Hikmah Surga

Hikmah surga ini berisi sekilas tentang beberapa artikel ilmiah pribadi sebaagai wujud pengembangan diri dan aktualisasi diri pada bidang pendidikan

Senin, 16 Juni 2008

Lailatul Qodhar

LAILATUL QODHAR

Jika dilihat dari sisi definisi, lailatul qadhar memiliki pengertian secara etimologi yang merupakan padanan kata “al-lail dan “al-qhadar”. Semua kamus serta pendapat ahli nahwu sepakat bahwa kata al-lail artinya malam, tetapi pada kata al-qadar banyak sekali perbedaan arti yang menunjukan maksud dari kata al-qadar ini. Al-qadar adalah jenis kata mustarak yaitu kata yang menunjukan manyak makna.
Al-maraghi dalam tafsirnya secara mufradat (kebahasaan) menafsirkan kata al-qadar dengan keagungan dan kemuliaan. Jadi lailatul qadar adalah malam keagungan dan malam kemuliaan. Asumsi yang dipakainya adalah bahwa pada malam tersebut adalah malam dimana al-qur’an diturunkan dari lauhil mahfudh ke samaa’id dunnya, yang secara berangsur-angsur selama 22 tahun lebih diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Oleh malaikat jibril pembawa wahyu.
Al-bagdadi menyebutkan bahwa kata al-qadar merupakan pemberitahuan dari Allah keapda para malaikat tentang ketetapannya. Oleh akrena itu lailatul qodar merupakan malam dikeluarkannya ketetapan Allah tentang turunnya Al-qur’an
Menurut hamka, al-qadar artinya penentuan, lailatul qadar adalah malam penentuan, yaitu malam yang menjadi penentu awal mula kelahiran islam yang ditandai dengan diturunkannya wahyu yang pertama digua hiro.
Maulana muhhammad ali menyebutkan bahwa kata al-qadar ini artinya ukuran jadi lailatul qadar adalah malam ukuran, yaitu malam yang menjadi moment yang menentukan batas risalah islam yang diturunkan kepada Muhammad Saw.
Secara terminology lailatul qadar sebagaimana al-qurtubi memandangnya sebagai lailatul hukmi.menurutnyalailatul qadar adalah lailatul hokum yang berarti malam penetapan. Oleh karena Allah SWT menetapkan pada waktu itu apa yang dikehendakinya untuk dilaksanakan. Ketetapan itu berupa ajal rezeki, bahagia, celaka dan sebagainya kepada para malaikat sebagai pelaksana ketetapan tersebut.
Menurut Umar Syihab lailatul Qadar diartikan sebagai malam kemuliaan, disebabkan:
1. sebagian dari kata al-qadar itu berarti kemuliaan.
2. pada malam itu malaikat jibril menampakan diri kepada nabi Muhammad saw digua hiro.
3. mulai malam itu perikemanusiaan mendapatkan kemuliaan dengan dikeluarkannya nur (cahaya) dari dzulumat (kegelapan).
Lebih lanjut umar syihab menambahkan bahwa lailatul qadar dapat diartikan sebagai malam ketetapan dengan alas an:
1. pada malam itu ditentukan hithah (langkah) yang akan ditempuh oleh nabi Muhammad saw dalam rangka memberikan petunjuk bagi manusia.
2. pada malam itu juga ditentukan garis pemisah antara kafir dan iman, syirik dan tauhid serta islam dan non islam.
3. kata lailatul qadar sendiri diambil dari al-quran surat al-qadar ayat 1 sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam keagungan. Kalau dicermati ternyata dalam al-qur’an sendiri lailatul qodhar sendiri disebutkan sebagai lailatul Mubarak. Disamping itu banyak juga hadis-hadis nabi yang menerangkan tentang lailatul qadar ini.
Apabila dilihat dari berbagai pendapat ulama seputar lailatul qadar dan berbagai keterangan yang ada baik dalam bentuk perkataan, perbuatan serta taqriri yang lazimnya dilakukan oleh baginda nabi, kelihatannay bahwa lailatul qadar ini fungsinya memberikan motivasi kepada kaum muslimin agar dapat memperbanyak amalan ibadah khususnya dimalam-malam bulan ramadhan.
Disamping itu secara pasti lailatul qadar di rahasiakan eksistensinya. Jadi tidak ada penetapaan yang secara pasti mengenai saat yang pasti adanya lailatul qadar. Dengan demikian konsentrasi ibadah dimalam bulan ramadhan itu terfokuskan pada satu malam saja, sedangkan malam-malam yang lainnya diabaikan. Setiap malam bulan ramadhan stu selalu diisi dengan ibadah-ibadah kepada Allah terlepas dari pahala yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang melakukan perbuatan baik karena persoalan pahala itu adalah mutlak merupakan hak prerogative Allah. Manusia hanya bisa memohon kepadanya dengan melaksanakn segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sementara lailatul qadar identik dengan akir bulan ramadhan sepertinya mengandung motivasi agar umat islam tidak ahany diawal bulan ramadhan saja giat beribadah tetapi terus sampai akhir dan tamatnya bulan tsb.



































Konsep air hujan (almukminun ayat 18)
Permukaan bumi 70%-nya adalah air sedangkan daratan hanya 30%. Mengapa Allah menciptakannya justru 2 kali lipat dari pada daratan? Tentu ada hikmahnya. Lautan yang luas bukanlah air yang netral akan tetapi air yang penuh dengan garam dan mineral.rasanya asin dan pahit.namun hanya air yang bersih yang naik ke langit yang menghujani manusia dan buminya. Laut sebagai persediaan hujan, jika lautny sempit maka tidak bisa turun hujan.
selain itu Allah mampu menjadikan laut itu netral dan tidak berasa asin. Akan tetapi keasinan laut memiliki fungsi yang luar biasa bagi kemaslahatan manusia, yaitu utk memaksimalkan fungsinya sebagai alat alat angku dan transportasi mns. Selain itu air laut menetralkan air sungai kotor yang membuang kotorannya kelaut. Dan kandungan garamnya yang tinggi membuat berat jenis air laut lebih tinggi dari air biasa. Akhirnya kapal yang besar dan berat tidak mampu tenggelam(yassin 41-43).
Air dibumi juga berfungsi untuk menstabilkan suhu udara di permukaan bumi karena sifatnya yang menyerap panas lebih besar dari pada daratan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda