dan hadits tentang jatuhnya talak tiga yangdiucapkan sekaligus dengan dihitung sebagai talak satu sajapada zaman Rasulullah saw., Abu Bakar, dan pada permulaankekuasaan Umar.Kadang-kadang kedua belah pihak telah sepakat bahwa adasebagian perkataan dan perbuatan dari Nabi saw. dalamkapasitasnya sebagai imam dan pemimpin umat yang tidaktermasuk tasyri' umum yang abadi bagi umat, tetapi keduapihak berbeda pendapat mengenai perkataan atau perbuatantertentu, apakah termasuk kedalam bab ini ataukah tidak.Misalnya apa yang disebutkan Imam al-Qarafi dalam kitabnyaAl-Faruq dan Al-Ahkam mengenai sabda Nabi saw.:"Barangsiapa membunuh seseorang (kafir), maka ia berhak atasbarangnya (pakaiannya, senjatanya, kendaraannya).""Barangsiapa yang menghidupkan tanah yang mati, maka tanahitu untuknya."Apakah datangnya hadits ini sebagai tabligh dari Allahsehingga ia merupakan tasyri' umum yang abadi? Ataukahdatang dari beliau saw. dalam kapasitasnya sebagai pemimpinumat dan kepala negara serta sebagai panglima tertinggidalam peperangan, sehingga hukum yang dikandungnya tidakdapat dilaksanakan kecuali jika ada ketetapan dari panglimaatau penguasa?Para fuqaha berbeda pendapat tentang mekanismenya, karenaitu mereka juga berbeda pendapat mengenai hukumnya.Adakalanya kedua pihak sepakat bahwa diantara sabda dantindakan Rasulullah saw. itu ada yang tidak termasuk babtasyri' agama yang bersifat ta'abbudi, melainkan merupakanurusan dunia yang diserahkan kepada kemampuan dan usahamanusia. Misalnya, sabda beliau yang diriwayatkan dalamkitab ash-Shahih:"Kamu lebih mengerti tentang urusan duniamu."Namun, mereka berbeda pendapat tentang perkataan dantindakan tertentu, apakah ia termasuk urusan dunia yang kitatidak diwajibkan mengikutinya, ataukah termasuk urusan agamayang kita tidak boleh keluar daripadanya. Misalnya, yangberkenaan dengan beberapa masalah medis yang disebutkandalam beberapa hadits, yang oleh Imam ad-Dahlawi dianggapsebagai urusan dunia, sementara oleh yang lain dianggapnyasebagai urusan agama dan syara' yang wajib dipatuhi.Ada pula sebab terpenting yang memicu terjadinya perbedaanpendapat dalam menafsirkan dan memahami nash, yaituperbedaan antara madrasah "azh-Zhawahir" dan madrasah"al-Maqashid," yakni lembaga pendidikan yang berpegang padazhahir nash dan terikat dengan bunyi teks dalam memahaminya,serta lembaga pendidikan yang mementingkan kandungan nash,jiwa, dan maksud/tujuannya. Begitu pentingnya maka sehinggakadang-kadang ia keluar dari zhahir dan harfiyah nash, demimewujudkan apa yang dipandangnya sebagai maksud dan tujuannash.Kedua madrasah (lembaga pendidikan) ini senantiasa adadidalam kehidupan dalam segala urusan. Bahkan dalam hukumatau undang-undang wadh'iyyah (buatan manusia) juga kitadapati para pemberi penjelasan berbeda pendapat antara yangsatu dan yang lain. Ada yang menekankan bunyi teks dan adayang menitikberatkan pada kandungannya, atau antara pihakyang mempersempit dan memperluas.Islam - sebagai agama waqi'i (realistis) - memberikelapangan kepada kedua madrasah itu dan tidak menganggapsalah satunya keluar dari Islam, meskipun Madrasah"al-Maqashid" itulah menurut pendapat kami yangmengungkapkan hakikat Islam, dengan syarat tidak mengabaikannash-nash juz'iyyah secara keseluruhan.Dalam sunnah Rasul saw. sendiri terdapat sesuatu yangmendukung diterimanya perbedaan pendapat semacam ini dalamsuatu peristiwa yang terkenal, yaitu peristiwa shalat asardi Bani Quraizhah, setelah usai perang Ahzab.Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar r.a., ia berkata:Rasulullah saw. bersabda pada hari perang Ahzab:"Jangan sekali-kali seseorang melakukan shalat asar kecualidi (perkampungan) Bani Quraizhah."Sebagian mereka mendapatkan waktu ashar ditengah perjalanan.Lalu mereka berkata, "Kami tidak akan shalat asar kecualisetelah kami datang di Bani Quraizhah." Dan sebagian lagiberkata, "Kami akan melakukan shalat asar, karena bukan ituyang dimaksudkan Rasulullah saw. terhadap kita." Kemudianperistiwa itu dilaporkan kepada Rasulullah saw., maka beliautidak mencela salah satunya."2Al-Allamah Ibnul Qayyim berkata di dalam kitabnya ZadulMa'ad sebagai berikut:"Para fuqaha berbeda pendapat: manakah yang benar. Satugolongan mengatakan, 'Orang yang mengakhirkan (menunda)shalatnya itulah yang benar. Seandainya kami bersama mereka,niscaya kami juga mengakhirkannya sebagaimana yang merekalakukan, dan tidaklah kami melakukan shalat kecuali dikampung Bani Quraizhah demi melaksanakan perintahnya(Rasul), dan meninggalkan takwil yang bertentangan denganzhahir.'Golongan lain berkata, 'Bahkan orang-orang yang melakukanshalat di tengah perjalanan pada waktunya itulah yangmendapatkan keunggulan. Mereka berbahagia mendapatkan tigakeutamaan sekaligus, yakni bersegera melaksanakan perintahRasul untuk keluar, bersegera mendapatkan keridhaan Allahdengan melakukan shalat pada waktunya, dan bersegeramenjumpai kaum yang dituju.'Dengan demikian, mereka memperoleh keutamaan jihad,keutamaan shalat pada waktunya, mengerti apa yangdikehendaki, dan mereka lebih pandai daripada yang lain.Apalagi shalatnya itu adalah shalat asar yang merupakanshalat wustha berdasarkan nash Rasulullah saw. yang sahihdan sharih (jelas). Nash seperti itu tidak dapat ditolak dandisangkal lagi. Ia merupakan sunnah yang datang menyuruhmanusia untuk memeliharanya, bersegera kepadanya, danmelaksanakan pada awal waktunya. http://tentang- pernikahan.com/article/articleindex.php?aid=83<br /> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-66795499038824093402008-06-15T20:55:00.001-07:002008-06-15T20:56:38.743-07:00Maryam Bunda Isa AS<div align="center">Bunda Nabi Isa as </div><div align="justify"><br />Untuk mengetahui peristiwa kelahiran Nabi Isa as dapat diperoleh informasinya dari ayat berikut, "(Ingatlah) ketika Malaikat (dahulu) berkata kepada Maryam," Hai Maryam, Allah menggembirakan engkau (dengan kelahiran) seorang putera yang diciptakan) dengan titah ( "Kun", "jadilah") dari-Nya, bernama Al-Masih Isa Putra Maryam. Ia seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta merupakan salah satu di antara hamba-hamba Allah yang didekatkan kepada-Nya." (QS.Ali Imran: 45)<br />Islam mengenal Al-Masih dengan nama Isa Putra Maryam berdasar firman Allah tersebut. Yang hendaknya menjadi kebanggaan kaum ibu di seluruh dunia, Isa as dinasabkan Allah kepada Ibunya, Maryam bukan kepada ayah sebagai lazimnya seorang wanita yang disucikan dan dipilih Allah dari seluruh wanita di dunia.<br />Mengenai kelahiran Maryam, al-Qur'an menjelaskan kepada kita sebagai berikut: "(Ingatlah ketika istri Imran berkata, "Ya Tuhanku, kunadzarkan kepada-Mu anak yang dalam kandunganku ini menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat (pada baitul Maqdis). Karena itu terimalah nadzarku ini. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui..."<br />"Ketika istri Imran melahirkan anaknya iapun berucap: Ya Tuhanku, aku melahirkan seorang anak perempuan! Allah lebih mengetahui anak yang dilahirkannya itu, dan anak lelaki tidak seperti anak perempuan(selanjutnya ia berkata): Ia kuberi nama Maryam dan ia beserta anak keturunannya kuperlindungkan kepada-Mu dari godaan (syetan) yang terkutuk."<br />"Tuhan menerima nadzarnya dengan baik. Tuhan mendidiknya dengan baik dan menjadikan Zakaria pemelihara (anak perempuan itu, Maryam). Tiap Zakaria masuk ke dalam mihrab (ruang khusus untuk beribadah) hendak bertemu dengan Maryam , ia selalu mendapati makanan di sisi anak perempuan itu. Zakaria bertanya, "Hai Maryam, dari mana engkau memperoleh makanan itu?" Maryam menjawab, "Makanan itu dari Allah! Allah memberi rezki kepada siapa saja yang dikehendaki tanpa penghitung-hitung." (QS. Ali Imran:35-37)<br />Sebagaimana banyak diriwayatkan, kisah keibuan Maryam benar-benar mengesankan. Beliau sosok wanita yang menghadapi ujian hidup sangat berat. Dia dilahirkan di tengah keluarga yang taat kepada agama dan dari ayah yang ternama di kalangan Bani Israil (Kaum Yahudi).<br />Ayah Maryam wafat ketika ia masih anak-anak. Ketika diadakan undian untuk menentukan siapa yang akan mengasuh Maryam, pilihan jatuh pada Zakaria, suami bibi Maryam yang juga dikenal sebagai seorang Nabi.<br />Sejak usia remaja Maryam sangat tekun beribadah kepada Allah di dalam mihrab. Sebagaimana yang dinadarkan ibunya, Maryam rajin mengabdikan diri di rumah peribadatan. Ia tumbuh menjadi wanita shaleh. Ia dijaga oleh Allah dan dipilih untuk mengemban amanat rahasia kekuasaan Ilahi.<br />Pada suatu hari datanglah informasi yang sangat mengejutkannya. Bahwa atas perkenan Allah Dia akan menitipkan seorang utusan lewat rahim Maryam yang terpelihara dari noda dan dosa. Tentu saja Maryam sangat terkejut dan ketakutan mendengar berita Ilahi yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepadanya. Ia menengadah ke langit seraya berucap dengan penuh tarharu, "Bagaimana aku akan mempunyai anak, sedang selama ini tidak pernah ada seorang manusia pun yang menyentuh diriku, lagi pula aku bukanlah wanita jalang!" Namun Malaikat menjawab, "Demikianlah, Tuhanmu telah berfirman: Hal itu mudah bagi-Ku (anak itu) akan kami jadikan tanda kekuasaan Kami bagi ummat manusia dan (juga) sebagai rahmat dari Kami. Ia itu merupakan soal yang menjadi ketetapan Allah."<br />Pada akhirnya Maryam berserah diri kepada kehendak Allah yang telah menjadi suratan takdir-Nya. Tidak lama kemudian setelah itu ia merasakan janin yang di dalam kandungannya mulai bergerak-gerak. Pada saat itu ia mulai merasakan hinaan dari kaumnya.<br />Ia berusaha menghindarkan diri dari berbagai tuduhan yang menyakitkan itu dengan pergi ke suatu tempat. Ketika saat bersalin sudah tiba, ia bersandar pada pohon kurma, kemudian ia melahirkan di sebuah kandang ternak. Pada saat kritis itu ia berucap, "Alangkah baiknya kalau aku mati sebelum ini dan diriku dilupakan orang!"<br />Akan tetapi keshalehan dan kesucian Maryam yang sudah diakui masyarakat selama ini tidak dapat mencegah makian dan cercaan semua orang yang menyaksikan Maryam telah melahirkan seorang anak lelaki. Semua celan, cemoohan, gangguan, kebencian, cacian dan fitnah tersebut diterima Maryam dengan tabah dan sabar.<br />Namun sebagai manusia ia memiliki juga keterbatasan. Maka untuk menghindari dari semuanya itu ia pergi ke Mesir. Ia tinggal di sana selama 10 tahun, hidup dengan bekerja memintal kapas dan memunguti butir-butir gandum sisa panen. Pekerjaan itu ia lakukan sambil menggendong putranya, Isa Al-Masih. Kasih sayang Maryam kepada puteranya Isa as tercurah hingga Al-Masih menerima wahyu Ilahi pada usia 30 tahun.<br />Menyangkut keduanya al-Qur'an menjelaskan, "Kami jadikan dia (Maryam) dan puteranya sebagai tanda (kekuasaan dan kebesaran-Ku bagi alam semesta."<br />Bunda Muhammad saw<br />Kurun kurang lebih 650 tahun kemudian, di bumi Hijaz muncul rangkaian wanita mulia selanjutnya, yakni ibunda Muhammad Rasulullah Saw, Siti Aminah binti Wahb. Ia adalah wanita suci yang berasal dari keturunan yang tidak pernah ternoda kehormatannya.<br />Keterangan mengenahi hal ini dapat disimak dalam hadits Nabi sebagai beriut, "Dan selanjutnya Allah memindahkan aku dari tulang sulbi yang baik ke dalam rahim yang suci, jernih dan terpelihara. Tiap tulang sulbi itu bercabang menjadi dua. Aku berada dalam yang terbaik dari keduanya itu." (hadits syarif)<br />Menurut Al Hamid Al-Hamidi dalam Baitun Nubuwwah-nya mengatakan, makna umum dari hadits tersebut ialah bahwa dari silsilah pihak ayah, Rasulullah saw berasal dari keturunan yang suci dan bersih dari perbuatan tercela. Demikian pula dilihat dari silsilah ibunya, beliaupun berasal dari keturunan yang tidak pernah ternoda kehormatannya.<br />Aminah binti Wahb lahir dari silsilah tua pasangan suami istri bernama Wahb dan Barrah. Yang satu berasal dari Bani Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab dan yang lain berasal dari bani Abdul Manaf bin Quraisy bin Kilab. Jadi, pada Kilab-lah akar silsilah ayah dan ibu Aminah binti Wahb.<br />Suami Aminah binti Wahb, Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang pria dari Quraisy yang berbudi luhur. Ayah Abdullah, Abdul Muthalib adalah pria yang disegani. Bahkan kedudukannya sangat dihormati dan dicintai oleh semua penduduk Makkah, baik yang berasal dari kabilah Quraisy maupun dari kabilah lain.<br />Beberapa minggu setelah pernikahan Aminah dengan Abdullah, pada suatu malam ia bermimpi ada cahaya yang menerangi dirinya. Sungguh terangnya cahaya itu, hingga seolah-olah Aminah dapat melihat istana-istana di Bushara dan di negeri Syam. Tidak berapa lama sesudah itu, ia mendengar suara yang berkata. "Engkau telah hamil dan akan melahirkan seorang termulia di kalangan ummat ini."<br />Dengan gembira Aminah menceritakan mimpinya itu kepada suaminya. Betapa gembiranya Abdullah mendengar kabar tersebut. Akan tetapi rasa gembira itu hanya berlangsung sejenak, yang disusul dengan kesedihan, karena ia harus bergabung dengan kafilah dagang Quraisy. Tidak diketahui entah untuk berapa lama perpisahan itu harus terjadi.<br />Bahkan ketika sebulan sudah berlalu Abdullah belum juga pulang. Hari berganti hari dan minggu berganti bulan, Aminah tetap tinggal di rumah, bahkan lebih sering di tempat tidur. Satu-satunya yang menghibur adalah keluarga Abdul Muthalib yang bertutur kata manis dan meriangkan.<br />Sebagaimana lazimnya wanita yag mengandung, Aminah juga mengidam. Namun keidaman yang dirasakannya itu tidak seberat yang dirasakan wanita lain. Dengan kehamilannya itu Aminah makin merindukan suaminya yang sedang bepergian jauh.<br />Pada suatu pagi, rombongan kafilah berjalan memasuki kota Makkah. Betapa senangnya Aminah karena beberapa saat lagi ia akan bertemu kembali dengan suami terkasihnya. Tapi hingga rombongan terakhir ia tidak mendapati Abdullah. Setengah berputus ada, ia masuk ke dalam kamar dan berbaring. Baru beberapa saat ia merebahkan diri, tiba-tiba ia mendengar suara pintu diketuk orang. Adakah yang datang suaminya? Ia pun segera bangun membuka pintu, ternyata yang datang bukan Abdullah, melainkan mertuanya, Abdul Muthalib bin Hasyim, ditemani ayahnya sendiri, Wahb, dan beberapa orang dari bani Hasyim. Dengan penuh perhatian Aminah mendengarkan kata-kata ayahnya. "Aminah, tabahkan hatimu menghadapi soal-soal yang mencemaskan. Kafilah yang kita nantikan kedatangannya telah tiba kembali di Makkah. Ketika kami tanyakan kepada mereka tentang keberadaan suamimu, mereka memberitahu, bahwa suamimu mendadak sakit dalam perjalanan pulang. Setelah sembuh ia akan segera kembali dengan selamat..." hiburnya.<br />Dua bulan Aminah menunggu, diutuslah Al-Harits oleh Abdul Muthalib untuk menyusul Abdullah ke Yatsrib (Madinah) yang sedang sakit. Akan tetapi kedatangan Al-Harits dari Yatsrib (Madinah) disambut duka cita yang mendalam setelah mengabarkan, bahwa Abdullah telah wafat, di tengah kaum kerabatnya, Bani Makhzum.<br />Betapa hancur hati Aminah mendengar berita yang sangat menyedihkan itu. Dua bulan ia menunggu kedatangan suaminya yang meninggalkan rumah dalam keadaan pengantin baru, tetapi yang datang bukan Abdullah, melainkan berita wafatnya.<br />Akan tetapi akhirnya Aminah menyadari setelah ia memahami hikmah kejadian yang memilukan itu. Pada waktu masih jejaka, Abdullah nyaris dikorbankan nyawanya untuk memenuhi nadzar ayahnya, Abdul Muthalib. Ia selamat berkat perubahan sikap ayahnya yang bersedia menebus nadzarnya dengan menyembelih seratus ekor unta. Tampaknya Allah memberi kesempatan hidup sementara kepada Abdullah hingga ia meninggalkan janin dalam kandungan istrinya.<br />Beberapa minggu menjelang kelahiran Muhammad, kota Makkah akan diserbu oleh Abrahah, penguasa dari Yaman yang akan menghancurkan Ka'bah. Akan tetapi sebagaimana diketahui, sebelum niatnya terwujud, Abrahah beserta beserta seluruh bala tentaranya dihancurkan oleh Allah swt.<br />Aminah melahirkan puteranya menjelang fajar hari Senin bulan Rabi'ul Awwal tahun Gajah. Saat itu ia berada seorang diri di dalam rumah, hanya ditemani seorang pembantunya, Barakah Ummu Aiman. Karena kondisi kesehatnnya yang memburuk, Aminah tidak dapat mengeluarkan air susu. Penyusuan bayi yang oleh kakeknya diberi nama Muhammad diserahkan kepada Tsuaibah Al-Aslamiyah. Selanjutnya penyusuan berpindah kepada Halimah as- Sa'diyah, seorang wanita yang berasal dari Bani Sa'ad bin Bakr.<br />Setelah mencapai usia lima tahun Muhammad dikembalikan kepada ibunya, Aminah. Pada kesempatan itu Aminah bermaksud mengajak buah hatinya berziarah ke makam ayahnya, Abdullah. Akan tetapi sungguh malang, dalam perjalanan pulang dari Madinah ke Makkah, bunda Muhammad saw, ini wafat di sebuah pedusunan bernama Abwa, terletak di antara Madinah dan Makkah. Selamat jalan ibu dari manusia termulia Muhammad saw. </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-76328633878800739532008-06-15T20:53:00.000-07:002008-06-15T20:54:29.229-07:00Imam Abu Dawud<div align="center">Imam Abu Dawud</div><div align="justify"><br />Dalam literatur ilmu hadits, ada dua orang yang kondang disebut Abu Dawud. Pertama, Abu Dawud al Sijistani (wafat 275 H) dan kedua, Abu Dawud al Thayalisi (wafat 305 H). Abu Dawud al Sijistani terkenal dengan kitabnya Al Sunan sedangkan Abu Dawud Thayalisi terkenal dengan kitabnya Al Musnad. Tokoh kita kali ini adalah Imam Abu Dawud Al Sijistani, yang secara lengkap bernama Abu Dawud Sulaiman bin al `Asy'ats bin Ishaq bin Bisyr bin Syadad bin `Amr al `Azdi al Sijistani. Beliau lahir pada tahun 202 H bertepatan dengan 817 M di Sijistan, daerah yang terletak diantara Iran dan Afganistan. Kata yang selalu melekat pada nama beliau merupakan nisbah kepada daerah Sijistan, tempat kelahiran beliau.<br />Sejak usia dini, Imam Abu Dawud sudah tekun mempelajari dan menelaah berbagai disiplin ilmu keislaman. Beliau melakukan pengembaraan ilmiah ke berbagai wilayah Islam untuk menyerap pengetahuan keislaman sebanyak-banyaknya. Daerah-daerah yang pernah dikunjungi beliau antara lain; Hijaz, Jazirah Arab, Khurasan, Iraq, Syam, Mesir, dan lain-lain.<br />Pengembaraan itu merupakan bukti perhatian beliau terhadap ilmu-ilmu keislaman demikian besar. Bahkan beliau pernah mengunjungi kota Baghdad beberapa kali sembari mengajarkan hadits dan fiqh kepada masyarakat setempat.<br />Pengembaraan itu pada gilirannya sangat berperan bagi perkembangan intelektualitas beliau dalam menggali pengetahuan secara luas dan mendalam, terutama dalam disiplin ilmu hadits. Selama pengembaraannya, beliau banyak menyerap hadits, dari berbagai ulama kenamaan untuk selanjutnya dikumpulkan dalam sebuah kitab yang terkenal dengan sebutan Sunan Abi Dawud. Karya besar inilah yang mengantarkan beliau menjadi seorang ulama hadits berkaliber dunia.<br />Setelah melakukan pengembaraan intelektual cukup lama, akhirnya beliau menetap di Bashrah atas permintaan gubenur setempat yang menghendaki kota Bashrah menjadi “kiblat” bagi para pecinta dan peminat ilmu-ilmu keislaman, terutama hadits.<br />Guru dan Murid Abu Dawud<br />Selama masa pengembaraan intelektualnya, beliau tercatat banyak berguru kepada para ulama kenamaan, antara lain: Ahmad bin Hambal (Imam Mazhab Hambali), al-Qa'nabi, Abu `Amr al-Dharir, Abdullah bin Raja, Muslim bin Ibrahim, Abu al-Walid al Thayalisi, Usman bin Syaibah, Sulaiman bin Harb, dll.<br />Sebagai figur yang diakui kezuhudannya dan kedalamam pengetahuannya dalam berbagai disiplin ilmu keislaman, terutama bidang hadits, beliau senantiasa menjadi tujuan dan sasaran para pecinta ilmu. Banyak ulama kenamaan yang turut “nyantri” di pesantren Imam Abu Dawud. Mereka antara lain: Abu Isa al-Tirmidzi (penyusun kitab Sunan al-Tirmidzi), Abu Abd al Rahman an-Nasa'i, Abu Bakr bin Abi Dawud (putra beliau), Abu `Awanah, Abu Salim Muhammad bin Said al-Jaldawi, Ahmad bin Muhammad bin Harun, Ali Abd al-Shamad, Abu Said al-'Arabi, Abu `Ali al-Lu'lu'i, Abu Bakar bin Dassah, dll.<br />Karya Monumental<br />Selain kitab Sunan yang secara spesifik menampilkan hadits-hadits Nabi saw, beliau juga mempunyai beberapa karya ilmiah yang lain, misalnya: al-Marasil, al-Qadar, al-Nasikh wa al-Mansukh, Fadha'il al-A'mal, as-Zuhd, Dalail al-Nubuwwah, Ibtida' al-Wahy, dan Akhbar al-Khawarij.<br />Tetapi karyanya yang paling memumental adalah Sunan Abi Dawud. Kitab ini tercatat sebagai salah satu dari al-Kutub al-Sittah, enam kitab hadits yang diakui eksistensinya sebagai rujukan agama Islam. Dan kitab inilah yang menjadikannya sebagai pakar hadits papan atas.<br />Karya besar ini memuat 4.800 buah hadits yang beliau seleksi dengan sangat ketat dari 500.000 buah hadits yang didapatkan selama masa pengembaraannya. Namun demikian, ada sementara ulama yang mengatakan karya besar ini memuat 5.247 buah hadits. Perbedaan ini terjadi karena mereka menghitung hadits yang diulang sebagai dua hadits atau lebih. Sementara ulama yang lain menghitungnya sebagai satu hadits.<br />Dalam kitabnya al-Sunan, beliau banyak membuat istilah-istilah yang tidak digunakan oleh ulama lain. Ada juga hadits-hadits yang dijelaskan kualitasnya, namun ada juga hadits-hadits yang tidak dijelaskan sama sekali kualitasnya. Kenyataan ini mengundang warga Makkah untuk bertanya. Maka kemudian beliau menullis surat untuk warga Makkah, menerangkan istilah-istilah itu.<br />Surat Abu Dawud ini belakangan ditemukan Dr. Muhammad al-Ahabbagh dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan), kemudian beliau edit dan selanjutnya diterbitkan oleh penerbit al-Maktab al-Islami di Beirut dengan judul Risalah Abu Dawud ila Makkah fi Washf Sunanih. Surat ini, yang dalam manuskrip hanya terdiri dari empat halaman saja, sarat dengan muatan ilmiah. Sebab tanpa surat ini, tampaknya sulit untuk memahami kitab Sunan Abi Dawud.<br />Beliau antara lain mengatakan, “Saya tidak mencantumkan sebuah hadits pun di mana kebanyakan ulama telah sepakat untuk tidak memakai hadits itu. Setiap hadits, selalu saya jelaskan kualitasnya, baik yang shahih, semi shahih (yusbihuhu), dan yang mendekati shahih (yuqaribuhu). Jika dalam kitab saya terdapat hadits yang wahnun syadidun (sangat lemah), sayapun menjelaskannya,” demikian ungkapan beliau dalam surat itu. Dalam rangka menjelaskan status hadits yang beliau nilai shahih, beliau mempunyai penilaian khusus, yakni beliau tidak memberikan komentar sedikitpun terhadapnya. Beliau pernah menuturkan, “Hadits yang tidak aku komentari, maka nilainya shahih”. Shahih adalah istilah Abu Dawud untuk menunjuk hadits shahih.<br />Di sini jelas, beliau senantiasa menuliskan dan menjelaskan kualitas masing-masing hadits (walaupun terkadang beliau menjelaskan secara tidak langsung), sehingga tidak akan muncul keraguan tentang kualitas masing-masing hadits. Dan ini akan memudahkan orang awam dalam memahami status hadits yang tertera dalam karya besar ini. Begitu integritasnya, sampai hadits yang sangat lemah pun dijelaskan kelemahannya dengan sangat gamblang. Artinya, beliau tidak mempunyai kepentingan pribadi sedikit pun, semua demi kepentingan nilai sebuah hadits.<br />Kiranya perlu diketahui, kitab Jami', Musnad, dan sebagainya, di samping berisi hadits-hadits hukum, juga memuat hadits-hadits yang berkenaan dengan amal-amal yang terpuji (fadhail al-a'mal), kisah-kisah, nasihat-nasihat, adab dan tafsir. Metode demikian terus berlangsung hingga datang Imam Abu Dawud dengan karya besarnya itu. Dalam menyusun kitabnya, beliau memutuskan untuk hanya memuat hadits-hadits hukum. Metode ini dikenal dalam ilmu hadits dengan metode sunan.<br />Dalam kitab Sunannya, Abu Dawud —sebagaimana tersirat dari penuturannya— tidak semata mencantumkan hadits-hadits shahih sebagaimana Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, namun beliau juga memasukkan hadits semi shahih (versi Abu Dawud) atau hasan (versi al-Tirmidzi) dan hadits dha'if yang tidak parah kedha'ifannya. Imam Abu Dawud membagi kitab Sunannya menjadi beberapa bagian, yang disebut kitab. Tiap-tiap kitab dibagi dalam beberapa bab. Jumlah kitabnya sebanyak 35, dan ada tiga kitab yang tidak dibagi ke dalam bab. Sementara jumlah keseluruhan babnya mencapai 1.871 buah.<br />Komentar Ulama<br />Sebagai “pengibar panji-panji Islam” dan seorang hafidh (ahli hadits), banyak komentar yang di alamatkan kepadanya, di samping kepada karya besarnya itu. Komentar (pujian) datang antara lain dari Imam Ahmad bin Hambal (guru beliau) yang memandang karyanya sebagai kitab yang indah dan baik. Selain Imam Ibnu Hambal, al-Hafidh Musa bin Harun pernah menuturkan, “Abu Dawud diciptakan di dunia hanya untuk hadits dan di akherat untuk surga. Aku tidak melihat orang yang lebih utama dari beliau.” “Hadits telah dimudahkan bagi Abu Dawud, sebagaimana besi dilunakkan bagi Nabi Dawud,” demikian komentar Ibrahim Harbi.<br />Imam Ibn al-Qayyim mengatakan bahwa dalam kitab ini (Sunan Abi Dawud) terhimpun kandungan hadits-hadits hukum dan Abu Dawud menyusunnya dengan susunan yang bagus, serta memilih dengan pilihan yang bagus. Al-Hafidh Abu Sulaiman al-Khattabi dalam muqaddimah kitabnya, Ma'alim al-Sunan, bertutur, “Ketahuilah, semoga Allah mengasihi kalian, bahwa kitab al-Sunan karya Abu Dawud adalah sebuah kitab agung yang belum pernah ada sebuah kitab pun tentang ilmu agama yang setara dengannya. Semua orang menerimanya dengan baik. Oleh karena itu ia menjadi “hakim” antara ulama dan para ahli fiqh yang berlainan mazhab. Masing-masing mempunyai mata air sendiri, namun dari al-Sunan itulah mereka minum. Dan kitab itu pula yang menjadi pegangan ulama Iraq, Mesir, Maroko, dan negeri-negeri lain”.<br />Ibnu al-Arabi salah seorang rawi kitab Sunan berkata, “Apabila seorang sudah mempunyai kitabullah (al-Qur'an) dan kitab Sunan, maka ia tidak memerlukan lagi kitab-kitab yang lain”. Hujjah al-Islam Imam Abu Hamid al-Ghazali juga pernah mengatakan, “Kitab Sunan sudah cukup bagi para mujtahid untuk mengetahui hadits-hadits ahkam”.<br />Di samping banyak ulama yang memuji kitab beliau itu, ada juga ulama yang mengkritik sebagian hadits yang tercantum di dalamnya. Kritikan ini, misalnya, pernah dilontarkan oleh Imam Ibn al-Jauzy. Ia memandang di dalam kitab tersebut terdapat 9 buah hadits yang berstatus maudhu' (palsu). Namun demikian, kritikan ini telah disanggah oleh Imam Jalal al-Din al-Suyuti, ulama Mesir abad 9 hijriah.<br />Mazhab Imam Abu Dawud<br />Imam Abu Dawud merupakan sosok yang tidak memihak pada salah satu mazhab fiqh. Beliau sosok netral, hanya berpegang pada al-Qur'an dan hadits saja. Walaupun ada sementara ulama yang menggolongkan ke dalam mazhab fiqh Hambali, sebagaimana yang disinyalir oleh Syaikh Abu Ishaq al-Syirasi dalam kitabnya, Thabaqat al-Fuqaha'. Demikian pula, Qadhi' Abu al-Husain Muhammad bin al-Qadhi' Abu Ya'la (w. 526 H) dalam kitabnya, Thabaqat al-Hanabilah, memasukkan beliau ke dalam komunitas pengikut mazhab Hambali. Pandangan seperti ini dapat dipahami karena walau bagaimanapun, Imam Abu Dawud memiliki keterikatan emosional dengan Imam Ahmad bin Hambal, sebagai murid dan guru. Bahkan dikatakan, beliau merupakan murid Imam Ibn Hambal yang paling istimewa. Ada juga sementara ulama yang beranggapan bahwa beliau berafiliasi kepada mazhab Imam Syafi'i.<br />Pandangan-pandangan di atas, tampaknya tidak didukung oleh bukti-buikti sejarah secara konkrit, sehingga tingkat validitasnya masih diliputi tanda tanya besar. Imam Muhammad Abu Syahbah dalam karyanya, Fi Rihab al-Sunnah al-Kutub al-Shihab al-Sittah memandang Imam Abu Dawud merupakan sosok mujtahid yang tidak terikat oleh salah satu mazhab fiqh. Beliau hanya berijtihad berdasarkan al-Qur'an dan hadits-hadits. Dan kemampuan ijtihad merupakan salah satu ciri khas yang melekat pada imam-imam hadits. Jadi, beliau bermazhab Ahl al-hadits.<br />Kitab Syarah Sunan<br />Kitab Sunan telah banyak disyarahi (diperluas bahasannya) oleh para ulama, antara lain: Ma'alim al-Sunan yang ditulis oleh Imam Abu Sulaiman Ahmad bin Ibrahim bin Khattab al-Busti al-Khattabi (w. 388 H). Syarah ini mengupas masalah kebahasaan, penelitian riwayat, dan penggalian hukum-hukum dan adab secara sederahana.<br />`Aun al-Ma'bud `ala Sunan yang ditulis oleh Syaikh Syaraf al-Haq yang terkenal dengan sebutan Muhammad Asraf bin Ali Haidar ash Shiddiqi al-”Adzimabadi (wafat pada abad 14 H). Syarah ini hanya membahas seputar kata-kata asing (gharib) dan ungkapan-ungkapan redaksi yang sukar dimengerti.<br />Al-Manhal al-Azb al-Maurud Syarh Sunan yang ditulis oleh Syaikh Mahmud bin Muhammad bin Khattab al-Subki. Kitab syarah ini merupakan syarah yang luas pembahasannya. Di dalamnya, al-Subki mengupas nama-nama perawi hadits, menjelaskan lafadh-lafadh dan menerangkan maknanya, serta mengungkapkan hukum-hukum dan adab yang digali dari hadits-hadits tersebut. Ia juga menerangkan status hadits per hadits yang termuat di dalam Sunan. Namun Sayang, sebelum sempat merampungkan “proyek raksasa” nya ini, ia telah wafat lebih dahulu pada bulan Rabi'ul Awal 1352 H.<br />Abu Dawud menghembuskan nafas terakhir pada 16 Syawwal 275 H/889 M di Bashrah sekaligus dikebumikan di sana, di samping makam Imam Sufyan al-Tsauri. Inna lillahi wa inna nilaihi raji'un. Semoga Allah swt menerima segala jerih payah beliau dalam menyebarkan ilmu-ilmu keislaman.</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-17773898787877216272008-06-15T20:44:00.001-07:002008-06-15T20:47:11.565-07:00Makna Sholat<div align="center">MAKNA SHALAT </div><div align="center">oleh: Safrudin Aziz</div><div align="justify"><br /> Shalat dimulai dengan thoharoh, maknanya adalah suci. Mensucikan diri dimulai pertama kali dengan membasuh muka, karena ada beebrapa alas an yakni: pertama, wajah adalah sebagai citra diri. Maksudnya suatu kebaikan dan kejelekan dapt terlihat melalui wajah.disamping itu wajah menjadi pembeda antara paras yang ayu, sedengan dan jelek muka.. kedua wajah sebagai pinttu pertama masuk stimulus. Apabila pintu pertama baik, maka proses selanjutnya akan baik pula dan akan dapat berjalan dengan baik pula.<br /> Dalam shalat, orang harus menghadap qiblat. Qiblat berasal dari kata qobbala-yaqbulu-qiblatan, yang berarti arah (menghadap arah). Qiblatnya orang islam adalah bangunan yang dibuat oleh ibrahim as dan Isma’il yang terkenal dengan nama ka’bah. Ka’bah adalah symbol ketauhidan. Sehingga ka’bah bersifat konstansi atau tetap. Dimanapun ka’bah dilihat ya tetep tetap. Sementara para ‘abd yakni peribadatan manusia disekeliling ka’bah adalah symbol ketidak tetapan, baik gerakan, posisi maupun hati. Disamping itu ketidak tetapan dapat ditafsirkan dengan bagaimana cara memperoleh/menggali sumber hukum hukum Allah,sepertihalnya ijtihad melalui ijma dan qiyas. Sedangkan yang menjadi patokan hukum Allah adalah bersifat tetap.<br /> Masuk waktu. Shalat hendaknya dilaksanakan dengan tepat waktu. Hal ini dijelaskan dalam Al-qur’an bahwa inna assholata kanat ngalal mukminiina kitaaban mauquutaa. Yakni shalat adalah kewajiban mukmin dan waktunya sudah ditentukan. Dengan melakukan shalat dengan tepat waktu berarti kita telah berbuat disiplin. Dan apabila shalat seseorang dapat dikatakan baik bilamana tingkah lakunya juga baik.kata kitaban mauquta juga perintah untuk menghargai waktu. Kata mauquta asluhu al-waqt yang berarti waktu. Yang menurut quraish shihab al-waqt bermakna batas akhir kesempatan/peluang untuk menyelesaikan pekerjaan. (peluang tidak akan datang yang kedua kalinya. Dan bila kita tidak memanfaatkan peluang itu maka anda menjadi gelo dan ngajog) bisa menyesal diudnia maupun akhirat. Kitaban mauquta juga dapat diimplementasikan dengan perilaku disiplin, yakni disiplin dalam menyelesaikan tugas secara professional deengan pertimbangan penggunaan waktu sesedikit mungkin dengan hasil sebanyak mungkin. Dan dengan hasil yang dicapai melalui disiplin tersebut seseorang akan dikenal atas hasil karyanya dan mendapatkan keuntungan yang besar. Kitaban mauquta juga dapat diartika dengan mencapai prestasi yang tinggi dimata sang kholik. Ada contoh: jika diperintah oleh bos demi keberhasilan dan keuntunngan perusahaan/bos kita diharuskan kerja kerja keras sampai lebur tiap malam karena terkejar target. Tetapi shalat yang menjadi keuntungan dan kebutuhan kita sepanjang hidup didunia dan akhirat sering kita lupakan dan terabaikan.<br /> Menutup aurot. Kata aurot berasal dari kata auroh yang merupakan turunan /derivasi dari kata ‘awara yang berarti hilang perasaan. Jika kata ini dihbungkan dengan amta berarti hilang potensi pandangannya. Bila dikaitkan dengan hati berarti hilang potensi untuk merasa (tidak berperasaan). Kata aurot juga berasal dari kata ‘ara yang berarti menimbun atau menutupi. Dan bersal juga dari kata ‘awara yang bermakna mencemarkan bila terlihat/tampak. Sedangkan secara teminologi, aurot adalah anggota atau bagian tubuh manusia yang biasa terbuka akan menimbulakn rasa malu aib dan keburukan-keburukan lainnya.<br /> Niat sebagai wujud komitmen diri. Niat artnya al-qosdu, yakni krentege ati. Utawa nyeja. Niat dalam konsep dunia kerja tercermin dalam visi dan misi. Jika visi seseorang bekerjaadalah mencari uang sebanyak banyaknya, maka cetakan fisik orang itu adalah bekerja jika ada imbalan. Sebaliknya jika tidak ada imbalan dipastikan orang ini ogah untuk melaksanakannya. Sekalipun dilakukan sudah dipastikan dia melakukan dengan tidak rela/ngedumel.akibatnya pekerjaan akan memiliki kualitas yang tidak bagus karena asal selesai dan hanya sebatas terbebas dari tugas. Orang yang demikian akan selalu mengejar dan memperebutkan tempat basah sekalipun harus makan kawan/koleganya.<br /> Takbirotul ikrom sebagai wujud percaya diri. Takbirotul ikrom berarti pengagungan kepada Allah. Jika spirit takbirotul ikrom tumbuh dalam setiap jiwa, maka daapt dipastikan tidak ada lagi sifat sombong, congkak, dan membusungkan dada. Seperti firman Allah Anna robbukum al-a’la yakni Akulah Tuhan kalian yang paling tinggi. Berbeda dengan takbirotul ihrom yang berarti takbir pengharaman. Yang diharamkan adalah perbuatan-perbuatan selain shalat. Dengan kata lain seseorang yang telah melafalkan Allahu Akbar sebagai bacaan takbirotul ihrom berarti perbuatan-perbuatan selain shalat adalah haram.<br /> Berdiri, ruku’ dan sujud sebagai loyalitas. Hal bermakna bahwa berdiri tegak dan sujud dalam shalat menggambarkan gagasan tentang manusia sempurna, berdiri tegak merupakan symbol kekuatan dan kekuasaan,sementara sujud adalah wujud kelemahan dan kehambaan dari seseorang yang beriman. </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-84856139811273593602008-06-15T20:40:00.001-07:002008-06-15T20:42:15.590-07:00Shalat dan Kesehatan<div align="center">ASPEK KESEHATAN DALAM BERWUDHU </div><div align="justify">Dalam algur’an surat almaidah ayat 6: hai orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku. Dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki dan jika kamu berjunub maka mandilah.<br />Bila kita perhatikan, wudhu adalah proses kebersihan yang dilakukan oleh seseorang untuk membasuh bagian-bagian tubuhnya sebanyak lima kali sehari. Oleh karena itu rasul bersabda: annadhofatu tadnguu ilal iimaan, wal iimaan manga shoohibihi fil jannati.: kebersihan mengajak kepada keimanan, keimanan beserta pemiliknya berada disurga.<br />Wudhu mengandung kebersihan, baik fisik maupun bathin. Kebersihan untuk duniawi dan untuk akhirat. Sebuah hadits diriwayatkan oleh imam muslim dari abu hurairoh bahwa rosul bersabda: idzaa tawadoal ngabdul muslimu au mu’minu faghosala wajhahu khoroja min wajhihi kullu khotiiatin nadhoro ilaiha bingainaihi mangal maai au manga akhiri qotril maai faidzaa ghosala yadaihi khoroja min yadaihi kullu khotiiatin kaanat bathosathaa yadaahu mangal maai au manga akhiri qotril maai faidza ghosala rijlaihi khorojat kullu khotiiatin masyathaa rijlahuu mangal maai au mangaa akhiri qotril maai hatta yakhruja naqiyyan minaddhunubi : bila seorang muslim/mukmin berwudhu, maka keluarlah dari mukanya setiap kesalahan yang dilakukan oleh kedua matanya beserta air dan tetesan air terakhir. Bila membasuh kedua tangannya keluarlah dari kedua tangannya itu setiap kesalahan yang diperbuat tangannya bersama air dan tetesan air terakhir. Bila membasuh kedua kakinya maka keluarlah setiap kesalahan yang dilakukan kakinya bersama air atau bersama tetesan air terakhir sehingga dia keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.<br />Hadits ini memberikan pengertian bahwa wudhu memberikan dua aspek kebersihan. Yakni kebersihan lahir berupa pencucian bagian tubuh manusia dan kebersihan bathin yang ditimbulkan oleh pengaruh wudhu berupa pembersihan dari kesalahan dosa yang dilakukan oleh anggota tubuh.<br />Sebagian proses pembersihan dalam berwudhu mengandung pembersihan kulit. Bahkan menurut ahli kulit mempunyai peranan besar yaitu sekitar 15% dari kadar tubuh secara keseluruhan.<br />Kulit terdiri dari beberapa lapisan yang setiap lapisan mempunyai tugas dan fungsi tertentu. Didalam kulit juga terdapat kelenjar yang berguna untuk mengeluarkan minyak, garam, dan keringat serta kelenjar untuk pertumbuhan kuku dan rambut. Kulit juga mempunyai beberapa fungsi penting sebagai :<br />a. menjaga dan memelihara tubuh beserta anggota tubuh.<br />b. Mengatur suhu tubuh melalui kelenjar dan pembuluh darah bagian paling luar.<br />c. Berkonsentrasi pada urat saraf sehingga menjadikan manusia merasakan panas dan dingin.<br />d. Mengeluarkan cairan dan sisa sairan lainnya dari kelenjar minyak.<br />e. Membentuk vitamin D untuk mencegah terjadinya kelumpuhan.<br />Kulit kita selalu berhubungan secara langsung dengan kondisi cuaca luar yang banyak terdapat kuman, debu, endapan-endapan, sehingga sisa kotoran yang dapat menutupi pori-pori kulit sehingga menghalangi dan mengganggu fungsi kulit.<br /><br />ASPEK KESEHATAN DALAM SHALAT<br />Dalam kitab Ash-sholah wa shihatil insaan karya hilmy al khuly yang diterbitkan oleh Dzihar lil i’lam al-arobi<br />Aspek Olah Raga dalam Shalat<br />Gerakan shalat yang terdiri dari berdiri, ruku, sujud, duduk adalah sejenis olahraga yang bila dijaga manusia dan dilaksakanannya dengan cara sempurna akan bermanfaat pada kesehatan badan. Menurut ibnul qoyyim al-jauziyyah menyatakan: olah raga yang tepat adalah yang dapat mengakibatkan warna kulit memerah dan terasa memanas, serta kondisi badan yang lembab. Jika berolah raga sampai bercucuran keringat maka hal itu termasuk perbuatan yang melampaui batas. Anggota tubuh yang banyak terlatih akan menguat sesuai dengan jenis olahraganya. Layaknya orang yang rutin menghafal akan kuat hafalannya. Orang yang rutin berfikir akan kuat pemikirannya.<br />Hati berolah raga dengan membaca, telinga berolah raga dengan mendengarkan suara dan perkataan. Mulut berolah raga dengan berbicara, mata berolah raga dengan melihat dan sebagainya. Tidak diragukan lagi bahwa dalam shalat terdapat unsur menjaga kesehatan badan, menghancurkan sisa-sisa kotoran badan, disamping manfaat insinya adalah menjaga keimanan serta memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.<br />Apalagi bila dikaitakan dengan shalat malam, shalat malam merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan serta melindungi diri dari berbagai penyakit kronis. Shalat malam juga membuat badan, jiwa dan hati menjadi lebih energik. Hal itu terdapat dalam anjuran rosululloh dalam hadit yang diriwayatkan oleh bukhori dan muslim, serta imam abu dawud:<br />Ya’qiduss syaitoonu ngalaa qoofiyati ro’si ahadikum idzaa huwa naama tsalasa nguqodin yadhribu kulla nguqdatin: ngalaika lailun thowiilun farqud fainiss taiqodho fadzakarollohan hallat nguqdatun fain tawaddho an hallat nguqdatun fain shollan hallat nguqdatun fa asbaha nasyiiton toyyibannafsi wailla asbaha khobiisann nafsi kaslaana : setan mengikatkan tiga ikatan pada tengkuk kepala seseorang dari kamu apabila ia tidur. Setiap ikatan membuat terlelap dimalam yang panjang. Jika ia terbangun lalu berdzikir kepada Allah maka lepaslah ikatan yang pertama, jika ia berwudhu maka lepaslah ikatan yang kedua. Dan jika ia melakukan shalat maka lepaslah semua ikatan. Maka dipagi hari ia akan menjadi orang yang rajin/energik dan berjiwa baik. Jika tidak demikian maka dipagi hari ia menjadi pemalas dan buruk jiwanya.<br />Disisi lain manfaat olah raga juga menjadikan badan lebih ringan dan enerjik, meningkatkan selera makan, mempekokoh persendian dan menguatkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga dapat menghindarkan tubuh dari penyakit fisik dan psikis. (mrt ibnu qoyyim)<br />menurut pakar olah raga berkebangsaan mesir, Prof. Ahmad muhaamad marzuq: bahwa shalat merupakan olah raga yang cocok untuk otot dan persendian-persendian tubuh, jika kita perhatikan gerakan shalat ternyata menyerupai cara orang swedia dalam berolah raga. Cara berolah raga tersebut baru dilakoni oleh orang swedia tidak lebih dari 100 tahun yang lalu, sementara gerakan shalat belangsung lebih dari 1400 tah.<br />Bila dibandingkan antara gerakan-gerakan shalat dengan yang ada pada long swedia, maka kita melihat bahwa gerakan shalat pada waktu shalat lebih pas dan sesuai untuk segala usia dan jenis kelamin. Shalat diawali dengan takbir serta menggerakan kersendian kedua bahu keatas. Gerakan ini sama dengan cara berolah raga orang swedia sebagai dasar untuk membuka dada. Setelah takbir dan membaca alfatihah, orang yang shalat membengkokan badannya kedepan sambil meletakan kedua tangannya pada kedua lutut. Dalam posisi ini tubuh memperoleh beberapa manfaat diantaranya menggerakan persendian kedua paha, membentangkan tulang punggung, menekan dan mengencangkan kedua lutut dengan kedua tangannya.<br />Gerakan sujud merupakan gerakan yang menfaatnya meliputi banyak perangkat tubuh. Membengkokan kedua lutut bermanfaat mencegah terjadinya kejang dan kaku pada kedua lutut, membengkokan badan kedepan dan meletakan dahi pada lantai merupakan gerakan yang paling bermanfaat dalam proses pemijatan terhadap perut dan perangkat pencernaan, sehingga membantu proses pencernaan. Selain itu bagi kaum ibu gerakan sujud juga mampu menempatkan rahim pada posisinya yang alami dan mencegah terjadinya kelainan dan kerusakaan.<br />Manfaat lainnya adalah bahwa islam memberikan hak kepada otot tubuh berupa gerakan dan olah raga melalui shalat. Oleh karena itu rasul ebrsabda sejelek-jeleknya manusia adalah yang mencuri dari shalatnya. Artinya orang yang tidak menyempurnakan posisi berdiri, ruku, sujud, dan duduk dengan benar atau malas melaksanakan shalat.<br /><br />Menurut surat kabar harian al-ahram, bahwa seorang dokter wanita asal perancis yang specialis dibidang penyakit rheumatic, pada saat berkunjung kekairo dan melihat orang-orang sedang melakukan shalat dia berkata: olah raga cara ini cara terbaik untuk mengobati dan mencegah penyakit reumatik yang menyerang persendian.<br /><br />Menurut Dr. Al-jumaili, tubuh mns terbentuk dari tulang, persendian, otot, nadi darah, urat dan urat syaraf. Semuanya membutuhkan pelumasan setiap hari dengan cara digerakan. Karena istirahat yang banyak atau tidur dapat menyebabkan kemalasan, kejenuhan dan ketika mampuan dalam menghadapi situasi lain yang menuntut kesungguhan.<br /><br />Pengaruh shalat Terhadap Pencegahan Varises<br />Shalat dianggap sebagai faktor pencegah penyakit varises melalui tiga faktor:<br />a. gerakan shalat yang khas dan istimewa mampu memperkecil tekanan pada dinding-dinding yang lemah bagi berbagai urat kaki bagian luar.<br />b. Shalat mengaktifkan kinerja pemomaan urat bag samping sehingga meringankan tekanan pada urat bagian luar.<br />c. Memperkuat dinding urat yang lemah melalui peningkatan kemampuan dzat-dzat makanan pembangun tubuh dalam kaitannya dengan pembentukan organ-organ seluruh tubuh oleh zat-zat makanan.<br />Bahkan menurut Dr. Taufik Ulwan, dalam penelitiannya mengenai sejauh mana pengaruh shalat dalam mencegah verises menunjukan hasil bahwa keseluruhan orang shalat menunjukan keseluruhan penderita mencapai prosentase 10%, sementara persenase orang yang tidak shalat dari keseluruhan penderita mencapai 90%.<br /><br /><br /><br />Dr. Edwind Frederick Pourz seorang profesor dalam bidang penyakit syaraf di amerika serikat menyatakan: menyembuhkan berbagai penyakit menular dalam tempo yang singkat, cepat sulit dilakukan. Namun dengan tidak memperdulikan terhadap semua kemukjijatan pengobatan yang ada didunia ini, masih banyak kemukjijatan lain untuk menyembuhkan penyakit pincang, lumpuh, buta yang tidak disembuhkan oleh obat dikter, operasi atau psikiater. Bahkan ada ribuan kasus yang belum bisa ditangani oleh dokter terkenal atau dokter ahli sekalipun, tetapi justru penyembuhannya melalui kemukjijatan shalat.<br />Menurut Dr. Thomas Heslubb, bahwa shalat adalah cara paling baik untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan menenangkan syaraf. Sehingga shalat saat ini dianggap sebagai pengobatan yang manjur pada penyakit insomnia.<br />Bahkan menurut Uskup Lufaroo: bahwa seseorang yang benar-benar telah bergaul dengan orang muslim tidak akan mampu menyembunyikan kekagumannya dan akan terkesan dengan akidah mereka dimanapun anda, dijalan raya, stasiun kereta, diladang perkebunan dsb. Mereka meninggalkan pekerjaannya untuk melakukan shalat, bahkan shalat jamaah jum’at yang dilakukan sekitar lima belas ribu jamaah. Tidak ada ibadah yang lebih istimewa dari cara seperti ini.<br /><br />Melakukan Gerakan Shalat Yang Sehat<br />Setiap rakaat dalam shalat terdiri dari beberapa gerakan yang diulang-ulang. Gerakan-gerakan tersebut adalah berdiri, ruku, turun menuju sujud, sujud, bangun dari sujud kemudian sujud kembali.<br />Idaa uqimatissholaatu fakabbir.....<br />Ketenangan seperti yang disarankan oleh nabi tersebut telah memberikan hak waktu kepada setiap gerakan shalat guna memperoleh manfaat kesehatan seperti olah raga fisik yang diperlukan untuk kesehatan tubuh dan memeliharanya dari penyakit.<br />QIYAM (BERDIRI)<br />Berdiri merupakan gerakan pertama dalam shalat. Dalam posisi ini seorang muslim berdiri tegak dan tidak kaku. Antara kaki (tulang kering) merenggang selebar jarak antara dua bahu tubuh. Tangan kanan memegang tangan kiri. Dalam posisi ini otot yang dipunggung memberi kesempatan kepada tulang punggung pada posisi lurus.<br />Ruku’<br />Dr. Taufiq Ulwan menggambarkan posisi ruku yang ideal secara sederhana adalah posisi tubuh berubah dari berdiri keposisi badan membentuk sudut yang lurus dengan kedua kaki tetap berdiri. Posisi punggung kokoh dan lurus, tidak loyo dan tidak membungkuk.<br />Posisi leher tetap sejajar dengan memanjangnya. Badan antara menganggkat dan menundukan kepala. Sebaliknya kecondongan badan tidak bertumpu pada kedua pergelangan tangan atau kedua sendi pergelangan. Kedua sendi pergelangan tangan tetap memanjang. Dengan kokoh dan mantap keuda tangan memegang kedua persendian,<br />Posisi ruku menempatkan jantung berada dalam satu garis horisontal dengan pembuluh darah tulang (besar). Sebagai ganti dari letak asalnya yaitu dalam posisi lebih tinggi dari pada pembuluh darah tulang tersebut. Posisi ruku’ tersebut jelas memudahkan aliran darah untuk kembali kejantung karena pengaruh aktifitas penarikan oleh urat-urat jantung. Sehingga jantung dapat leluasa menarik darah tanpa rintangan gaya grafitasi bumi.<br />Dengan demikian posisi ruku yang ideal ini dapat meningkatkan kemampuan memompa dari urat dalam rongga perut untuk mengalirkan darahnya menuju jantung dengan kekuatan maksimal oleh pengerutan dinding perut. Hal ini disertai pula oleh kemampuan jantung untuk menarik darah dengan memberi tekanan padanya. Apalagi posisi ini terbebas dari rintangan gaya grafitasi bumi yang biasanya membebani penarikan darah dari bawah keatas sehingga darah mengalir kembali kejantung dengan mudah dan leluasa. Akhirnya darah dapat dibersihkan dari segala kotoran secara maksimal setelah mengalir kebagian-bagian tubuh.<br />I’tidal<br />Gerakan ini dilakukan dengan cara mengangkat kepala dengan hidmat dan tenang, sehingga kembali keposisi berdiri. Sementara kedua lengan dengan santai dan tenang berada dikedua sisi tubuh. Dengan demikian gerakan akan sempurna, dan setiap tulang pada tulang-tulang utbuh dalam posisi kembali sebagaimana saat sebelum melakukan ruku’<br />Bangun dari ruku berarti membantu menarik nafas yang dalam lalu diikuti mengeluarkan nafas tersebut dari arah yang berlawanan dengan kuat. Diafragma (sekat rongga badan antara dada dan perut) kembali dalam posisi lebih tinggi. Rongga perut tertekan ketempat yang lebih rendah. Dada berada dalam posisi lebih tinggi dari desakan udara. Aliran darah yang tengah beraa pada kedua kaki mempunyai kesempatan leluasa untuk berjalan cepat menuju rongga perut dimana urat-urat yang sedang lunak siap menerima darah yang tengah berjalan dari arah kaki. Aliran darah yang berasal dari kedua kaki yang menuju keatas melewati dua tingkat secara beruntun.<br />Pertama, pada saat mengeluarkan nafas dengan kuat darah berpindah dengan cepat dari urat-urat kaki menuju urat-urat perut. Hal ini juga dibantu oleh terbukanya sumbatan menuju arah yang lebih tinggi.<br />Kedua. Ketika memulai mengambil nafas yang dalam, darah yang terkumpul pada urat-urat perut mendapat jalan yang mudah menuju keatas yang kemudian berada disisi kanan jantung untuk mencegah jatuhnya darah kebawah sumbatan yang dipersiapkan untuk menerima darah dari urat-urat kedua kaki kembali.<br />Demikianlah sebuah koordinasi yang seimbang dan mengagumkan yang berasal dari gerakan bangun dari ruku dan gerakan sebelumnya. Gerakan ruku memeras sebanyak-banyaknya kadar darah dari rongga perut dan ketika bangun dari ruku berfungsi menarik darah-darah ini dengan kuat menuju kawasan jantung yang memang sedang haus untuk menerima darah.<br />Disisi lain gerakan ini juga memberi kesempatan besar bagi darah-darah yang ada dikaki untuk naik menuju urat perut yang sudah dipersipakan guna diteruskan kekawasan jantung kembali.<br />Dari Berdiri Menuju Sujud<br />Dr. Taufik Ulwan menyatakan gerakan ini berlangsung dengan cepat dan hanya perlu sedikit waktu. Tetapi dari segi manfaat tidak bisa disepelekan. Manfaat ini tampak jelas bagi orang yang mengetahui detailnya gerakan (sirkulasi) darah pada saat turun dan berdiri menuju sujud. Gerakan berdiri menuju sujud adalah berfungsi untuk membangkitkan semua proses pemompaan darah oleh urat samping serta maksimal dan seaktif mungkin, serta penuh keselarasan dan keseimbangan. Gerakan tersebut memompa darah pada bagian urat kaki, meningkatkan tekanan darah pada bagian betis dan paha dari satu sisi kesisi lainnya, begitu pula dengan perut. Pengerutan otot-otot pada daerah tersebut dalam satu egrakan bertujuan untuk memompa darah pada urat yang terdapat dalam jaringan darah menuju urat kecil dan diteruskan keurat yang besar.<br />Sujud<br />Sujud dilakukan dalam selang waktu yang sama sebagaimanan waktu yang dipergunakan dalam ruku. Pada sujud ketika muka menempel kelantai perlu ditenangkan sejenak (thuma’ninah). Posisi badan bertumpu pada tulang kening, kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung jari-jari kaki.<br />Ujung jari-jari kedua tangan maupun kedua kaki menghadap kiblat dengan memperhatikan badan, tidak boleh beristirahat diatas kedua lengan atau kedua sendi pergelangan, bahkan sebaiknya kedua tangan perlu dijauhkan dari badan. Perlu diperhatikan pula menghindarkan punggung membungkuk pada waktu sujud.<br />Punggung harus dalam posisi kokoh tidak membengkuk, kedua paha juga dalam posisi lurus diatas kedua lutut, kedua tulang kering bersandar pada ujung kedua kaki. Disamping itu tetap kokoh pada persendian lutut masing-masing.<br />Gerakan sujud menurut Dr. Taufik Ulwan adalah melancarkan sirkulasi darah yang sempurna searah dengan tarikan gaya grafitasi bumi. Ketika itu darah yang berasal dari bagian lekuk telapak kaki yang biasanya kesulitan memanjat menuju bawah. Pengencangan punggung menjadikan otot yang bersandar pada punggung mengalirkan darah dengan deras menuju aliran darah yang memancar dalam sendi darah besar yang pada saat itu berada dalam posisi lebih tinggi dari posisi keberadaan jantung. Sehingga perjalanan darah bertambah mudah dan cepat untuk menuju jantung apalagi dibantu dengan gaya grafitasi bumi.<br />Posisi sujud yang istimewa ini memberikan pengaruh berupa tekanan pada rongga perut. Pengerutan otot-otot dinding perut bagian depan juga menambah tekanan dalam rongga perut. Hal itu tentu menyebabkan terperasnya darah yang telah mengalami kesulitan yang mendapat rintangan didepannya untuk menuju otot jantung. Ketika itu otot jantung berada pada level lebih rendah dari sirkulasi darah dan siap menerima aliran darah yang jatuh dari atas.<br />Bangkit dari Sujud<br />Dengan tenang kepala dianggkat dai atas lantai hingga badan berada dalam posisi duduk dengan punggung tegak. Paha kiri tetap diatas tulang kering kaki kiri. Adapun tulang kering kaki kanan tenang diatas ujung jari-jari kanan. Sementara kedua telapak tangan berada diatas kedua paha. Dalam istilah fikih islam dinamakan duduk iftiorosy.<br />Gerakan bangun dari sujud merupakan sebuah gerakan unik yang dikuti pengambilan nafas yang dalam. Hal itu membantu aktifitas pemompaan rongga dada seperti yang terjadi ketika bangun dari ruku. Pada posisi ini lihatlah kedua kaki yang kedaunya tengah terlipat, otot-ototnya melemas yang sedang memberi kesmpatan kepada darah yang ada dipermukaan untuk mendapatkan jalan menuju aliran bagian dalam. Sementara otot-otot paha menekan otot yang melindungi tulang betis. Terdapat urat-urat yang juga memeras darahnya. Proses pengembalian darah itu dibarengi pula dengan pemompaan darah pada kedua telapak kaki dengan tekanan yang kuat. Pada sujud yang kedua sirkulasi darah terulang sebagaimana sujud yang pertama.<br />Demikianlah kita telah mengetahui manfaat yang akan diperoleh dari menjalankan shalat fardhu yang harus ditunaikan setiap muslim sebanyak 17 rakat sehari semalam. Dan hal ini pula berarti menjalankan 119 gerakan ketenangan (thumakninah) dalam sehari semalam.<br /><br />Waktu Shalat<br />Menurut abdul rozak naufal dalam kitabnya al islaam wal ilmul hadits (islam dan pengetahuan modern) mengatakan, waktu-waktu shalat adalah waktu yang paling sesuai untuk melakukan olah raga karena: waktu sebelum matahari terbit, misalnya udara berada dalam kondisi bersih, waktu zduhur tubuh dapat terbebas dari kesibukan kerja, waktu asar pekerjaan akan hampir selesai dan sepat sekali tubuh terasa capek. Waktu maghrib tiba pada saat pekerjaan selesai dan bersiap-siap untuk beristirahat malam hari. Sementara waktu isya pada saat mengakhiri aktufitas hariannya.<br />Olah raga melalui shalat dengan kondisi sedang istirahat untuk memperoleh kebugaran kerja kembali, menghilangkan kelemahan dan kemalasan serta memperbaiki sirkulasi darah dan mengatur pernafasan serta mengaktifkan seluruh peangkat tubuh sehingga akan bekerja lagi secara optimal.<br />Menurut Dr. Zahir Qarami, bahwa shalat asar mampu menurunkan hormon adrenaline yang memuncak produksinya pada batas antara pukul 3 s/d 4. yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Selain itu karena adrenalin meningkat dan tidak diseimbangi oleh olah raga shalat asar maka akan menimbulkan pula penyakit jiwa dan fisik seperti hipertensi, saraf jantung, kegemukan, lemah syahwat, keguguran, thyroid, kesulitan datang bulan, migren, kattarak dsb. (jurnal hadyul islam –yordania). Maka dari itu jelas sekali Allah memerintahkan untuk menjaga shalat wustho: khafiduu ngalasholaati washoolatil wustho waquumuu lillahi qonithiin : yakni sholat wustho: subuh sulit, shalat isya sukar, sholat ashar mudah.<br /><br /></div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-42973211373951100212008-06-15T20:37:00.000-07:002008-06-15T20:39:00.549-07:00Ramadhan<div align="center">SUKSES AKADEMI RAMADHAN </div><div align="justify"><br /><br />1. salaamul ‘aqidah : lurus aqidahnya.<br />2. qowiyul jismi : kuat jasmaninya<br />3. matiinul khuluuq : mulia akhlaqnya<br />4. shokhihul ngibaad wal ikhlaass : benar dan ikhlas dalam beribadah<br />5. mujahidun linafsihi : mampu mengendalikan diri<br />6. musyaqotun fiqrii : luas wawasannya<br />7. munadhomatun li usuulihi : teratur urusannya<br />8. qodiirun ngalal kasbi : professional pekerjaannya<br />9. hariisun ngalal waqti : mampu mengelola waktu<br />10. nafiiun lighoirihi : bermanfaat terhadap sesama.<br /><br />Dalam romadhon : waawwaluhu rohmatun, wa au satuha maghfirotun wa akhiruha itqumm minannaari. </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-1301699898853348612008-06-15T20:17:00.001-07:002008-06-15T20:18:04.917-07:00Taubatan Nasuuhaah<div align="center">TOBAT<br />Membersihkan Diri dengan Taubat</div><div align="justify"><br />Tobat mengandung pengertian kembali seseorang dari perbuatan maksiat kepada perbuatan taat. Melalui taubat inilah manusia akan bias mendapatkan segala kebaikan didunia dan akhirat serta mendapat kemuliaan disisi Allah dan memperoleh derajat atau pangkat dari Tuhannya. Sehingga tidak ada lagi perasaan takut dan gentar menghadapi segala tantangan dalam setiap sendi kehidupannya yang telah lalu, tidak ada lagi sedih, duka dan sebagainya terhadap kehidupan yang telah lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.<br />Alaa inna auliyaa Allohi laa khufun ngalaihim walaahum yahzanuun : ingatlah sesungguhnya para waliulloh itu tidak merasa takut dan tidak merasa gentar/duka cita.<br />Dalam pelaksanaan taubat ada dua kategori yang harus dipenuhi yaitu: tobat sebab dosa terhadap Allah swt dan tobat sebab dosa terhadap sesame manusia. Sedangkan tobat yang berkenaan dengan Hak Tuhan ada tiga yaitu: menghentikan segala maksiat, menyesali perbuatan yang terlanjur dilakukan dan berniat sungguh-sungguh tidak mengulangi perbuatan itu.<br />Nabi bersabda: hkiyarukum kullu muftaanin tawwaabin : sebaik-baik diantara kamu adalah mereka yang tergoda lalu bertaubat.<br />Dalam firman Allah disebutkan: waman ya;mal suuaan au yadhlim nafsahu tsumma yastaqhfiillaha yajidillaahaa ghofuuron rohiimaa : barang siapa yang melakukan kejelekan atau ebrbuat aniaya terhadap dirinya, kemudian minta ampun kepada Allah maka Allah akan mengampuninya dan mengasihinya.<br />Dalam melaksanakan tobat menyangkut dua sifat: sifat yang berkenaan dengan anggota dhohir dan yang berkenaan dengan anggota bathin.<br />Tobat yang berkenaan dengan anggota dhohir meliputi: mata, sebagaimana sabda nabi: inna nadhoro ilaa mahaasinil marati sahmun masmuumun min sihaami ibliisa, faman tarookahaa adzaa qohuullohu ta’aalaa tu’ma ngibaadatii tasurruhu : sesungguhnya meelihat kepada bagian kecantikan wanita adalah merupakan panah beracun dari panahnya iblis. Barang siapa meninggalkannya maka Allah akan memberikan kelezatan dengan rasa senang dalam beribadat.<br />Kedua adalah telinga. Waidzaa saminguul laghwa a’rodhuu nganhuu waqooluu lanaa a’malunaa walakum a’malakum salaamun ngalaikum laa nabtaghil jaahiliinn : dan bila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat mereka berpaling dari padanya dan mereka berkata bagi kami amal kami dan bagi kamu amal kamu, selamat tinggal buat kamu dan kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil. (alqhassas ayat 55)<br />Ketiga adalah hidung. Keempat adalah mulut, keliam tangan dan keenam adalah kaki. Serta ketujuh adalah syahwat.<br />Kedua adalah tobat dengan anggota bathin.<br />Tobat ini adalah membersihkan anggota bathin dari perbuatan-perbuatan dosa. Dr. Mustafah Zahri, ada tujuh anggita bathin yang perlu dibersihkan yaitu:1. latifatul qolbi. Yakni yang berhubungan dengan jasmani letaknya dua jari dibawah susu kiri. Disini terletak sifat-sifat kemusrikan, kekafiran,ketakhayulan dan sifat-sifat iblis.<br />2. latifaturroh : letaknya dibawah susu kanan yang berhubungan dengan jasmani. Disini terletak sifat bahimiyah (binatang jinak), diantaranya sifat menurutkan hawa nafsu, terhadap sifat ini kita harus waspada pada diri sendiri, jangan mudah menurutkan bisikan hawa nafsu, sebab adakalanya nafsu bekerja sama dengan setan untuk membawa kita kearah kebinasaan. Firman Allah dalam hadits qudsyi: qoola ibliisu lirobbihi bingizzatika wajalaalika laa abrohu ughwii banii adaama maa daamatil arwaahu fiihiim. Faqoolaa lahuu robbuhuu bingizzatii wajalalii laabarohuu aghfiruu lahum mastaghfaruunii : berkatalah iblis kepada tuhannya: demi keagungan dan kebesaranmu aku sesatkan selalu anak-anak adam selama roh dikandung mereka, lalu Allah berfirman kepadanya : demi keagungan dan kebesaranku akan kuampunkan mereka selama mereka beristighfar meminta ampun kepadanya. (abu nu’aim)<br />3. latifatu sirri, letaknya dua jari diatas susu kiri, disinilah letak syabiah (binatang buas) yaitu sifat dalim atau aniaya, pemarah dan pendendam. Dalam latifah ini terdapat segala bentuk kejahatan yang berupa sifat dhalim, pemarah, dan pendendam. Segala bentuk kejahatan ini sangat besar pengaruhnya. Akibatnya banyak mendatangkan kerusakan dan pertentangan didalam amsyarakat. Suka bermusuhan dan menimbulkan ketegangan-ketegangan didalam masyarakat sehingga akan melahhirkan ketidak tentraman disekitar lingkungannya.<br />4, Latifatul khaafi, letaknya dua jari diatas susu kanan dikendarai oleh limpah jasmani. Didalam latifah khafi ini terdapat sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat syaitaniyyah. Sifat ini membawa celaka baik dunia maupun akhirat.<br />5. latifatul akhfa, letaknya ditengah dada berhubungan dengan empedu jasmani. Disini terletak sifat rabbaniyah, yaitu sifat-sifat ria, takabur/sombong , ujub dan membanggakan diri. Akibatnya merusak amal ibadah kita.<br />6. Latifatun nafsun natiq : letaknya diantara dua kening. Disinalah terdapatnya nafsu amarah: nafsu yang selalu emndorong seseorang kepada perbuatan jahat dan permusuhan serta perpecahan dalam masyarakat kebanyakan hal ini sering ditemui dikalangan masyarakat.<br />7. latifah kullu jasaad : latifah yang mengendarai seluruh tubuh jasmani. Dalam latifah ini terletak sifat jahil dan ghaflah (lalai). Sifat jahil akan membawa ruang gerak yang sempit sekali bagi seseorang.<br /><br />METODA MELAKSANAKAN TOBAT<br />tobat yang dikerjaakan oleh anggota lahir<br />mata membaca kalimat tobat astaghfirullohal ‘adziim sebanyak 100x<br />telinga membaca kalimat tobat -------------------------- sebanyak 100x<br />hidung membaca kalimat tobat--------------------------- sebanyak 100x<br />mulut membaca kalimat tobat ---------------------------- sebanyak 100x<br />tangan membaca kalimat tobat --------------------------- sebanyak 100x<br />kaki membaca kalimat tobat ------------------------------ sebanyak 100x<br />syahwat membaca kalimat tobat --------------------------sebanyak 500x<br />jumlah keseluruhan ada;ah 1100 x<br />tobat yang dilakukan oleh anggota bathin<br />latifatul qolbi membaca kalimat tobat astaghfirullohal ‘adzii sebanyak 500 x<br />latifaturroh ------------------------------------------------------------------100x<br />latifatussirri ------------------------------------------------------------------100 x<br />latifatu khafi -------------------------------------------------------------------100x<br />latifatu akhfa membaca kalimat tobat sebanyak 100x<br />latifatunn nafsun natiq membaca kalimat tobat sebanyak 100 x<br />latifatu kullu jasad membaca kalimat tobat sebanyak 100 x<br />jumlah keseluruhan menjadi ----1100 x<br />duduklah mengahadap kiblat dan suci dengan wudhu, mulailah dengan mengucapkan kalimat tobat dengan niat agar hati dan anggota lahir kita bersih dan suci dari dosa.<br />1. solat sunah taubat<br />caranya: pada rokaat pertama setelah membaca surat fatihah kemudian membaca surat : walladziina idzaa fangaluu faa hisyatan au dholamuu anfusahum dzakarulloha fastaghfaruu lidzunuubihim waman yaghfiruuddunuuba illalloohu walam yushirruu nghalaa maa fangaluu wahum ya’lamuun<br />pada rokaat kedua setelah alfatihah membaca surat: waman ya’mal suuaan au yadhlim nafsahu tsumma yastaghfirillahaa yajisillaha ghofurorrohiimaa.<br />Sesudah selesai mengerjakan kedua rokaatnya dan sesudah salam lalu membaca: subhanallohil ‘adhiim : 100 x. kemudian membaca laa ilaaha illa llohu wahdahu lasyariikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ngalaa kulli syaiin qodiirr sebanyak 5 x. lalu disambung dengan doa: allohumma anta robbi laa ilaaha illa anta kholaqtanii wa anaa ngabduka wa anaa ngala ngahdika wawa’dika mastato’tu anguudzu bika min syarri maa shona’tu abuu u laka bini’matika ngalayya wa abuu u bidanbii faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudduniba illa anta.<br />2. Sholat sunnah auwaabiin<br />Sebelum melakukan shalat awwabin bacalah: marhaban bimalaikatillaili marhaban bilmalakainil kaafiriiyainil kaatibaini uktubaa fii shokhifatii anni asyhadu an laa ilaaha illallohu waasyhaduu anna muhammadan ngabduhuu warosuluhuu wa asyhadu annal jannata haqqun, wannaru haqqun, wal khaudu haqqun, wasyafaata haqqun, washiroota haqun, wal miizaana haqun, wa asyhadu anna saangata haqqun aatiyatun laa roiba fiihaa wa annalloha yabngasuu man fil quburi. Allohumma inni au dinguka hadihiis syaahaa dati liyaumi hajaati ilaiha. Allohummah tut buhaa wizrii waghfirbihaa danbii wasaqil bihaa miizaanii wa au zib bihaa amaanii watajaa waz nganni yaa arhamarrohimiin.<br />Sesudah selesai mengerjakan sholat tersebut maka kerjakan pula sembahyang sunat auwabiin sebanyak 2 s/d 6 rokaat. Cara mengerjakannya adalah: pada rokaat pertama setelah surat fatikhah membaca surat al-ikhlas 6x, alfalaq sekali, an-nas sekali.<br />Setelah itu lakukan rokaat kedua dan sebelumnya lakukan doa: Allohumma syadidni bil iimaani wahfadhu ngalayya fii hayaatii wanginda wafaatii waba’da mamaatii. Lalu sholat dua rokaat.<br />Setelah sholat yang kedua maka berdoa: allohumma anta robbi lagi dan sesudah rokaat ketiga berdoa: allohumma inni astakhiruka bingilmika wastaqdiruka biqudrotika was aluka min fadhlikal ngadhiimi fainnaka taqdiruu walaa aqdhiruu wata’lamuu walaa a’lamuu wa anta ngallamul ghuyuub. Allohumma in kunta ta’lamuu anna hadzal amru khoirulli fii dziinii wamangaasyii wangaqibaihi amri faqdurhu lii wayasirhu lii tsumma bariklii fiihii wain kunta ta’lamu anna hadzal amru syarrulli fii dziinii wamangasyii wangaqibati amrii fasrifhu nganni wasrifni nganhu wa aqdurlial khoiro haesu kaana tsumma ridhinii.<br /><br />Sebelum tidur bacalah fatikhah, annas, falaq, ikhlas kursyi sebanyak 1 x dan sholawat nabi 300 x. istighfar 3 x dan syahadat 1 x. lalu pejamkan mata dan serahkan semuanya kepada Allah.</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-10208220566627932412008-06-15T20:13:00.000-07:002008-06-15T20:16:11.221-07:00Makna Poligami Ksatria Werkudara<div align="center">MAKNA POLIGAMI WERKUDARA<br />BIMA KAWINI 3 WANITA BERTURUT-TURUT</div><div align="center">oleh: Safrudin Aziz</div><div align="justify"><br />Bima mempunyai nama lain yaitu werkudara, bimasena, bratasena, jagal abilawa bayu putra dan sebagainya. Ia lahir sebagai ksatria nomor dua dalam lima bersaudara pandawa. Diantara saudara-saudaranya, bimalah yang hampir selalu tampil sebagai tulang punggung kerajaan amarta meski semua saudaranya (Puntadea, Arjuna, Nakula dan Sadewa) juga bukan orang kebanyakan dalam hal kesaktian. Sebagai titisan (pengejawantahan) dewa angin Bathara Bayu, bima memang punya karakter yang lugu dan kaku. Namun namun pembawaannya yang demikian bukan jadi penghalang baginya untuk mendapatkan jodoh. Justru sikap jujur dan apa adanya itulah yang mnjadikan pesona bagi para wanita yang mencintainya.<br />Sebenarnya bima bukan tipe orang yang hipersex ataupun mata keranjang. Nyaris ketiga istrinya itu didapatkannya secara tidak sengaja dan tanpa ambisi sama sekali. Namun itulah suratan takdir ksatria penegak (adik sulung) pandawa ini. Tidak hanya itu para istrinyamendapatkan bima melalui wangsit diantaranya dengan mimpi.<br />Kisah Perkawinan Bima<br />Adalah dewi Nagagini, putri dewa bumi (dewa ular) Bathara Antaboga dikahyangan sapta pertala. Ia bermimpi bertemu dengan Bima. Tidak hanya berkenalan, namun juga bermesraan. Karena itu Naga Gini tidak bisa melupakan ksatria gagah perkasa yang hadir dalam mimpinya itu. Esoknya ia menangis sejadi-jadinya minta kepada ayahandanya untuk mencarikan Bima.<br />Dengan berat hati, sang Hyang Antaboga (dewa Anta) pergi mencari calon mmantunya itu.setelah bersemedi dan mengetahui para ksatria pandawa beserta ibunya, dewi kunti dlam bahaya karena dibakar kurawa di Balai sigala-gala. Ia segera bertindak. Bathara Anantaboga mengubah dirinay menjadi seekor musang/ garangan putih.<br />Musang putih itu yang bisa ditata jalma (bicara layaknya manusia) itu menyelamatkan para pandawa dan dewi kunti melalui jalan bwah tanah. Berkat kesaktianbathara anantaboga, mereka menembus tanah bagaikan hidup diatas daratan.melalui jalan bawah tanah itu, akhirnya mengantarka pandawa sampai kebumi lapis tujuh yakni kahyangan saptapertala. Tempat tinggal bathara anantaboga. Sampai dikahyangan inilah<br />Musang putih itu kembali menjadi bathara anantaboga yang mempunyai wujud asli seekor ular naga raksasa. Jangan takut, wahai para ksatria pandawa dan dwi kunti. Ketahuilah saya ini adalah bathara anantaboga yang sengaja membawa kalian kemari dengn 2 alasan, pertama, ingin menyelamatkan kalian. Kedua ingin mengawinkan putriku dengan bima.<br />Semula bima menolak untuk dikawinkan dengan dewi nagagini, sebab dalam benaknya putri seekor ular pasti ular. Namun ketika diperkenalkan yang keluar seorang putri cantik jelita seperti bidadari. Akhirnya bimapun bersedia mengawini dewi nagagini. Untuk sementara waktu pandawa dan dewi kunti tinggal di kahyangan saptapertala. Setiap hari bima bercinta sepuas-puasnya dengan dewi nagagini hingga akhirnya mengandung. Dari perkawinannya dengan dewi nagagini itu lahirlah raden Antareja yang tinggal di kesatrian jangkar bumi.<br />Bebas dari bahaya, para pandawa dan dewi kunti pergi kealas wanamarta. Mereka bermaksud untukmembuka alas gung liwang liwung yang gawat keliwat liwat (angker). Dilokasi inilah mereka mendirikan kerajaan amarta. Belum selesai pekerjaan membuka hutan, tiba-tiba datang seorrang raseksi (raksasa wanita) yang mengaku bernama dewi arimbi dari kerajaan pringgondani. Wanita yang tampak kurang waras itu, berkali-kali berterik memanggil manggil brataseno.<br />Wahai dewi arimbi, ada apa kau terus terusan memanggil nama anakku. Brataseno, perkenankanlah anakku, brataseno. Perkenankanlah aku ini dewi Kunthi, ibunya para ksatria pandawa, ujarnya dewi kuinti tnpa rasa malusedikitpun, aribmipun mengutarakan isi hatinya. Ia pernah bertemu dengan raden brataseno dan jatuh cinta. Karena itu ia sengaja datang untuk unggah-unggahi (melamar)ksatria gagah perkasa itu. Oh kanjeng ibu kunti, tolonglah calon menantumu ini. Katanya memelas.<br />Ketika dwi kunti menawrkan arimbi kepada bima, bimapun menolaknya. Namun ketika dewi kunthi menyebutnya, bagaimana kalau arimbi menjadi wanita cantik. Tampaknya bima diam saja. Maka segeralah dewi kunti berdoa memohon kepada yang maha kuasa agar arimbi diruwat menjadi manusia biasa. Syukur-syukur menjadi cantik jelita.<br />Doa dewi kunti terkabul, tiba-tib dewi arimbi telah berubah menjadi wanita yang sangat cantik jelita.<br />Untuk kali kedua arimbi menawarkan diri kepada Bima. Dan akhirny diterima hingga menjadi istri yang kedua bima.dari perkawinan itulah mempunyai anak laki-laki yang bernama RaDEN Gatutkaca yang menjadi raja muda di pringgodani.<br />Pada suatu saat berkat kelicikan kurawa, mereka menceburkan bima yang tengah pingsan kelaut. Namun ksatria ini ditolong oleh ddwa ikan, sang hyang baruna. Selanjutnya bima dibawa kedasar samudra dan dikawinkan dngan dewi urang ayu, putri bathara baruna. Dari perkawinan itu dikaruniai anak laki-laki bernama antasena yang tinggal diksatrian serayu.</div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-675237373239152350.post-78349221738229739512008-06-15T20:09:00.001-07:002008-06-15T20:12:26.321-07:00Pendidikan Diri Dalam Filsafat Air<div align="center">PENDIDIKAN BERSENDI AIR</div><div align="center">Oleh: Safrudin Aziz<br /></div><div align="justify">Pendahuluan<br />Pendidikan<br />Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, artinya bahwa tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.<br />Zaman sudah berubah. Seiring denagn perubahan dan kemajuan zaman, semua orang selalu berprinsip serba cepat dan instan sehingga cenderung mengabaikan pentingnya sebuah proses. Apalagi dinegara dengan etos kerja rendah seperti Indonesia. Akibatnya budaya instan mulai memasuki kesetiap sendi kehidupan kita.<br />Hidup dizaman maju dan serba modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat kita temukan dengan mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi telah memanjakan kita. Mau ngobrol dengan rekan atau saudara yang bermukim dibelahan dunia lain, tinggal angkat telepon atau membeli lewat situs. Mau transaksi-transfer uang, bayar listrik, kartu credit, beli pulsa, tidak perlu susah dan repot harus ke bank atau ATM. Semua bisa dilakuakn lewat handphone. Bagi cewek-cewek yang ingin rambutnya panjang tidak harus menunggu sampai berbulan-bulan. Cukup dengan menunggu setengan jam saja dengan listrik hair extention rambut bisa panjang sesuai keinginan. Teknologi yang baru muncul juga dengan diciptakannya jacket ber-AC dengan sitem remot control bagi pemakai yang membutuhkan suhu dingin. Maklum, orang makin sibuk. Malas direpotkan dengan hal-hal yang ribet. Maunya serba instan. Tinggal buka kemasan, tuangkan air dan campurkan bumbu jadilah supermi yang mengenyangkan selera perut. <br />Hidup yang baik dan sukses adalah hidup yang sesuai dengan proses alam. Sampai level tertentu teknologi bisa kita pakai untuk mempercepat hal-hal yang bisa dipercepat sesuai hukum alam. Kemajuan teknologi dan kemajuan zaman memungkinkan kitamendapatkan sesuatu serba cepat. Tetapi tidak asal cepat, kualitas harus tetap dijaga dengan prinsip kerja keras dan sportivitas. Seperti halnya padi padi dalam hitungan 100 hari baru panen itu bagus, tapi ingat itu ada yang bisa dipercepat. Mestinyas hasilnya harus lebih baik. Jadi kecepatan dan serba instant dalam meraih hasil yang dikehendaki tentunya bernilai baik dan bermutu harus berlangsung bersama.akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Mendapatkan sesuatu dengan mudah membuat enggan bersusah payah. Tidak mau melewati sebuah proses, alias malas. Yang penting cepat!. Bermutu atau tidak itu urusan belakangan, sehingga berorientasi hanya pada hasil.<br /> Penyebaran firus instan dan berorientasi hanya pada hasil sudah menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Dengan orientasi sukses secara instan, jadilah banyak orang korupsi, punya gelar palsu, beli skripsi, ijazah aspal, asal lulus, cepat kaya lewat penggandaan uang dan lain sebagainya. Maka pantas dunia menjuluki Indonesia sebagai Negara terkorup ranking 5 tingkat dunia dan ranking 2 tingkat asia. Bahkan terposisi sebagai Negara mesum dan terporno nomor 2 setelah swedia dan uni soviet. Oleh karenanya falsafah yang pakai “ kalau memang berat, membosankan dan ketinggalan zaman mengapa kita harus bermutu?, kalau ada cara cepat yang memberi hasil, mengapa tidak dicoba?, lebih lanjut, sekarang ini sudah terjadi pergeseran nilai dimasyarakat. Orang makin individualis dan cenderung melecehkan orang lain. Untuk mengejar kesuksesannya, tak ragu untuk m,engorbankan orang lain.<br />Pendidikan cenderung dibisniskan. Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akdemik yang dilakukan perguruan tinggi demi untuk memenangkan persaingan, menunjukan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PTS yang menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal ini yang membuat persaingan menjadi tidak semakin sehat.<br />Banyak produk perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan serta mengahalalkan segala cara dalam perekrutan calon maha siswa. Bahkan ada beberapa PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya. Karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir banyak mahasiswa yang tidak lulus alias IPK nasakom.sehingga mereka lulus dengan predikat pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus.<br />Tantangan lulusan perguruan tinggi diera informasi makin meluas. Hal ini dibuktikan ketika para sarjana memaati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan izajah mereka, iklan-iklan penerimaan maha siswa baru juga nyaris memenuhi halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi perguruan tinggi untuk menjaring calon maha siswa sama gencarnya dengan peningkatan pengangguran lulusan. Di sisi lain, perlu aiajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja tidak pernah mengkongkretkan, misalnya seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi di perguruan tinggi. Kualifikasi seperti memiliki kemampuan numeric, problem solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para pengelola perguruan tinggi dari pada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja. Hasil survey menunjukan perubahan keinginan para pencari tenaga kerja tersebut adalah dalam hal kualifikasi yang dimuat diiklan lowongan kerja sama penting nilainya bagi para pencari tenaga kerja. Dalam prakteknya. Kualifikasi yang dinyatakan sebagai paling dicari oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi kualifikasi yang paling menentukan diterima atau tidaknya seorang lulusan sarjana dalam suatu pekerjaan.<br /> Kompetensi dan kualifikasi penting dan paling menentukan dalam proses rekruitmen. Diantara tiga kualifikasi kategori kompetensi personal yang paling penting dan paling dicari adalah kejujuran, tanggung jawab dan inisiatif. Kompetensi interpersonal seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan. Selain IPK sebagai salah satu indikator keunggulan akademik, di sisi lain reputasi dan institusi pendidikan tinggi juga diukur dengan status akreditasi program studi.<br /><br /><br /><br />Pengobatan<br />Air dalam Dunia Pendidikan dan Pengobatan<br />Air adalah salah satu nikmat yang paling luar biasa sebagai pemberian Allah swt. Konon menurut riwayat dan fakta biologi, manusia dicipta berasal dari air, tubuhnya dialiri oleh zat cair dan mampu mengeluarkan kotoran tubuh berupa air. Hal ini relevan sekali bila Allah menjelaskan makna kehidupan yang barasal dari air tertera dalam kitab sucinya Al-qur’an bahwa “dan kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup” (qs al-anbiya 30).<br />Selain tubuh manusia yang identik sekali dengan percampuran air, bumi yang ditempati sebagai hamparan hidup juga sekitar 2/3 nya mengandung air yang sangat bermanfaat dan sisanya adalah daratan. Setelah terkumpulnya seluruh air dari berbagai tempat yang tertampung dilaut, kesemuanya mengalami proses penguapan yang sering diistilahkan dengan transpirasi. Kemudian uap-uap air itu akan bergerak ketempat yang berbeda dengan bantuan hembusan angina baik secara vertical maupun horizontal. Dari gerakan angina vertical tersebut keatas akan menyebabkan awan bergumpal. Dari gerakan angina tersebut menyebabkan gumpalan awan semakin membesar dan saling bertindih-tindih.akhirnya gumpalan awan tersebut berhasil mencapai atmosfer yang bersuhu lebih dingin. Disinilah butiran-butiran air dan es mulai terbentuk. Lama-kelamaan angina tidak dapat lagi menopang beratnya awan dan akhirnya awan yang sudah berisi air ini mengalami proses presipitasi yakni proses jatuhnya air, hujan es dan sebagainya kebumi yang menjadikan turunya hujan.<br />Air adalah salah satu sumber kehidupan paling penting. Hakikatnya lembut dan anggun tetapi kekuatan yang dikandungnya luar biasa. Air dalam gelas akan menjadi terasa nikmat sekali bagi manusia yang kehausan. Air ditelaga yang berskala banyak mampu menghanyutkan. Air juga mampu menyatukan berbagai bahan bangunan dari unsure keras sehingga membentuk dinding yang kokoh ataupun menyatukan adonan masakan yang akan dibentuk. Bahkan air laut bisa menjadi sunami yang mampu meluluhlantahkan sebuah kota. Air juga menjadi factor kehidupan mahkluk lain seperti hewan dan tumbuhan.<br />Keluarbiasaan air memang dapat ditilik dari nas Allah dalam surat Ibrahim ayat 32, bahwa Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi serta menurunkan air hujan dari langit. Kemudian dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu. Dan dialah yang telah menundukan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar dilautan dengan kehendaknya, dan dialah yang telah menundukan sungai-sungai.<br />Air yang berada disekeliling kita dalam setiap saat juga mengandung kandungan makna filosofi tersendiri. Hal ini dibuktikan dengan sifat-sifat yang terkandung didalamnya. Yang pertama, air adalah sumber penyejuk, kehidupan, kejernihan dan kesejahteraan. Hal ini dibuktikan jikalau makhluk hidup tanpa makan tetapi masih berdampingan dengan air, tentunya masih bisa bertahan hidup. Tetapi ketercukupan bahan makanan dengan tanpa air maka makhluk hidup akan mencapai titik kepunahan. Dari filosofi pertama tersebut dikandung maksud bahwa manusia yang tercipta dari air dan dialiri sekkujur tubuhnya dengan air hendaknya mampu berperan sentral menjadi penyejuk umat, penjernih hati, dan mampu berperan hidup dalam kehidupan. Dalam arti ilmiahnya adalah bergerak inovatif. Sehingga dengan bekal filosofi air yang pertama umat manusia senantiasa bisa bermanfaat, memanfaatkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan umat. Dalam hadits sering kiranya disinggung khoirunnasi anfa’uhum linnasi” :bahwa sebaik manusia adalah bermanfaat bagi sesame manusia.<br />Filosofi kedua, air sesuai dengan sifat kimaiwinya berbentuk sesuai dengan wadahnya. Jika wadahnya berbentuk bulat, maka air berbentuk bulat, jika gelas berisi air, maka bentuk air juga seperti bentuk gelas tersebut. Bahkan apabila air dikolam yang berbentuk segi empat yang berukuran besarpun air selalu mengikuti bentuk wadahnya. Kesesuaian ini dapat diistilahkan bahwa manusia hendaknya mampu bersifat fleksibel (lentur dan tidak kaku). Bila bergaul dengan kalangan petani, seseorang tentunya mampu memposisikan dirinya sebagai jiwa petani, bergaul dengan kyai tentunya mengerti akan adab dan karakteristik kyai yang bernuansa agamis, bergaul dengan mahasiswa mampu menelusuri dan berbicara sebagai agent of change dan pemikir pembaharu, bahkan bergaul dengan bencoleng sekalipun diperlukan sebuah gaya pendekatan yang lentur, memahami dan bercirikan da’I yakni mengajak dengan tidak melukai hati dan menambah beban permusuhan. Artinya bahwa sikap fleksibel ini mampu hidup dalam berbagai sendi kehidupan dan memposisikan diri sesuai dengan ketetapan iman dan akhlak. Sehingga manusia dapat hidup berdampingan dengan kesejukan dan saling membantu baik dari sisi ubudiyah maupun muamalah.<br />Ubudiyah dalam bentuk muamalah seperti halnya ribuan umat islam Indonesia yang berangkat haji ke Baitullah diberangkatkan oleh beberapa pilot yang berstatus nasrani. Tetapi tidak saling merugikan satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan ribuan karyawan PT Jarum kudus yang bernota benenya islam mengabdi kepada orang non islam sebagai bosnya demi memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka bahkan bila target pengabdian telah mencapai 40 tahun pegawai PT Jarum tersebut berhak menunaikan haji dengan biaya perusahaan atau diistilahkan dengan kobis lain jamur berangkat gratis hajinya mabrur. Inilah fleksibel yang digambarkan oleh air dalam sifat bentuknya.<br />Ketiga, sifat air secara filosofi adalah tidak dapat menyatu dengan minyak. Minyak sering diidentikan dengan kolesterol. Kelebihan zat minyak akan mengakibatkan keseimbangan tubuh terganggu dan kurang normal. Kolesterol dari minyak diistilahkan dengan penyakit. Artinya bahwa orang beriman harus seperti air yang tidak mau bercampur dengan penyakit, baik penyakit syirik maupun penyakit hati lainnya. Keterpisahaan antara air dengan minyak melambangkan manusia harus dapat istiqomah dalam mengarungi bahtera kehidupan dimanapun dan kapanpun. Dalam bergaul dengan siapapun hendaknya tidak mencampur adukan mana sisi keyakinan dan mana sisi social budaya. Oleh karenanya prinsip hidup dalam qolbu selalu ditetapkan dan dipatri dengan uangkapan sekali islam tetap islam, sekali iman tetap iman, atau dalam kiasannya Nurcholis Majid islam yes dan partai islam no!<br />Istiqomah adalah perintah islam. Nabi dalam sabdanya juga menganjurkan beramal meskipun sedikit yang penting mengandung kadar keajegan dan keistoqomahan yang dilakukan secara teratur dan disiplin.<br />Keempat, air bersifat mengalir dari tempat-tempat kecil sebagai sumber mata air dan terkumpul dalam tampungan lautan. Filosofi ini mendidik kita bahwa sesuatu hal diawali dan dimulai dari bagian yang kecil hingga melebar menjadi besar. Kesuksesan yang diimpikan oleh setiap insan tentunya berawal dari yang kecil, sederhana dan penuh keprihatinan. Belajarpun demikian, dimulai dari liang yang paling sederhana hingga menuju keilmiahan. Mengalirnya air dari muara sumber menuju penampungan lautan tentunya memerlukan proses yang panjang dan kesabaran. Bila air dapat berbicara dan memiliki perasaan seperti manusia mungkin akan mengeluh dan menangis karena aliran derasnya tertabrak tanah, bebatuan, atau tersumbat oleh berbagai benda penyumbat hingga tersendat bercampur dengan kotoran menjijihkan.<br />Dari ulasan ini, seseorang yang sedang berproses menuju sebuah tujuan yang diimpikan juga dituntut untuk pandai mengerti dan mengenali diri dengan tidak selalu mengunggulkan egoistis dan menengadah keatas. Tetapi bersyukurlah seperti prinsip air yang mengalir dari muara sumber melewati sungai dan rawa dan terkumpul dilautan sehingga timbul penguapan dan turunlah hujan mengguyur tanah dan hutan seperti siklus perputaran kehidupan sehingga mengalir lagi kelautan. (undzur ila ma huwa asfala minkun wala tandzur ma huwa fauqokum).<br />Kelima, air mengalir dari tempat yang tinggi menuju ketempat yang rendah. Itulah hukum air. Filosofi ini bila diperhatikan mirip sekali dengan kepemimpinan dan kesederhanaan rosululloh saw dan sahabatnya. Artinya bahwa seorang pemimpin sebagai amanat kekuasaan dan kebijakan mampu dan mau turun kelintasan bawah dalam mengontrol kondisi dan keadaan rakyatnya. Itulah pemimpin!!! Tidak seperti zaman kolo bendu sekarang, pemimpin menuranikan turun kebawah untuk berinteraksi dan bersilaturahmi dengan rakyatnya pada saat kampanye semata. Mengumpulkan masa dan pendukungnya, membagikan sedekahnya, menghibur masyarakat miskin dengan hiburannya, mengobral janji dengan memperdagangkan nuraninya, dengan maksud agar terpilih menjadi orang nomor satu di suatu wilayah. Hingga pada saat menjabat lupa dengan Allah sehingga lupa dengan prakata dari mana ia berasal?, untuk apa ia menjalankan tugas, kemana tujuan hidupnya dan mengapa melakukan perihal seperti ini? Pada akhirnya rakyat menderita kelaparan, jerangking sebagai santapan mulianya, sementara pemimpin kita sibuk rapat dengan uang saku yang tebal, menuntut tunjangan kesejahteraan, tunjangan komunikasi, transportasi, masih juga berharap menggilas dan meluluhlantahkan keadaan rakyat dengan berkeinginan memiliki laptop yang sekitar 60 % lebih belum lancar mengoperasikannya. Itu semua dari mana? Dari jerih payah rakyat, dari uang rakyat yang berjungkir balik membanting tulang demi pemimpin.<br />Keenam, air bila dibendung dan dalam bendungan masih terdapat celah yang bocor, maka air dapat menembus lubang kecil tersebut. Arti dari perihal ini bahwa insane harus mampu menembus sebuah celah dalam keadaan apapun demi mendapatkan kemuliaan dan ilmu.<br /><br /> </div>Papan Pasinaon Gerbang Tinatarhttp://www.blogger.com/profile/11620294252369670949noreply@blogger.com0